
BRIN Gelar Penilaian Kompetensi untuk Tingkatkan Kualitas SDM
Jakarta – Humas BRIN. Dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) kembali menyelenggarakan Penilaian Kompetensi Manajerial dan Sosio-Kultural bagi para pegawainya. Kegiatan tahap keempat ini digelar di Kawasan Administrasi Harsono Wiryosumarto, Rawamangun, Jakarta, pada Kamis (25/9).
Penilaian ini merupakan bagian dari upaya strategis BRIN untuk memastikan setiap pegawai menempati posisi yang sesuai dengan kompetensi dan potensi yang dimiliki. Pada tahap ini, peserta yang mengikuti berasal dari Biro Sumber Daya Manusia (BOSDM), dan pelaksanaannya akan dibagi menjadi dua tahap hingga Oktober 2025.
Ketua Tim Penilaian Kompetensi Pegawai BRIN, Anisah, menjelaskan bahwa pemetaan potensi dan kompetensi dilakukan secara berkala dan menyeluruh bagi seluruh ASN BRIN. Penilaian menggunakan metode assessment center yang terdiri dari beberapa simulasi, seperti tes potensi, analisis kasus, serta wawancara berbasis kompetensi.
"Program ini bisa dianalogikan seperti medical check-up untuk kompetensi pegawai. Misalnya, kalau seseorang memiliki analytical thinking yang tinggi, maka ia bisa diarahkan untuk mengembangkan kemampuan menulis. Bila kompetensinya sudah lengkap di level satu, maka bisa dipersiapkan untuk naik ke level berikutnya," ujar Anisah.
Hasil dari penilaian ini akan disimpan secara digital dan dapat diakses oleh pegawai melalui fitur Sistem Talenta Riset dan Inovasi (STAR) yang terdapat dalam aplikasi internal BRIN. Selain itu, dari sisi organisasi, data ini juga digunakan untuk melakukan profiling pegawai.
"Harapannya, hasil ini dapat menjadi acuan bagi para pegawai untuk terus menggali dan mengembangkan potensi diri secara aktif," tambahnya.
Evaluasi terhadap kegiatan penilaian ini dilakukan secara berkelanjutan, khususnya dalam aspek simulasi yang digunakan sebagai tolok ukur utama. Menurut Anisah, alat penilaian yang digunakan akan terus diperbarui dan disesuaikan dengan latar belakang peserta agar hasil yang diperoleh semakin akurat dan relevan.
Penilaian kompetensi ini tidak hanya menekankan kemampuan teknis, tetapi juga aspek manajerial dan sosiokultural. Hal ini bertujuan untuk menciptakan ASN yang tidak hanya profesional dan kompeten, tetapi juga mampu menjadi perekat keberagaman bangsa, serta berkontribusi pada terwujudnya birokrasi yang bersih dan melayani.
Program ini merupakan bagian dari komitmen BRIN dalam menciptakan tata kelola SDM yang profesional dan mendukung visi BRIN sebagai pusat riset dan inovasi nasional yang unggul. (Lus/Ed:And)