Pentingnya Penguasaan Teknik Fotografi Bagi Humas BRIN
Jakarta - Humas BRIN, Fotografi merupakan salah satu seni yang ditemukan pada abad 19. Fotografi sendiri memiliki arti secara harfiah melukis dengan cahaya. Salah satu kelebihan fotografi adalah dapat merekam secara aktual, dapat diandalkan, dan dapat membentuk gambar di dalamnya. Jadi fotografi dapat digunakan sebagai alat komunikasi visual, dapat digunakan sebagai alat komunikasi visual, dapat digunakan sebagai bahan informan atau menjalin komunikasi yang bermanfaat.
Fotografi memiliki arti penting dalam dunia kehumasan atau public relation (PR). Fotografi merupakan salah satu aspek krusial dalam kegiatan PR, mengingat setiap informasi PR perlu didukung oleh ilustrasi berupa gambar atau foto-foto yang baik.
Fotografi memiliki kelebihan, salah satunya adalah mampu merekam peristiwa, momen-momen yang aktual, dapat dipercaya dan mengandung nilai, sehingga fotografi dapat berfungsi sebagai alat komunikasi berbasis visual.
Fotografi dalam dunia komunikasi khususnya untuk dunia kehumasan amat sangat berperan penting. Sebuah foto dapat menjadi media dalam menyampaikan pesan-pesan komunikasi seorang humas kepada publik/masyarakat. Jadi fotografi mempunyai peran penting dalam menunjang fungsi humas.
Fotografer sekaligus Pranata Fotografi Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Diky Erfan Priliandi mengatakan " Penting bagi humas untuk memahami dan mempelajari teknik/skill fotografi , terutama untuk humas yang bertugas melakukan pendokumentasian. Setidaknya harus memahami pengetahuan dasar seperti settingan kamera dan komposisi foto. Karena jika memahami konsep dasar fotografi dengan baik, tentunya akan bisa menghasilkan karya foto yang baik pula", katanya pada acara BRIEF (BRIN Insight Every Friday) yang berlangsung secara virtual, Jumat (30/09).
Selain itu secara dasar ada tiga hal yang harus dipahami juga dalam teknik fotografi yaitu Penggunaan kamera digital SLR yang membutuhkan tiga unsur yakni ISO, aperture, dan speed, ujar Diky.
ISO adalah sensitivitas dari sensor kamera terhadap cahaya. Aperture adalah bagian dari lensa yang kita pakai. Kemudian, speed, adalah seberapa cepatnya shutter kamera untuk mengekspos cahaya ke dalam sensor di kamera. Perpaduan tiga unsur inilah yang membentuk suatu gambar, imbuhnya.
Diky juga menambahkan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai teknik dasar fotografi yaitu : Situasi dan kondisi di lapangan (akan berpengaruh pada settingan kamera), Settingan kamera (akan berpengaruh pada output/foto yang dihasilkan), dan Komposisi (terkait strategi pemotretan).
Hasil fotografi humas tidak lain adalah fotografi jurnalistik, salah satu bidang dalam wahana fotografi yang mengkhususkan diri pada proses penciptaan karya-karya yang dianggap memiliki nilai berita dengan tujuan untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat melalui media massa dan tetap terikat pada kode etik, kata Diky.
Tak lupa Diky membagikan tips teknik fotografi yaitu : Menjaga etika pada saat melakukan pemotretan, Peka dan sigap, Manfaatkan Waktu Sebaik Mungkin(The Decisive Moment), Jangan Ragu tidak irit frame (memakai setelan continuous), Memotret Objek Lain pendukung(audience, gedung, produk, fasilitas, dll), Explore And Having fun! dan jangan ragu untuk Inisiatif memanggil Dan memberi aba-aba saat foto bersama di akhir acara.
Diky berharap semoga Humas BRIN memiliki pemahaman dan persepsi yang sama terkait bagaimana menghasilkan karya foto yang baik (standar foto yang sama) sebagai bahan penunjang penyebaran informasi dan merepresentasikan citra BRIN yang baik. (sj)