Tingkatkan Kompetensi Budaya Pelayanan Prima, PPID LAPAN Selenggarakan FGD Tahun 2021
Pejabat Pengelola
Informasi dan Dokumentasi (PPID) Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)
menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) pada Rabu (31/03) secara daring
melalui aplikasi video konferensi Zoom Meeting. Acara ini merupakan kegiatan pertemuan
rutin tahunan para pengelola PPID dari seluruh satuan kerja yang ada di LAPAN,
dan untuk tahun ini juga dihadiri oleh unit-unit yang terkait dengan pengelolaan
anggaran serta pengadaan barang/jasa. Adapun tema yang diangkat tahun ini
adalah “Sosialisasi Program Kerja PPID dan Peningkatan Kompetensi Budaya
Pelayanan Prima PPID Pelaksana”. Hal ini berangkat dari visi PPID LAPAN untuk
menjadi penyelenggara layanan informasi publik yang unggul di bidang iptek
penerbangan dan antariksa. Untuk itu, PPID LAPAN mengundang narasumber dari Komisi
Informasi Pusat (KIP) dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (KemenPANRB).
Acara diawali dengan penyampaian
laporan kegiatan PPID LAPAN oleh Christianus R. Dewanto, M.Eng selaku Kepala
Biro Kerja Sama, Hubungan Masyarakat, dan Umum LAPAN. Christ Dewanto
menjelaskan tujuan dari kegiatan ini yaitu memberikan pengetahuan terkait
dengan wawasan keterbukaan informasi pengadaan barang/jasa, pembahasan program
kerja dan kegiatan PPID, dan evaluasi pemeringkatan PPID.
Kepala LAPAN, Prof.
Dr. Thomas Djamaluddin dalam sambutannya mengatakan bahwa dalam mewujudkan visi
dan misi PPID LAPAN serta menciptakan budaya pelayanan prima, LAPAN telah
melakukan penataan organisasi sesuai dengan kerangka reformasi birokrasi yang
dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia agar birokrasi lebih efisien dengan
fungsi yang lebih kaya tetapi memiliki struktur yang lebih dapat
dipertanggungjawabkan untuk mencapai pelayanan prima. “Hal yang perlu selalu
kita pahami bersama bagi seluruh pengelola PPID, informasi yang ada di instansi
pemerintah sebagai badan publik berhak diketahui oleh masyarakat sesuai dengan
aturan keterbukaan informasi publik,” ujar Kepala LAPAN. Lanjutnya, “Pengelola
PPID LAPAN harus secara rutin dan berkala memberikan informasi hasil riset dan
inovasi LAPAN kepada publik serta mempersiapkan informasi yang akan
dipertanyakan kepada publik baik masyarakat maupun media, termasuk informasi
tentang pengelolaan anggaran.”
Sebagai narasumber
pertama, Wakil Ketua KIP, Hendra J Kede menyatakan apresiasinya dalam hal
keterbukaan informasi publik kepada LAPAN karena berhasil menyandang predikat peringkat
1 terinformatif dalam kategori badan publik Lembaga Negara/Lembaga Pemerintah
Non Kementerian (LN/LPNK). “LAPAN adalah salah satu dari badan publik yang diharapkan
membawa Indonesia terdepan dalam kemajuan membangun peradaban sebagai sebuah
bangsa sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi,” kata Wakil Ketua KIP. Dalam sesi pemaparannya Wakil Ketua KIP
mengangkat judul tentang Character Ethic Keterbukaan Informasi Pengadaan
barang/jasa pemerintah (PBJP). “Seluruh informasi pada hakikatnya bersifat
terbuka. Hanya sebagian kecil informasi yang sifatnya rahasia atau
dikecualikan. Pemberlakukan pengecualian ini harus didasaran pada asas
kehati-hatian menggunakan metode konsekuensi dan uji kepentingan publik,” ujar
Wakil Ketua KIP.
Tya Tirta Sari,
Tenaga Ahli KIP memaparkan tentang pentingnya Monitoring dan Evaluasi PPID
LAPAN. Dengan monitoring dan evaluasi badan publik dapat Menyusun rencana/strategi
yang komprehensif untuk mencapai tujuan organisasi.
Muhammad Yusuf
Kurniawan selaku Plt. Asisten Deputi Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan dan
Evaluasi Pelayanan Publik Wilayah III KemenPANRB menjadi narasumber terakhir.
Dalam pemaparannya Yusuf mengatakan untuk menciptakan peningkatan kompetensi
budaya pelayanan prima PPID pelaksana, badan publik perlu melakukan inovasi. “Dalam
dunia bisnis inovasi adalah nafas untuk keberlangsungan usaha, pilihannya inovasi
atau mati. Dalam pelayanan publik inovasi adalah nafas untuk mendapatkan
kepercayaan publik, pilihannya adalah berinovasi atau kehilangan kepercayaan
publik dan daya saing,” kata Muhammad Yusuf Kurniawan.
Sesi terakhir kegiatan FGD PPID LAPAN 2021 di isi dengan diskusi mengenai Analisis Hasil Penilaian Self Assesment Questionnaire (SAQ) PPID 2020 yang dipandu oleh Koordinator bidang Hubungan Masyarakat LAPAN, Jasyanto M.M. Dalam sesi ini para peserta juga berdiskusi dalam pembuatan rencana aksi PPID LAPAN tahun 2021.