• (021) 3169010
  • ppid@brin.go.id
Views ( 41 ) Oct 3, 2024

Siswa SMK Giripuro Mendalami Jaringan Informasi dan Teknologi Energi di BRIN


Tangerang Selatan – Humas BRIN. Siswa-siswi SMK Giripuro, Sumpiuh, Banyumas, melakukan kunjungan edukatif ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Kawasan Sains dan Teknologi (KST) BJ Habibie, Serpong, pada Kamis (03/10). Rombongan siswa yang terdiri dari jurusan Teknik Jaringan Komputer dan Teknik Instalasi Tenaga Listrik ini berkesempatan untuk mengunjungi beberapa fasilitas riset serta berinteraksi langsung dengan para periset.

Arti Juwita, Koordinator Layanan Humas Kawasan Multi Unit Kerja Serpong I, menyambut rombongan siswa di Auditorium Gedung Pusat Informasi. Dalam sambutannya, Arti memperkenalkan sekilas tentang Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan KST BJ Habibie, fasilitas yang ada dan hasil riset yang telah dihasilkan. Ia juga menjelaskan kepada siswa SMK Giripuro mengenai pentingnya sebuah inovasi baik itu untuk suatu produk atau jasa. “dengan adanya sebuah inovasi maka akan memberikan nilai lebih atau nilai tambah dari suatu produk atau jasa,” ujarnya.

Setelah pengenalan umum tentang KST dan sesi penerimaan, para siswa dibagi menjadi dua kelompok untuk tetap berada di Auditorium Gedung Pusat Informasi untuk mendapatkan informasi mengenai Unit Pusat Data Informasi (PUSDATIN) dan sebagian siswa bergerak menuju Pusat Riset Konversi dan Konservasi Energi (PKKE) sesuai dengan jurusan mereka yang ambil.

Irsyad merupakan Perekayasa dari Pusat Data Informasi BRIN menjelaskan mengenai fungsi dari Pusat Data Informasi yaitu secara sedehana untuk mengelola infrastruktur jaringan dan pengelolaan data, mereka juga diperkenalkan mengenai sistem monitoring data center, sistem power data center. Mereka juga mendapatkan pemahaman tentang penyimpanan data yang aman dan efisien.

Selain itu, para siswa juga mengunjungi Pusat Riset Konservasi dan Konversi Energi (PRKKE), di mana Arief Kurniawan memberikan paparan tentang desain Charging Station yang aman. "BRIN berpengalaman dalam mendesain Charging Station yang aman dengan mengacu pada standar IEC, dilengkapi dengan fitur seperti DC UPS, sensor dan alarm antibanjir, pemutus arus, sistem ventilasi paksa, serta sensor suhu dan api," tukas Arief.

Arief juga mengatakan, “Kendaraan listrik terutama roda empat memang tengah berkembang, para produsen sendiri memiliki colokan charger masing-masing dari Jepang, Cina, dan Eropa. Namun kini kami lebih berfokus ke motor listrik. Ada keunikan sendiri karena beraneka ragam colokan charger dan ini dibutuhkan keseragaman, pendeknya menjadi standar dalam colokan charger. Kami juga ada charging station dengan battery swap, dimana batere motor bisa dipertukarkan. “

Swap baterai atau pertukaran baterai merupakan cara praktis yang bertujuan untuk mengatasi salah satu kendala utama kendaraan listrik, yaitu waktu pengisian daya yang cukup lama. Swap baterai adalah proses menukar atau mengganti baterai yang sudah habis daya listriknya dengan baterai yang sudah terisi penuh. Cara ini memungkinkan pengguna sepeda motor listrik bisa kembali berkendara tanpa menunggu pengisian daya baterai yang memerlukan waktu berjam-jam.

Dengan adanya stasiun swap baterai, pengendara hanya perlu berhenti sebentar kemudian menukar baterai yang nyaris kosong dengan yang sudah terisi penuh, Lalu melanjutkan perjalanan dalam waktu yang jauh lebih singkat. Kunjungan diakhiri dengan sesi foto bersama para siswa dan guru pendamping.(gp,rm/edt.aj,bels)