Penguatan Kolaborasi Melalui Pengabdian Masyarakat
Bandung - Humas BRIN. Koordinator
Pelaksana Fungsi Direktorat Pemanfaatan Riset dan Inovasi (DPRI) pada
Kementerian/Lembaga, Masyarakat, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, Zulfan
Adrinaldi memaparkan bahwa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) hadir untuk
berkolaborasi bersama dengan pihak Universitas Garut (UNIGA) dalam memberikan
solusi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Garut secara khusus.
Kunjungan tim DPRI
ke UNIGA menjadi langkah awal untuk memperkuat dan memastikan bahwa program
kerja sama mampu untuk berjalan. Kerja sama BRIN dengan UNIGA telah terbentuk
sebelumnya melalui perjanjian kerjasama dengan Fakultas Pertanian UNIGA dengan
membahas isu yang lebih spesifik mengenai permasalahan sampah di Garut.
“UNIGA dan BRIN akan
melakukan kolaborasi terkait permasalahan sampah, khususnya adalah mengenai
lindi (sampah yang telah terurai dalam bentuk cair). Pada saat itu kita sepakat
untuk menindaklanjuti itu karena lindi itu bisa dimanfaatkan dijadikan pupuk
cair,” tutur Zulfan.
Namun, program ini
masih terkendala pada proses “Sebelumnya dari awal permasalahan ini sudah
menjadi perhatian Dinas Lingkungan Hidup dan saat ini masih dalam tahap proses
administrasi dengan pihak Dinas Lingkungan hidup. Dasar hukum dari kerjasama
ini adalah dari perjanjian kerja sama tahun 2023 tersebut,” imbuh Zulfan
menerangkan kendala yang dihadapi dalam program tersebut.
Kendati kendala
tersebut, BRIN dan UNIGA akan mencanangkan sebuah program baru yang akan lebih
menitikberatkan pada pengabdian masyarakat. Zona hilir ini menjadi selaras
antara DPRI pada Kementerian/Lembaga, Masyarakat, Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah dengan target Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPMK) UNIGA.
Dengan menyiapkan tim ahli dari BRIN untuk mendampingi pengabdian masyarakat
UNIGA dinilai akan mampu memberikan solusi terhadap permasalahan ataupun isu
yang tengah dihadapi oleh masyarakat Garut.
“Hari ini kita
coba untuk monitoring dan evaluasi terkait tindak lanjut kerjasama bersama
dengan pihak Uniga. Terdapat usulan dari pihak LPKM (Lembaga Pengabdian Kepada
Masyarakat) UNIGA bahwa kita bisa bekerjasama terkait pengabdian masyarakat
mengingat kita berada di zona yang sama dengan UNIGA. Apabila terdapat
pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh UNIGA maka kami bisa melakukan
pendampingan dengan mengerahkan ahli yang bergerak sesuai dengan kebutuhannya,”
tambah Zulfan
“Terkait pertemuan
tadi kemungkinan agar lebih luas dan fleksibel cakupannya, kita akan
bekerjasama dengan pihak LPKM dan tentu akan terintegrasi dengan aktor-aktor
yang ada di universitas dengan menyusun perjanjian kerjasama baru,” pungkas
Zulfan.
Tendy Kusmayadi
selaku Kepala LPKM UNIGA menegaskan bahwa pihaknya akan menerima kolaborasi
bersama BRIN dengan tangan terbuka. Pasalnya, kerjasama ini akan mampu
mendorong peningkatan kompetensi SDM UNIGA dan juga perekonomian masyarakat
Garut.
“Garut ini kan
tidak ada yang diragukan tempat untuk pengabdian masyarakatnya banyak,
kedepannya kita dapat membahas mengenai green economy dan tidak lepas
dari tata kelola pemerintahan terutama yang ada di pedesaan, pertanian, maupun
peternakan agar pengabdian masyarakat dari kami dan BRIN bisa berjalan,” ucap
Tendy. (spj, ed.kg)