• (021) 3169010
  • ppid@brin.go.id
Views ( 296 ) Nov 20, 2023

BRIN Buka Call for Research Collaboration 2024, Fokus pada Teamwork dan Kolaborasi


Jakarta - Humas BRIN.Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora (IPSH) BRIN membuka Call for Research Collaboration (CfRC) 2024. Program ini bertujuan untuk mendorong kolaborasi dan co-creation dalam penelitian ilmu sosial dan humaniora.


Kepala ORIPSH Ahmad Najib Burhani mengatakan bahwa CfRC 2024 memiliki beberapa perbedaan dengan tahun-tahun sebelumnya. Pertama, program ini fokus pada teamwork dan kolektif output, bukan individual champion. Kedua, output yang diharapkan berupa edited volume atau buku yang terdiri dari beberapa bab, bukan hanya satu artikel.


"Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya berharap ada dua output yang dihasilkan pada akhir tahun 2024 nanti yaitu book chapter sebagai bagian dari edited volume dan kemudian publikasi artikel di jurnal internasional," kata Najib dalam apel pagi Senin, (20/11) secara virtual.


Najib mengungkapkan bahwa dipilihnya dua output ini dengan berdasarkan kepada beberapa pertimbangan. "Secara pragmatis tim yang terdiri dari 6 anggota itu tidak biasa di dalam ilmu sosial humaniora untuk menulis satu tulisan dan karena itu kita berharap akan ada dua tulisan di dalam satu tim itu," ujar Najib.


"Kita berharap bahwa di dalam akhir tahun itu dengan target bahwa naskah itu sudah direview maka kita berharap ada dua tulisan yang dipersiapkan, Jadi kalau umpamanya hanya satu dan kemudian tidak berhasil direview maka kemungkinan kita tidak menyelesaikan tugas seperti yang diharapkan," tambah Najib.


Najib mengatakan bahwa selama ini masih ada perdebatan terkait dengan book chapter apakah masuk ke dalam HKM atau tidak. "Oleh karena ada pertanyaan seperti itu maka kita sekarang meminta ada dua output yang dilahirkan dengan harapan yang satu secara institusi yang terbaik dan kemudian secara individual atau secara tuntutan KKM juga bisa terpenuhi," tambah Najib.


Untuk skema field research, proposal yang akan diterima nantinya adalah sekitar 40% atau 60%. Sementara untuk nonfield ada sampai sekitar 80% proposal.


Najib mengungkapkan bahwa di tahun 2024 ini ada 10 tema yang dibuka, dengan harapan akan memberikan kontribusi yang lebih komprehensif serta hasil riset tidak terpisah-pisah agar mudah untuk dirangkai menjadi satu.


"Jadi catatan ini penting untuk melihat tahun yang lalu yang kadang kala tema-tema dalam satu cluster itu jauh antara satu yang lainnya sehingga susah untuk kemudian dibingkai menjadi satu, nah ini kemudian kita sudah merangkai di dalam satu bingkai tema-temanya akan lebih memudahkan untuk kemudian digabung menjadi satu jalinan yang utuh satu bentuk katakan hasil yang komprehensif saling melengkapi satu sama yang lainnya," jelas Najib.


Para peneliti yang tertarik untuk mengikuti CfRC 2024 dapat mengajukan proposal mulai tanggal 1 Desember 2023 hingga 31 Januari 2024. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui laman ORIPSH BRIN.


Dalam kesempatan yang sama, Direktorat Repositori, Multimedia, dan Penerbitan Ilmiah BRIN juga menyampaikan sosialisasi Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2023 tentang Wajib Serah dan Wajib Simpan Data Primer dan Keluaran Hasil Riset.


Plt. Direktur Direktorat Repositori, Multimedia, dan Penerbitan Ilmiah BRIN Zaenal Akbar mengatakan bahwa tujuan utama dari wajib serah dan wajib simpan adalah untuk menyimpan dan melestarikan data primer, menjamin ketersediaan dan akses terkendali, serta menjamin kualitas orisinalitas dan keamanannya.


"Kegiatan wajib serah dan wajib simpan ini dilakukan oleh pemilik data primer dan keluaran hasil riset," kata Zaenal.


Zaenal menambahkan tujuan utama dari wajib serah dan wajib disimpan adalah untuk menyimpan dan melestarikan data primer,  selain melestarikan itu yang kedua adalah menjamin ketersediaan dan akses terkendali sehingga nanti dapat dimanfaatkan untuk peningkatan pemanfaatan data keluaran hasil periset tersebut untuk jangka panjang termasuk diantaranya menjamin kualitas orisinalitas dan keamanannya 


Pemilik data primer dan keluaran hasil riset terdiri dari penyandang dana, sumber daya manusia iptek, dan kelembagaan iptek. Data primer dan keluaran hasil riset yang wajib diserahkan dan disimpan adalah data yang dapat bersumber dari kegiatan observasi, eksplorasi, eksperimen, termasuk simulasi dan kompilasi.


Bentuk data primer dan keluaran hasil riset dapat berupa data digital dan fisik. Prosedur wajib serah dan wajib simpan adalah ; Perencanaan pengelolaan data primer dan keluaran hasil riset, Unggah data primer dan keluaran hasil riset ke dalam Repositori Ilmiah Nasional (RIN)


BRIN telah menyediakan RIN guna melaksanakan wajib serah dan wajib simpan. Untuk informasi lebih lanjut tentang wajib serah dan wajib simpan, dapat diakses melalui laman BRIN. (nnp/sj)