Perlindungan Tumbuhan, Upaya Mempertahankan Keseimbangan Ekosistem
Bogor - Humas BRIN. Dalam menjaga keseimbangan lingkungan, ekosistem tumbuhan memegang peran kunci yang tak tergantikan. Tanaman tidak hanya memberikan oksigen yang kita hirup, tetapi juga berkontribusi dalam menjaga iklim global dan memberikan habitat bagi beragam makhluk hidup. Tumbuhan berperan dalam siklus karbon dengan menyerap karbon dioksida dari atmosfer melalui proses fotosintesis. Hal ini membantu mengurangi efek gas rumah kaca dan menjaga suhu bumi tetap stabil. Lebih dari itu, tumbuhan juga berfungsi sebagai penahan erosi tanah, mengurangi risiko banjir, dan memelihara kualitas air.
Selain itu, tumbuhan adalah habitat bagi berbagai jenis hewan, dari serangga hingga burung dan mamalia. Mereka juga menyediakan sumber makanan dan obat-obatan bagi manusia. Di samping itu, keanekaragaman tumbuhan adalah aset berharga dalam menjaga ketahanan pangan dan kesehatan lingkungan. Namun, perubahan iklim dan aktivitas manusia yang merusak habitat alami tumbuhan telah mengancam ekosistem ini. Perlindungan dan pelestarian ekosistem tumbuhan adalah langkah penting untuk menjaga keseimbangan lingkungan dan mendukung kehidupan di planet ini.
Tumbuhan merupakan ekosistem penting bagi keseimbangan lingkungan. Hal yang paling unik dari tumbuhan adalah kemampuannya untuk melakukan fotosintesis. Banyak hal yang dihasilkan, antara lain tumbuhan dapat berkembang biak, sebagai sumber makanan baik untuk hewan maupun manusia, menghasilkan oksigen, serta menjadi tempat bagi habitat mahluk hidup yang lain. Hal ini disampaikan Peneliti Pusat Riset Konservasi Tumbuhan, Kebun Raya dan Kehutanan (PR KTKRK) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Mutiara K. Pitaloka, pada webinar BRIN Insight Every Friday (BRIEF) ke-94, bertema “Tumbuhan dan Lingkungannya”, secara daring, Jumat (20/10).
“Tumbuhan sangat bergantung dengan kondisi habitatnya. Pada kegiatan fotosintesis untuk memproduksi oksigen, maka diperlukan cahaya, air, dan temperatur udara yang cocok bagi mereka” ujar Mutiara.
Dia menambahkan, di era modern saat ini yang salah satunya ditandai dengan era industri, telah berdampak pada kondisi lingkungan yang tidak ideal bagi tumbuhan untuk bertahan hidup. Hal inilah yang mendasari PR KTKRK melakukan penelitian tentang bagaimana tumbuhan bisa bertahan hidup pada kondisi lingkungan yang tidak ideal.
“Penyebab kepunahan tumbuhan antara lain diakibatkan oleh pembukaan lahan untuk pertanian, meluasnya pembukaan lahan untuk pemukiman, perubahan iklim yang tidak menentu, eksploitasi tanaman eksotik ke daerah di luar habitatnya, serta eksploitasi lahan yang berlebihan untuk kegiatan yang dapat merusak lingkungan,” tambahnya.
Agar tumbuhan dapat beradaptasi terhadap kondisi berubah-ubah, maka diperlukan beberapa hal antara lain ruang untuk tumbuhan, air yang cukup, suhu yang sesuai bagi pertumbuhan, cahaya yang cukup, serta unsur hara yang tersedia bisa memenuhi kebutuhan tumbuhan. Semua pihak, dari individu hingga pemerintah, perlu bersama-sama bekerja untuk melestarikan tumbuhan dan ekosistemnya demi keseimbangan lingkungan yang berkelanjutan. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa bumi tetap menjadi tempat yang layak huni bagi generasi-generasi mendatang. (ms/edt.sj)