Sediakan Co-working Space, Peneliti BRIN Bisa Kerja di Mana Saja
Jakarta, Humas BRIN. Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) menyediakan ruang kerja bersama atau co-working space di lokasi-lokasi riset milik BRIN. Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan peneliti bisa bekerja di lokasi mana pun milik BRIN, ujar Handoko pada saat Apel Pagi,Senin (21/3).
Pada kesempatan ini Handoko mengingatkan kembali bahwa sampai saat ini pemetaan pegawai di lingkungan BRIN masih berlangsung dan juga sedang melakukan literasi terkait dengan referensi dan sebagainya. Sehingga hal ini masih banyak yang dilakukan terkait dengan perubahan-perubahan . “Perubahan tersebut terkait dengan adanya kebijakan pembangunan yang secara tidak langsung juga akan berpengaruh pada alokasi kuota baik untuk Organisasi Riset (OR), Pusat Riset (PR) maupun di kedeputian, ujarnya.
Ada perbedaan jumlah formasi yang terjadi hal ini juga dipengaruhi oleh keaktifan dari kepala Organisasi Riset ataupun Kepala Pusat Riset. “Pada kesempatan sebelumnya telah disinggung bahwa sebaiknya kepala Pusat Riset itu, melakukan literasi secara persuasif, agar bisa membantu mengarahkan rekan-rekan untuk segera bergabung pada kelompok riset yang sesuai dengan minat dan kepakarannya,” ungkap Handoko.
Lebih lanjut Handoko menyampaikan bahwa BRIN telah menyiapkan infrastruktur penunjang untuk mengantisipasi banyaknya aktivitas terkait dengan mulai bergabungnya para peneliti dari kementerian dan lembaga. Handoko meyakini ketersediaan co-working space memudahkan peneliti untuk bekerja. Terlebih, ketika peneliti perlu berpindah tempat terkait penelitiannya.
Handoko juga menyebut keberadaan co-working space tersebut membuat pekerjaan riset lebih praktis. Peneliti tidak lagi terikat pada satu tempat. “Untuk itu BRIN harus mempersiapkan tempat bekerja secara khusus agar nyaman saat dipakai untuk bekerja, dan juga akan disiapkan beberapa lokasi seperti kampus yang ada di sekitar Puspiptek misalnya. Oleh karena itu dibutuhkan kesiapan BRIN untuk segera menyiapkan tempat bekerja yang lebih baik agar dapat segera dimanfaatkan, dan ini tidak hanya terpusat di satu coworking space saja tapi juga untuk seluruh kawasan.
Handoko menyampaikan bahwa dalam masa transisi ini pasti banyak yang belum terbiasa dengan system co working space, tetapi pada saatnya nanti pasti akan cepat beradaptasi dengan lingkungan dan kebiasaan yang baru ini. Yang utama pada kesempatan ini adalah bahwa para periset dapat segera menemukan kelompok riset yang dianggap sesuai dengan keahlian dan kepakarannya sehingga bisa segera bisa melakukan perencanaan program dan kegiatan aktivitas penelitiannya tanpa harus menunggu lagi program dari atas. Tinggal para kelompok riset dapat segera mengajukan proposal dimana kesempatan tersebut telah dibuka secara terus menerus untuk segera bisa menghasilkan sesuatu yang sangat penting sifatnya . Jadi diharapkan para kelompok riset tetap semangat, karena banyak kesempatan dan peluang baru yang menunggu untuk segera dimanfaatkan. (rdn/edt.cj)