ORGANISASI RISET DAN PUSAT RISET DI LINGKUNGAN BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL
Jakarta, Humas BRIN. Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) L.T.Handoko menyambut baik bergabungnya 12 Organisasi Riset dan Pusat Riset ke lingkungan BRIN pada Apel Pagi di Lingkungan BRIN (07/03) Handoko dalam sambutannya menyampaikan informasi pelantikan dari tanggal 1 Maret adalah pelantikan yang terkait para calon PNS yang telah diproses dan diterima menjadi ASN . Kemudian pada tanggal 4 Maret , merupakan hari pelantikan 10 kepala organisasi sebagai tindak lanjut peraturan menteri tentang organisasi riset.
Lebih lanjut Handoko menyampaikan bahwa 12 organisasi yang ada dan yang telah dilansir sebagai tindak lanjut akan peraturan tersebut, otomatis organisasi riset dan seluruh pusat riset sebelumnya itu menjadi tidak berlaku lagi sehingga kita harus segera melakukan pelantikan untuk organisasi riset tersebut. Ada beberapa unsur yang masih berstatus pelaksana tugas, dan terkait hal tersebut akan disegerakan prosesnya. “Selain itu seperti pada saat pelantikan dari minggu lalu, kita juga telah menugaskan 85 pelaksana tugas untuk kepala pusat riset sebagai tindak lanjut dari organisasi yang ada.” tegas Handoko. Handoko berharap dapat segera melakukan koordinasi dan melakukan komunikasi dengan organisasi riset dan juga pusat riset beserta civitasnya , karena pada hakekatnya kita semua adalah satu komunitas.
Menurut Handoko, pembinaan karir sebagai perisai dan juga aktivitas organisasi riset dan pusat riset itu perlu dilakukan. Para kepala organisasi riset dan kepala pusat riset sebaiknya sudah mulai bisa mengarahkan civitas kearah mana sebaiknya bisa bergabung, sehingga kita bisa segera memiliki SDM riset yang memang sesuai khususnya secara kepakaran. Karena bagaimanapun juga organisasi dan pusat riset kita fokusnya adalah aktivitas riset. Dan akan segera dilakukan inventarisir potensi- potensi SDM yang kurang sesuai dan sebagainya yang kemudian akan dilakukan orientasi yang secara detail kepada seluruh kepala organisasi riset dan pusat riset . Sehingga para kepala OR dan PR bisa segera tun in untuk segera memanfaatkan skema-skema, dan juga memahami seluruh Proses bisnis dan manajemen internal yang ada sehingga bisa segera berlari kencang , ungkap Handoko. Kita tidak ada masa transisi lagi karena masa transisi itu adalah bulan September sampai dengan Akhir Januari itu masa transisi. Sedangkan mulai 1 Maret ini seluruhnya sudah harus berlari kencang,harapnnya minggu depan bisa disegerakan proses literasi pemetaan tadi.
Secara paralel kita akan melakukan penataan kembali terkait Rumah program. Diharapkan melalui rumah program yang ada sudah bisa segera masuk untuk berkompetisi mendapatkan dana eksternal yang juga terbuka lebar baik yang dikelola secara langsung oleh Deputi Fasilitasi Riset dan Inovasi di BRIN maupun oleh berbagai pihak di luar termasuk dari luar negeri. Handoko menyampaikan bahwa akan segera melakukan orientasi dan diskusi secara langsung dengan semua civitas perkawasan. untuk melihat jumlah SDM sehingga tahapan proses internalisasi itu bisa berjalan dengan cepat dan efisien. Mulai hari ini BRIN akan memulai proses pemetaan dari 150-an ASN baru yang sudah bergabung ke BRIN.
“Ini merupakan aset- aset baru bagi kita semua, meskipun secara jumlah itu hanya setengah lebih sedikit dari kuota yang sudah kita sediakan karena tadinya kita membuka 320 dengan posisi yang ada, tetapi hanya terisi 150-an,” tegas Handoko. Mulai tahun ini BRIN sudah mengajukan 500 posisi baru dan karena 500 posisi baru ini adalah untuk S3 ,tentu kita tidak bisa hanya mau menunggu mereka mendaftar tetapi kepala PR bisa secara proaktif melakukan hunting. Karena kalau ingin mencari orang-orang yang bagus itu, tidak bisa hanya menunjuk nya saja. Tetapi kita harus proaktif hunting yang betul, karena orang itu tidak duduk menunggu lowongan kerja. Mereka selalu sibuk, mereka selalu sudah banyak pekerjaan jadi kita harus berjuang persuasi yang proaktif untuk bisa bergabung dengan kita, lanjut Handoko.
“Yang harus dilakukan
sedini mungkin mulai dari sekarang tidak perlu menunggu pembukaan lowongan ASN.
Kepala PR bisa memanfaatkan skema yang ada di Deputi SDM untuk bisa merekrut
mereka. Untuk bisa dipakai dan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mencari
talenta terbaiknya yang bisa mengisi formasi- formasi periset,” Handoko
mengakhiri amanat Apel pagi. (Rdn/edt.cj)