
BRIN Jelaskan Tahapan Operasi Satelit kepada Mahasiswa ITB
Bogor – Humas BRIN. Operasi satelit bukan sekadar soal peluncuran, tetapi merupakan rangkaian proses panjang dan terstruktur untuk memastikan keberhasilan misi di orbit. Mulai dari perencanaan misi, peluncuran, komunikasi, hingga pemrosesan data.
Tahapan operasi satelit tersebut dijelaskan oleh
Periset Pusat Riset Teknologi Satelit BRIN, Satriya Utama saat menerima
kunjungan mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) dari jurusan Astronomi dan
Teknik Dirgantara di Kawasan Sains Ibnu Soebroto, Rancabungur, Bogor, pada Selasa
(24/6).
“Tahap pertama adalah perencanaan misi, yang mencakup
penentuan tujuan satelit seperti pengamatan bumi, cuaca, komunikasi, atau riset
ilmiah disertai pemilihan orbit, desain muatan (payload), dan jadwal
peluncuran,” ujar Satriya membuka paparannya.
Menurutnya, perencanaan misi adalah fondasi dari
keberhasilan seluruh operasi satelit. Tahap ini juga memperhitungkan berbagai
faktor strategis dan teknis, termasuk prioritas misi, pemilihan sensor, waktu
dan lokasi pengambilan data, kapasitas daya baterai, serta jadwal komunikasi
dengan stasiun bumi.
“Misi harus memiliki urgensi yang jelas. Untuk
mitigasi bencana misalnya, kita butuh sistem yang cepat dan responsif. Jenis
data yang dibutuhkan akan menentukan muatan satelit yang digunakan,” jelasnya.
Setelah perencanaan matang, masuk ke tahap persiapan
dan peluncuran, di mana satelit menjalani pengujian fungsional, mekanik, dan
lingkungan sebelum diintegrasikan ke roket peluncur. Peluncuran disusul fase
krusial yang disebut Early Orbit Phase (EOP) yaitu fase aktivasi sistem dan
penyesuaian awal orbit satelit.
Tahap berikutnya adalah Telemetry, Tracking, and
Command (TTC), sistem komunikasi vital antara satelit dan stasiun bumi.
“Telemetri
berfungsi mengirim data teknis dari satelit, tracking memastikan posisi orbit,
dan command memungkinkan kita mengirim perintah ke satelit. Tanpa TTC, kita
tidak bisa mengendalikan satelit dari Bumi,” ujar Satriya.
Setelah proses TTC berjalan, tim akan melakukan
analisa dan evaluasi menyeluruh, seperti memantau data telemetri untuk
memastikan semua sistem berfungsi normal, mengecek sikap satelit agar tetap
stabil dan sesuai arah, menilai keberhasilan misi dari kualitas dan kuantitas
data yang diterima, dan menyusun rencana misi selanjutnya berdasarkan kondisi
terkini di orbit.
Tahap terakhir adalah pemrosesan data, yaitu mengolah
data mentah yang dikirim satelit ke stasiun bumi agar dapat digunakan oleh
berbagai pihak, mulai dari periset, pembuat kebijakan, hingga masyarakat umum.
“Semua proses ini saling terhubung. Dari perencanaan
yang matang, komunikasi yang stabil lewat TTC, hingga evaluasi berkelanjutan,
itulah yang menjamin keberhasilan misi satelit,” tutup Satriya. (dv)