• (021) 3169010
  • ppid@brin.go.id
Views ( 2099 ) Jun 9, 2023

Tips dan Trik Menyusun Proposal Riset yang Berkualitas dan Menarik


Cibinong-Humas BRIN. Sebagai sebuah lembaga riset, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dituntut untuk menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Teknologi inovatif ini tentunya berasal rangkaian proses penelitian yang berkualitas. Sebagai langkah awal, penyusunan rencana riset harus dilakukan dengan baik.


Proposal berkualitas menjadi pertimbangan bagi calon pemberi dana riset sekaligus menyakinkan bahwa hasil riset tersebut akan berjalan dengan baik dan outputnya berdampak positif terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta nilai ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.


Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Organisasi Riset Pertanian dan Pangan (ORPP) BRIN, Puji Lestari pada saat memberikan sambutan pada acara perdana Bimtek Unggulan dan Inovatif Tanaman Pangan (BUDIMAN) bertajuk “Tips dan Trik Menulis Proposal Penelitian Berkualitas dan Menarik”, pada Kamis (08/06).


“BRIN sebagai lembaga riset nasional, tidak memberikan keistimewaan kepada perisetnya untuk mendapatkan dana riset dengan mudah. Para periset di lingkup pusat riset harus berkompetisi untuk mendapatkan dana riset internal BRIN sendiri atau dari funding agency luar BRIN. Tentunya hanya proposal terbaik yang akan dibiayai risetnya. Sistem kompetisi ini sengaja dibangun oleh BRIN untuk meningkatkan kualitas riset di Indonesia, sekaligus membangun ekosistem riset yang lebih sehat,” kata Puji.


Sementara itu Kepala Pusat Riset Tanaman Pangan (PRTP) BRIN Yudhistira Nugraha, dalam sambutannya mengatakan bahwa proposal menjadi poin penting untuk mengakses kegiatan riset. Hanya proposal berkualitas yang akan disetujui oleh pendana/agensi baik internal maupun eksternal BRIN. “Saya berharap, melalui bimtek ini penyusunan proposal menjadi lebih berkualitas, sehingga penerimaan pendanaan dari skema riset internal maupun eksternal BRIN dapat lebih besar diterima.”


Pada BUDIMAN seri 1 ini selaku narasumber adalah Sudarsono dari Institut Pertanian Bogor. Menyampaikan pentingnya proposal penelitian sebagai bagian dari kegiatan ilmiah seorang peneliti selain pelaksanaan penelitian itu sendiri dan penulisan publikasi.


Sudarsono menjelaskan bahwa untuk menyusun suatu proposal yang berkualitas maka pastikan konsep yang kita tawarkan mampu menjelaskan tentang apa yang akan dijawab dan apa yang akan dikerjakan pada penelitian nantinya. Selain itu, proposal dianggap menarik bila peneliti mampu memaparkan nilai state of the art dari risetnya dan terdapat potensi output yang bisa mengisi relung-relung pengetahuan yang masih kosong.


Menurut Sudarsono, salah satu tips untuk mendapatkan proposal yang bagus, seorang peneliti harus mampu mengidentifikasi ‘Hot Topic’ yang berhubungan dengan bidang penelitian yang akan dilakukan. Kuncinya adalah banyak membaca dan mencari titik-titik yang belum terpecahkan dari rangkaian riset yang telah dilakukan oleh peneliti lainnya. Research gap inilah yang nantinya menjadi nilai kualitas dari proposal yang diajukan.


Selain itu, seorang peneliti harus menulis sejelas mungkin mengenai apa yang dimaksud baik dari segi konsep, rencana kerja maupun metode yang akan digunakan. Hal ini musti dinarasikan sehingga calon pemberi dana dapat menangkap hal yang sama dari proposal tersebut.  


“Menyusun proposal yang berkualitas dan menarik bukanlah pekerjaan yang dapat diselesaikan dalam waktu hanya semalam, diperlukan pemikiran yang intensif, waktu yang cukup, dan usaha yang sungguh-sungguh hingga bisa diperoleh sebuah high quality proposal,” pungkas Sudarsono mengakhiri sesi pemaparannya. (shf)