• (021) 3169010
  • ppid@brin.go.id
Views ( 441 ) May 27, 2024

Teknologi Nuklir dalam Kehidupan: Mengubah Persepsi dan Meningkatkan Kualitas Hidup


Bandung – Humas BRIN. Teknologi nuklir kini diterapkan di berbagai bidang kehidupan, membawa manfaat yang dirasakan banyak orang. Haryo Seno, periset Pusat Riset Teknologi Analisis Berkas Nuklir BRIN, menyambut mahasiswa Pendidikan Fisika Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung dan menjelaskan manfaat radiasi dalam bidang kesehatan.


“Radiasi digunakan untuk diagnosis fungsi tubuh menggunakan Sinar-X, Sinar Gamma, dan Radioisotop. Selain itu, radiasi juga diterapkan dalam terapi untuk menghancurkan sel kanker dan tumor melalui perhitungan dosis yang akurat,” katanya pada Rabu (22/5).


Salah satu inovasi yang penting adalah Teknik Serangga Mandul (TSM), yang efektif dalam penanggulangan penyakit demam berdarah. Radiasi digunakan untuk membuat serangga, hama tanaman, dan nyamuk Aedes aegypti menjadi mandul dan tidak dapat berkembang biak.


Lebih lanjut Haryo menjelaskan dalam bidang kesehatan, teknologi nuklir juga mencakup berbagai metode diagnosis dan terapi medis. Misalnya, thyroid uptake menggunakan suntikan radiasi untuk mengevaluasi fungsi tiroid, dan renograf untuk mendeteksi kelainan pada ginjal.


Sementara di bidang lingkungan, teknologi nuklir mampu mendeteksi unsur logam berat seperti Pb di udara dengan akurasi tinggi pada ukuran PM2,5, berbeda dengan teknologi non-nuklir yang hanya mendeteksi PM10. Selain itu, penelitian telah mengembangkan plastik ramah lingkungan dari kopolimer emulsi iradiasi patimonomer vinil-lateks karet alam.


“Teknologi nuklir juga efektif dalam mengendalikan erosi tanah dengan melacak pergerakan tanah menggunakan radionuklida tertentu sebagai pelacak (tracer), menilai erosi pada skala spasial dan temporal yang berbeda,” tuturnya.


Salah satu topik yang sering menjadi perdebatan adalah penggunaan energi nuklir. Energi nuklir dapat menghasilkan listrik secara efisien dan berkelanjutan. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) sedikit menghasilkan polutan udara, namun sering menjadi kontroversi.


“Persepsi terhadap nuklir dan radiasi perlu diubah agar masyarakat dapat memahami dan memanfaatkan potensi besar teknologi ini dalam meningkatkan kualitas hidup,” pungkasnya. (ers, ed. kg)