Rintis Kerjasama Riset antara PRIMA BRIN dengan Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH)
Bandung-Humas BRIN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bersifat lintas disiplin ilmu, membuka peluang lembaga riset dan lembaga perguruan tinggi untuk melakukan kolaborasi riset dan kerjasama. “Diharapkan peluang kerjasama ini mampu meningkatkan kualitas riset dan realisasi kerjasama bisa berjalan dengan baik,” ucap Kepala PRIMA Albertus Sulaiman saat menyambut kedatangan Tim UMRAH.
Dekan Fakultas Teknik UMRAH Sapta Nugraha menyampaikan maksud dan tujuannya kunjungan ke PRIMA BRIN, “Kami membawa beberapa rombongan yaitu Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama, Ketua Program Kegiatan MBKM dan Kepala UPT TIK untuk menjajaki peluang kerjasama serta kolaborasi riset,” ungkapnya.
Sapta juga menjelaskan awal berdirinya UMRAH tahun 2007, masih perguruan tinggi swasta dibawah Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau. Dikarenakan universitas ini masih baru makan dibutuhkan kolaborasi riset dengan stakeholder-stakeholder terkait. Selain itu di UMRAH ini mahasiswa diwajibkan mengikuti dua mata kuliah utama yaitu Pengantar dan Ilmu Teknologi Maritim dan Tamadun (Peradaban) Unjuk Ajak Melayu.
“Visi UMRAH yaitu menjadi pusat kesemerlangan pendidikan tinggi, riset, Mari Sociopreneurship dan Tamadun Maritim di ASEAN. UMRAH juga saat ini sedang mengembangkan riset tentang pengembangan implementasi kapal wisata berbasis solar panel. Pendanaan dari Dikbud, perusahanan galangan kapal dan Pemerintah Daerah.
Sapta menuturkan bahwa ide muncul saat berdikusi dengan Sekretaris Daerah, jadi bagaimana Fakultas Teknik mendukung wisata di Tanjungpinang. Wisata yang ada dan biasa dikunjungi adalah mangrove dan untuk melihat mangrove menggunakan kapal, tapi masih menggunakan bahan bakar minyak. Hal ini menyebabkan pencemaran di laut. Oleh karena itu idenya adalah mengganti bahan bakar minyaknya ke sumber energy listrik jadi kapal listrik berbasis tenaga surya.
Selanjutnya paparan kelompok riset kimia atmosfer dan kualitas udara, Ninong Komala menjelaskan penelitian mengamati atmosfer, kualitas udara. Ada 8 riset yang dilakukan pada kelompok riset ini. Dilanjutkan kelompok riset interaksi laut - atmosfer dan variabilitas iklim Widodo Pranowo menyampaikan tentang penelitian Kamajaya yang sensornya sudah disimpan di beberapa tempat. Kemudian Kelompok riset perubahan iklim Heru Santoso menyampaikan tentang musim yang berubah dan pengaruhnya terhadap beberapa sektor pembangunan dan bagaimana pencegahan dan penangannya.
Kelompok riset sistem prediksi dan observasi laut dan atmosfer Asri Indrawati memaparkan pemanfaatan satelit LAPAN, pengembangan sensor,deteksi radar hujan dan Santanu. Pendanaan eksternal, kemendikbud, LPD, Hari Layar. Kolaborasi internasional juga dilakukan. Kelompok riset iklim dan lingkungan masa lampau Yudhawati Cahyaningsih.
Penutup acara pemaparan Kelompok riset dinamika atmosfer dan hidrometrologi Wendi Harjupa menjelaskan informasi model prediksi sistem pembuat keputusan (SADEWA, GATOT KACA, JATAYU), dan dilanjutkan sesi diskusi dan tanya jawab. (cw, ds / ed: kg)