Tingkatkan Fasilitas Kemanan Nuklir, USDoE Kunjungi BRIN KNB
Bandung
– Humas BRIN. Sistem keamanan
nuklir merupakan suatu bentuk upaya pencegahan, deteksi, dan respons
terhadap kejahatan atau tindakan yang sengaja dilakukan dengan melibatkan
bahan nuklir atau zat radioaktif atau sabotase terhadap
fasilitas nuklir, instalasi nuklir, fasilitas radiasi, atau
pengangkutan zat radioaktif. Untuk meningkatkan fasilitas keamanan nuklir di
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) – Kawasan Nuklir Bandung, United State
Departement of Energy (USDoE) melalui National Nuclear Security Administration
(NNSA), Office of International Nuclear Security (INS) dan Office of
Radiological Security (ORS) melakukan kunjungan pada Rabu (05/10).
Kunjungan
ini dilakukan dalam rangka diskusi terkait kerja sama dibidang keamanan nuklir.
Sebelumnya tim USDoE melakukan kunjungan ke Kawasan Nuklir Serpong (KNS)
kemudian akan melanjutkan kunjungan ke Kawasan Nuklir Yogjakarta (KNY). Tim
USDoE didampingi oleh Pelaksana Fungsi Pengamanan KNB, Pelaksana Fungsi
Keselamatan KNB serta Pelaksana Fungsi Reaktor TRIGA 2000. Tim USDoE melakukan
pengecekan terhadap peralatan keamanan nuklir di KNB yang pernah diberikan oleh
USDoE.
Sigit
Nugroho Pamungkas, Koordinator Pelaksana Fungsi Keselamatan Kawasan Nuklir
Bandung dalam sambutannya menjelaskan status peralatan keamanan nuklir yang
diberikan oleh USDoE saat ini. “Peralatan yang diberikan oleh USDoE beberapa
sudah mengalami perubahan, hal ini dikarenakan adanya kerusakan atau terkait
waktu pakai peralatan, sehingga terjadi beberapa penggantian peralatan.
Tentunya, kami berharap adanya pembaharuan terkait peralatan keamanan nuklir. Hari
ini kita akan melakukan kunjungan lapangan lokasi fasilitas keamanan nuklir,
kemudian akan dilanjutkan dengan diskusi dengan harapan adanya perbaikan alat
untuk menjaga keamanan di KNB,” sambutnya.
Mewakili
pihak USDoE, Jeff Jarry menjelaskan maksud kunjungan lapangan yang dilakukan
oleh Tim USDoE. “Kunjungan kami ke KNB untuk melihat sistem keamanan nuklir
serta melihat adanya peluang kerja sama guna meningkatkan fasilitas keamanan
nuklir di KNB. Jika dibutuhkan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi pegawai,
kami akan berupaya untuk memberikan pelatihan yang dibutuhkan untuk
meningkatkan keamanan nuklir di KNB,” jelasnya.
Lebih lanjut, Jeff Jarry juga
kunjungan yang dilakukan ini bukan untuk audit, namun untuk melihat apakah
apakah sistem keamanan nuklir di KNB sudah berjalan dengan baik serta melihat hal
yang dapat ditingkatkan serta mengidentifikasi kebutuhan untuk meningkatkan
keamanan nuklir di KNB. Setelah Tim USDoE melakukan kunjungan ke Central
Alarm Station (CAS), kemudian melihat fasilitas keamanan nuklir di
laboratorium dan reaktor di KNB, kemudian dilanjutkan dengan diskusi untuk
mengetahui hal apa saja yang dapat dilakukan guna meningkatkan keamanan di KNB.
Diakhir kegiatan, Jeff Jerry menyampaikan hasil yang didapat setelah melihat fasilitas keamanan nuklir di KNB. “Terima kasih telah menjaga peralatan yang USDoE berikan dengan baik. Kami melihat adanya hubungan yang baik dengan Polisi dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) tentunya dapat memberikan bantuan jika ada kejadian yang tidak diingikan. Terkait pelatihan yang diperlukan, kami melihat diperlukan pelatihan terhadap response yang bisa kami berikan serta pelatihan rencana keamanan,” tutupnya.
Selanjutnya, JD Patrick melihat Civitas BRIN di KNB sudah memahami terkait budaya keamanan. “Kami melihat bahwa budaya keamanan di KNB sudah berjalan dengan baik. Serta seluruh Civitas BRIN di KNB sudah mengerti tentang budaya keamanan. Hal ini terlihat dari berbagai alat yang tersedia dapat berjalan dengan baik,” tutupnya.
Pihak USDoE menjelaskan diperlukan adanya perawatan, fasilitas pendukung yang baru serta peningkatan software yang digunakan di KNB. Namun, untuk pemberian bantuan akan diberikan akan dibahas kemudian.
Sri Sundari Retnoasih, Pelaksana Fungsi Akuntansi Bahan Nuklir Reaktor RSG-GAS – Direktorat Pengelolaan Fasilitas Ketenaganukliran menjelaskan setelah melakukan kunjungan ke 3 (tiga) kawasan nuklir, Tim akan menyusun proposal terkait perencanaan yang dibutuhkan untuk meningkatkan keamanan nuklir untuk diajukan ke USDoE. (kpv)