Universitas Teknologi Malaysia dengan BRIN Jajaki Kerja Sama di Bidang Riset dan Akademik
Bandung-Humas
BRIN. Badan
Riset dan Inovasi Nasional melalui Organisasi Riset Elektronika dan Informatika
(OREI) tengah melakukan pembahasan terkait penjajakan kerja sama antara
Universitas Teknologi Malaysia (UTM). Penjajakan yang terkait potensi
kolaborasi di bidang riset dan akademik pascasarjana ini dilaksanakan pada
Selasa (10/10) secara tatap muka di
Kantor BRIN KST Samaun Samadikun Bandung.
Azurah
A. Samah mewakili tim sebanyak 6 orang dari UTM menyampaikan tujuan penjajakan
kerja sama yang akan dilakukan bersama dengan BRIN. Azurah menyampaikan ada beberapa jurusan di
Fakultas Computing UTM yaitu Innovative Informatics Research Group,
Penvasive Computing Research Group, Software Engineering Research Group,
Information Assurance and Security Research Group, Applied Industrial
Analytics, and ViCubeLab Artificial Intelligence and Bioinformatics Research
Group. Pihak UTM berharap bisa ada kolaborasi dari pertemuan ini.
Kepala
PRSDI, Esa Prakasa menyampaikan beberapa pusat riset yang ada di bawah OREI yang
berada di Bandung yaitu Pusat Riset Sains Data dan Informasi (PRSDI), Pusat
Riset Elektronika (PRE), Pusat Riset Telekomunikasi (PRT), Pusat Riset Komputasi
(PRK), Pusat Riset Mekatronika Cerdas (PRMC), dan Pusat Riset Kecerdasan
Artifisial dan Keamanan Siber (PRKAKS).
“Program
unggulan khususnya di PRSDI diantaranya research activities related to big
data, research activities on text processing, research activities 3D
visualization, dan sistem pengenalan wicara otomatis untuk pendiktean medis,”
ucap Esa.
Esa
juga memaparkan ada dua rumah
program OREI, yaitu rumah program sistem otonom kendaraan listrik dan rumah
program AI Big Data dan Teknologi Komputasi serta capaian kinerja OREI di
tahun 2022.
Dijelaskan
juga ada lima kelompok riset di PRSDI yaitu kelompok riset temu kembali
informasi, rekayasa pengetahuan dan data, interaksi manusia-komputer dan
visualisasi, pengolahan bahasa alami, dan pemerintahan digital. Di PRKAKS
memiliki tiga kelompok riset yaitu kemolpok riset keamanan siber, computer
vision & image processing dan machine learning. Sedangkan
di PRK mempunyai tujuh kelompok riset yaitu kelompok riset bioinformatika, matematika
komputasi dan terapan, kimia komputasional dan penemuan obat in-silico, fisika
komputasional, komputasi berkinerja tinggi, komputasi untuk kekuatan struktur
dan mandiri. Salah satu contoh program riset di PRKAKS yaitu pengujian reader KTP
elektronik.
Kepala
PRSDI juga menjelaskan beberapa skema untuk kerja sama yang bisa dilakukan BRIN
dengan UTM.
“Skema
kerjasama riset melalui kegiatan-kegiatan di Rumah Program (RP) OREI yang
beririsan dengan kegiatan riset di UTM. Kegiatan-kegiatan di RP diharapkan bisa
mempunyai kolaborasi eksternal baik dari dalam maupun luar negeri. Periset BRIN
juga berpeluang untuk melanjutkan studi ke UTM (S2 maupun S3) dengan skema DBR
(Degree by Research). Topik-topik riset yang ada di UTM juga relevan dengan kegiatan
riset yang ada di OREI, khususnya di PRSDI, PRKAKS, dan PRK,” ungkap Esa.
Pihak
UTM sangat tertarik untuk riset-riset yang sudah dipaparkan oleh Kepala Pusat
dan yang mewakili. Dari riset-riset tersebut menurutnya ada beberapa hal yang
bisa dikolaborasikan dan menjadi referensi sehingga perlu dilakukan pencataan penelitian
apa saja yang bisa dilakukan ke depannya.
“Joint
research, joint publication, joint supervision, academic program dan
knowledge transfer ini yang menjadi fokus utama kerja sama ini,” ungkap
Siti Ainun dari UTM.
Esa
berharap melalui pertemuan dengan UTM yaitu adanya realisasi kerjasama antara
PR OREI klaster informatika dengan Fakultas Computing di UTM.
“Kerjasama
dalam bentuk joint supervision yang selama ini sudah berjalan bisa
diperluas. Adanya kesempatan secara bersama-sama dengan sivitas UTM untuk
mengajukan pendanaan eksternal/internasional. Adanya kerjasama dalam penulisan
Karya Tulis Ilmiah (KTI). Topik-topik yang potensial dikerjasamakan dengan OREI
antara lain big data analytic, virtual interaction, machine learning, cyber
security, blockchain, bioinformatic, gnome analysis, dan industrial
analytics,” pungkasnya.
Tindak lanjut dari pertemuan awal ini, Kepala PRSDI akan menyampaikan hasil pertemuan ke Kelompok Riset yang ada di PR-PR OREI, memulai kerjasama dengan mengikutsertakan periset di UTM sebagai kolaborator. Selain itu juga mengundang periset UTM sebagai narasumber di kegiatan konferensi maupun webinar dan mencari periset-periset BRIN yang bersedia melanjutkan studi melalui skema DBR serta mengundang mahasiswa UTM untuk melakukan pemagangan di BRIN. (cw)