Peneliti BRIN Dorong Semangat Riset Mahasiswa Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan UNAIR Surabaya
Humas BRIN – Bandung. “Kecerdasan adalah kemampuan kita untuk
mendapatkan dan menerapkan pengetahuan dan skill
dengan tujuan meningkatkan kualitas kehidupan. Kegiatan Company Visit and Study (COMPAS) adalah salah satu bentuk dan bukti
penerapan kecerdasan itu”. Hal ini disampaikan Harry Septanto, Peneliti Ahli
Madya, Pusat Riset Mekatronika Cerdas, BRIN, pada kunjungan Himpunan Mahasiswa
Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan, Universitas Airlangga Surabaya, Kamis
(26/10).
Terkait
kecerdasan dan motivasi, sebuah kutipan dari Paula Blanco Sanchez disampaikan
Harry. “Miliki pengalaman sebaik mungkin dengan melihat banyak peluang dan
aktif turut serta dalam berbagai kegiatan yang tidak terbatas pada kegiatan
perkuliahan. Kegiatan Company Visit and
Study (COMPAS) ini adalah salah
satunya. Dan ketika lulus nanti, tidak perlu membandingkan diri kita dengan
para lulusan lain. Tapi, yang utama adalah terus berusaha”, tuturnya.
Dikatakan
Harry, bahwa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) adalah lembaga pemerintah
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Presiden dalam
menyelenggarakan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta
invensi dan inovasi, penyelenggaraan ketenaganukliran, dan penyelenggaraan
keantariksaan yang terintegrasi.
BRIN
menjadi koordinator perumusan dan penyusunan Grand Design Manajemen Talenta Nasional dalam bidang riset dan
inovasi. Selain itu, BRIN memiliki banyak skema yang dapat dimanfaatkan oleh
mahasiswa, di antaranya yaitu, research
assistant, degree by research,
dan kompetisi Indonesia Research and
Innovation Fair (IRIFair).
BRIN
memiliki banyak organisasi riset (OR). Di dalam OR terdapat beberapa Pusat
Riset (PR). Salah satu OR adalah Organisasi Riset Elektronika dan Informatika
(OREI). Di mana, OREI memiliki beberapa PR yang salah satunya adalah Pusat
Riset Mekatronika Cerdas (PRMC). Pusat Riset Mekatronika Cerdas
sebagaimana dimaksud dalam Peraturan BRIN Nomor 10 Tahun 2022 Pasal 20, melaksanakan
tugas teknis penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi
dan inovasi di bidang mekatronika cerdas.
PRMC memiliki kelompok
riset dan produk hasil riset yang menjadi program unggulan. Kelompok Riset
Sistem Instrumentasi Cerdas, Biomekatronika, Sistem
Dinamika Cerdas, dan Sistem Otonomos. Dari banyaknya hasil riset dan inovasi,
diantaranya menghasilkan penelitian dan pengembangan Range
Extender Engine Satu Silinder untuk Kendaraan Listrik Roda Tiga
Multi-Purpose yang merupakan kerjasama dengan VIAR dan telah dilisensikan serta
akan diproduksi masal.
Selain itu, pengembangan sistem kontrol terdistribusi untuk kendaraan
listrik otonom menggunakan jaringan data nirkabel. Terkait
robotika, Harry mengatakan bahwa robotika merupakan bidang interdisiplin yang
sebagian atau seluruh unsur dari robotika ini ada di berbagai sektor kehidupan,
mulai dari rice coocker, hingga
wahana luar angkasa.
Menjawab
pertanyaan mahasiswa, salah satunya adalah terkait bagaimana menghadapi situasi
riset yang kadang terasa jenuh. Harry mengambil inspirasi dari kerja
pengendalian satelit. Aktuator pada satelit bernama reaction wheel bekerja dengan prinsip konservasi momentum angular.
Pada suatu waktu, aktuator ini akan jenuh, di mana putaran reaction wheel tidak dapat lagi mengontrol sikap satelit.
Pada situasi ini,
satelit memerlukan aktuator lain yang prinsip kerjanya adalah berinteraksi
dengan lingkungan orbitnya, misalnya dengan medan magnet Bumi. Dengan demikian,
reaction wheel menjadi refresh kembali. “Begitu juga kita, saat
kita jenuh, kita dapat melakukan aktivitas positif lain untuk refreshing. Tapi, seperti juga pada
satelit yang memiliki misi yang harus dijalankan, kita juga harus bisa segera
fokus kembali menjalani misi riset kita”, jawab Harry. (ers)