Pelajar Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Kunjungi BRIN untuk Memahami Inovasi Energi dan Bioteknologi
Tangerang Selatan-Humas BRIN. Sebanyak 19 pelajar Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta beserta satu guru pembina mengunjungi Laboratorium Konversi dan Konservasi Energi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Serpong, Tangerang Selatan pada (5/3). Kelompok ini, yang terdiri dari 10 siswa dan 9 siswi anggota ekstrakurikuler Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), bertujuan untuk mendapatkan wawasan lebih tentang perkembangan laboratorium di Indonesia.
Guru Pembina, Asep Abdul Ghofar, menyampaikan, "Kami ingin memberikan wawasan kepada para siswa siswi bagaimana mereka bisa melihat bahwa di Indonesia banyak laboratorium yang sedang dikembangkan." Mereka disambut oleh Arief Kurniawan, periset PR KKE BRIN, yang memandu para siswa melihat Charging Station di pusat riset tersebut.
Arief menjelaskan bahwa Charging Station di Pusat Riset Konversi Dan Konservasi Energi mampu men-charge beragam kendaraan listrik hingga 80% dalam waktu sekitar satu jam. Selanjutnya, para siswa diajak memahami konsep mobilitas ramah lingkungan dan infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik.
"Charging Station di Pusat Riset Konversi Dan Konservasi Energi ini tergolong cukup lama namun memiliki kemampuan untuk men-charge beragam kendaraan listrik yang ada," jelas Arief.
Dalam kunjungan mereka, Arief juga menjelaskan perbedaan antara listrik AC dan DC serta memberikan contoh perbandingan biaya penggunaan kendaraan listrik dengan bahan bakar bensin. "Waktu yang diperlukan untuk charging kendaraan listrik bisa berbeda-beda, dipengaruhi oleh kapasitas daya listrik charger," tambah Arief.
Setelah mengunjungi Laboratorium Konversi dan Konservasi Energi, para siswa bergerak ke Laboratorium Bioteknologi. Di sini, mereka melihat bagaimana teknologi bioteknologi digunakan untuk mengembangkan produk-produk bioteknologi yang meningkatkan hasil pertanian. Alkindi, periset dari Laboratorium Bioteknologi, menjelaskan teknologi kultur jaringan kelapa sawit BRIN.
Kunjungan mereka diakhiri dengan melihat fasilitas Fermentor. Hendi Saleh Permana, Perekayasa di Direktorat Pengelolaan Laboratorium, Fasilitas Riset, dan Kawasan Sains dan Teknologi, menjelaskan bahwa Fermentor adalah peralatan yang mendukung reaksi biokimia dari bahan mentah menjadi bahan yang dikehendaki.
" Fermentor atau dikenal juga sebagai bioreaktor merupakan sebuah peralatan atau sistem yang mampu menyediakan sebuah lingkungan biologis yang dapat menunjang terjadinya reaksi biokimia dari bahan mentah menjadi bahan yang dikehendaki." Pungkas Hendi (gp/edt.sj)