Pentingnya Menulis Bagi Sivitas BRIN
Jakarta - Humas BRIN. Dalam Peraturan Menpan
RB Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi Jabatan Aparatur Sipil
Negara, salah satu kompetensi yang penting dimiliki adalah kemampuan komunikasi
dalam menyajikan ide atau gagasan melalui sebuah tulisan, baik
komunikasi ilmiah maupun komunikasi publik. Sedangkan, bagi sebagian orang
menulis merupakan hal yang tidak mudah. Sebagai upaya untuk meningkatkan
keterampilan sivitasnya, BRIN melalui BRIN Insight Every Friday edisi ke-40 menyajikan webinar “Tips
Menulis Artikel bagi Pemula”. Webinar ini dilaksanakan pada 26 Agustus 2022
pukul 10:00 WIB secara daring.
Hadir sebagai narasumber, Pranata Humas BRIN, Dodi
Rosadi menjelaskan bahwa menulis menjadi penting karena sebagai khususnya Pranata
Humas. “Menulis merupakan salah satu cara untuk memperoleh angka kredit. Selain
itu menulis dapat menjadi bentuk eksistensi diri atau personal branding.
Terakhir, menulis juga merupakan salah satu cara untuk mendapatkan penghasilan
tambahan,” ujarnya.
Membaca dan riset merupakan landasan utama untuk menulis, kata Dodi. Membaca merupakan nutrisi bagi penulis. Selain itu, untuk menghasilkan tulisan yang akurat dan kuat, riset wajib dilakukan oleh penulis. “Melalui riset, kita akan mendapatkan data pendukung, analisis serta teori yang dapat menguatkan argumen kita dalam sebuah tulisan,” lanjut Dodi.
Dodi juga memberikan tips menulis di antaranya
adalah bertanya kepada ahlinya,
mengikuti pelatihan menulis, pilih topik yang kita kuasai, luangkan waktu untuk
menulis, dan konsisten dalam menulis.
“Di dunia komunikasi
tertulis, menulis menjadi hal penting yang perlu dimiliki oleh sivitas BRIN
agar mampu menyampaikan informasi yang sensitif, rumit atau kompleks. Selain
itu, menulis menjadi begitu penting di era teknologi informasi saat ini, dimana
transaksi pemberitaan dan tukar dapat pikiran terjadi secara langsung melalui
berbagai kanal. Jika penulisan berita identik dengan komunikasi formal, lembaga
pemerintah saat ini juga mulai berbenah dalam berkomunikasi melalui tulisan
yang timeless dan inspiratif dalam bentuk artikel,” terang Dodi.
Dodi menerangkan bahwa muncul
anggapan mengenai menyuarakan pengetahuan dalam bentuk artikel tidaklah mudah,
seperti yang terungkap dalam Jurnal Mathematical Sciences Department,
Muhlenberg College Allentown tahun 2004. Jurnal tersebut menunjukan bahwa
banyak orang membutuhkan peningkatan keterampilan dalam membuat artikel, karena
selain untuk menghasilkan produk komunikasi, menulis artikel dapat membantu
seseorang untuk lebih memahami permasalahan yang kompleks.
“Menulis artikel
membutuhkan latihan dan persistensi, namun ketika berhasil menerbitkan artikel
pertama di media, akan muncul kepuasan dan kebanggaan sehingga terpacu untuk
lebih sering menulis. Sehingga menulis artikel juga identik dengan rasa candu,”
jelasnya.
Dodi melanjutkan, rajin membaca menjadi nutrisi utama disamping melihat
media elektronik, ini dapat memotivasi diri menulis artikel, atau bergabung dalam
komunitas menulis karena banyak informasi yang kita peroleh. Tekad dan
keberanian menulis menunjukan tingkat keseriusan seseorang.
“Sementara keengganan dan penundaan waktu menjadi salah satu kendala
pembuatan artikel, belum lagi konsistensi penulisan terkadang dapat terhenti
oleh situasi dan kondisi. Akhirnya,
semangat membaca tetap menjadi motor utama, diiringi disiplin dan konsistensi
menulis menjadi syarat penting,” tutup Dodi. (rem/bel)
Ketahui lebih banyak tentang BRIN melalui:
Website: https://www.brin.go.id/
Twitter: https://twitter.com/brin_indonesia
Instagram: https://www.instagram.com/brin_indonesia