• (021) 3169010
  • ppid@brin.go.id
Views ( 129 ) May 3, 2024

Pemanfaatan Fasilitas Nuklir untuk Penelitian di Bidang Kesehatan, Makanan dan Lingkungan


Bandung – Humas BRIN. Salah satu fasilitas nuklir di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Kawasan Kerja Bersama (KKB) Tamansari yang dimanfaatkan untuk penelitian yaitu Laboratoriun Analisis Aktivasi Neutron (AAN) dan Laboratorium Pneumatik. Sebanyak 5 mahasiswa dari Program Studi Sarjana Kimia,Fakultas Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam – Institut Teknologi Bandung pada Senin (29/04) berkesempatan untuk mengetahui cara kerja di kedua laboratorium tersebut.


Pada laboratorium Analisis Aktivasi neutron ini dimanfaatkan untuk mengaktifkan inti atom dalam suatu unsur. Kami melakukan analisis beberapa macam unsur, misalnya untuk mengetahui unsur besi yang ada di tanah. Sampel terseubt akan dibawa ke reaktor untuk diiradiasi dengan mengaktifkan inti atom menggunakan aktivasi neutron yang dapat menghasilkan beberapa radiasi, seperti alfa, beta gamma.


“Untuk di BRIN KKB Tamasari sendiri menghasilkan gamma atau mengalisisnya dengan gamma. Dimana Spektometer gamma digunakan untuk memisahkan unsur agar tetap stabil. Laboratorium AAN  sendiri posisinya harus berdekatan dengan reaktor krn mengaktivasainya dgn reaktor, dalam hal ini, kami menggunakan Reaktor TRIGA 2000 Bandung,” terang Indah Kusmartini, Peneliti Ahli Pertama dari Pusat Riset Teknologi Analisis Berkas Nuklir.


Untuk menganalisis suatu unsur sendiri ada 2 metode, yaitu kualitatif dan kuantitatif. Misal energi gamma untuk Co, Fe dan sebagaiinya. Kita dapat mempelajarinya dari buku panduan alat tersebut untuk melihat unsur dan energi gamma dari sampel. Lebih lanjut, Indah menambahkan di KKB Tamansari pengguaan laboratorium AAN. “Aplikasi penggunaan Laboratorium AAN untuk penelitian tentang udara, makanan, dan makanan,” tambah Indah.


Pusat Riset Teknologi Analisis Berkas Nuklir memanfaatkan laboratorium AAN untuk menganalisis udara di beberapa kota. Caranya dengan melakukan sampling udara dengan menggunakan filter. Filter tersebut dimasukan ke reaktor untuk melihat beberapa unsur. Apabila salah satu unsur tinggi maka mencerminkan kondisi atau aktivitas yang tinggi di kota tersebut, misal aktivitas industri, kendaraan atau bencana alam seperti gunung merapi.


Penelitian lain di Laboratorium AAN yaitu untuk mengetahui penyebab tingginya angka stunting di suatu daerah. Dengan menggunakan sampling Air Susu Ibu (ASI) dan makanan yang dikonsumsi pada bayi di pagi, siang dan malam hari.


“Kami melakukan analisis dilakukan dengan mencampur makanan yang dikonsumsi menggunakan blender, kemudian dikeringkan dan sampel tersebut masukin ke reaktor. Untuk melihat secara umum nutrisi makanan yang dikonsumsi dari anak yang stunting apakah dibawah panduan gizi yang telah ditetapkan,” jelas Indah.


Indah juga menjelaskan di BRIN KKB Tamansari, ada laboratorium peumatik dimana sampel yang ingin diuji dimasukkan kedalam kapsul, reaktor akan menyedot/vakum sampel. Khusus untuk laboratorium pneumatik sendiri untuk iradiasi jarak pendek, sekitar 5-7 menit, setelah itu sampel akan kembali ke laboratorium secara otomatis setelah diiradiasi di reaktor. Ini khusus unsur dengan waktu paruh pendek. (kpv)