• (021) 3169010
  • ppid@brin.go.id
Views ( 2157 ) Apr 12, 2023

Ulas Fenomena Langka Parade Lima Planet Sejajar Bareng Peneliti


Bandung-Humas BRIN.  Langit malam sungguh menyajikan keindahan bagi mata kita. Benda-benda langit bisa kita lihat pada waktu-waktu tertentu. Salah satu fenomena yang sudah terjadi di tanggal 28 Maret 2023 lalu yaitu Fenomena Parade Lima Planet Sejajar yaitu Planet Jupiter, Merkurius, Uranus, Venus dan Mars.

 

“Saat ini planet yang ada di tata surya ada 8 (delapan). Planet-planet tersebut bisa diibaratkan seperti 8 pelari yang masing-masing punya lintasannya. Setiap pelari punya ukuran masing-masing dengan kecepatan lari yang berbeda-beda. Nah, kedelapan planet ini punya kecepatan masing-masing sehingga ada kalanya beberapa planet itu berpapasan,” ungkap Rhorom Priyatikanto, Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Antariksa BRIN saat mengawali penjelasan terkait fenomena tersebut pada DOFIDA (Dialog Obrolan Fakta Ilmiah Populer dalam Sains Antariksa), Kamis (6/4). 

 

Noorfiya Umniyati sebagai host mengulik apa yang menjadi penyebab fenomena parade ini. Rhorom Priyatikanto menerangkan bahwa fenomena ini adalah kebetulan yang sudah ada polanya. Misalnya Jupiter, Merkurius, Venus, Uranus dan Mars masing-masing punya kecepatan.

 

Di antara kedelapan planet yang ada, 2 planet bisa cukup sering tampak berdekatan di langit. Venus dan Merkurius dapat dijadikan contoh. Pada kesempatan lain, 3 atau 4 planet bisa tampak berderetan di sepanjang garis edar planet yang disebut ekliptika. Frekuensi atau kekerapannya lebih rendah, sehingga dengan kata lain fenomena itu lebih jarang terjadi.

 

“Parade 5 planet atau lebih bukanlah tidak mungkin. Namun, kita harus menunggu lebih lama untuk dapat menyaksikan fenomena tersebut berulang. Misalnya, parade 3 planet dapat berulang setiap 6 bulan sementara parade 4 planet baru berulang rata-rata sekitar setiap 2 tahun,” ungkap Rhorom.

 

Rhorom menambahkan bahwa pada kesempatan kali ini, kita dipertemukan dengan parade 5 planet. Namun, perlu dicatat bahwa tidak kelima planet tampak jelas secara langsung. Uranus terlalu redup untuk dilihat dengan mata bugil. Sementara itu, Jupiter berada dekat horison saat Matahari terbenam sehingga tantangan pengamatannya hampir serupa dengan tantangan pengamatan hilal. Kali ini, planet Saturnus tidak tampak ikut berparade karena sudah tenggelam lebih dahulu.

 

Secara sederhana kita bisa langsung melihat dengan mata telanjang, tetapi jika mau lebih jelas difoto dengan memakai kamera yang diatur dan dioperasikan dengan trik tertentu. Dengan mengatur kamera tersebut sehingga bisa memotret objek yang redup dan terang. Melalui cara ini, kita tidak hanya dapat memotret planet-planet yang tampak berparade, tetapi juga dapat memotret latar depan yang kita anggap menarik.

 

Fenomena lima planet sejajar ini bisa dilihat di wilayah Indonesia dengan catatan cuaca cerah pada malam tersebut. Pada peristiwa ini, cuaca yang kita rasakan di Bumi tidak dipengaruhi oleh aktivitas dari planet.

 

“Fenomena parade lima planet ini bisa terjadi lagi kira-kira jika dirata-rata sekali dalam tiga tahun, setidaknya tahun 2026 untuk empat atau lima planet. Jika tiga planet sejajar bisa 6 bulan sekali sedangkan kalau parade dua planet bisa setiap hari,” papar Rhorom.

 

Rhorom menambahkan supaya lebih menarik lagi, masyarakat bisa mengambil foto parade planet yang terjadi beberapa tahun yang akan datang ke tempat-tempat wisata yang ada di wilayah Indonesia misal sambil berwisata ke Labuan Bajo atau tempat wisata lainnya.

 

“Jika kita melihat fenomena di antariksa, baiknya tidak hanya sekedar melihat tetapi mari memandang dan memaknai setiap fenomena sehingga akan membekas dan semakin memiliki rasa ingin tahu mengapa fenomena ini bisa terjadi,” ucap Rhorom memberikan closing statement. (cw, ed: kg)