Menginspirasi Generasi Muda: BRIN Terima Kunjungan Siswa-siswi Surya Bangsa di Laboratorium Energi
Jakarta - Humas BRIN. Siswa-Siswi SMP dan SMA Surya Bangsa Karawaci mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi Laboratorium Konversi dan Konservasi Energi di Kawasan Sains dan Teknologi BJ Habibie BRIN – Serpong (31/10). Kunjungan ini merupakan bagian dari program yang diselenggarakan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang bertujuan untuk mengenalkan dunia riset energi kepada generasi muda Indonesia.
Di laboratorium yang dikelola BRIN ini, para siswa diperkenalkan dengan berbagai konsep inovatif, termasuk kendaraan listrik (Electric vehicle=EV) yang menggunakan motor listrik dan baterai ulang sebagai sumber energi. Selain itu, mereka juga mendapatkan wawasan tentang kendaraan masa depan, seperti trike roda tiga yang menggunakan hidrogen dan flywheel sebagai energi pendukungnya.
Arief Kurniawan, Perekayasa Ahli Pertama di bidang Konversi dan Konservasi Energi, menjelaskan kepada para siswa mengenai fasilitas Stasiun Pengisian Daya ( Charging Station) yang menjadi salah satu hasil penelitian di Laboratorium tersebut. “Kami mengembangkan Charging Station, baik yang menggunakan Alternating Current (AC) maupun Direct Curent (DC),” ujarnya.
Arus listrik memiliki dua jenis utama: Alternating Current (AC), yaitu arus bolak-balik yang secara periodik berubah arah dan besar; serta Direct Current (DC), yaitu arus searah yang alirannya tetap. Penjelasan ini penting bagi siswa untuk memahami bagaimana sumber energi dapat digunakan secara efisien di berbagai aplikasi.
“Charging Station kami juga menggunakan energi panas surya sebagai sumber energi,” tambah Arief, memberikan gambaran tentang bagaimana teknologi bisa berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan. Kunjungan berlangsung sangat interaktif, dengan banyaknya siswa yang antusias mengajukan pertanyaan dan mendalami lebih lanjut tentang berbagai alat dan fasilitas di Laboratorium.
Selain itu, para siswa juga berkesempatan menjelajahi Laboratorium Pengembangan Teknologi Agro Industri dan Biomedika (LAPTIAB). Di dalam laboratorium ini, mereka melihat beragam fasilitas riset yang mencakup Laboratorium Biokatalis, Biomedika/Kesehatan, Agro Industri, dan Produksi Pertanian. Setiap area memberikan wawasan yang mendalam tentang bagaimana teknologi dapat diterapkan untuk memecahkan masalah di bidang pertanian dan kesehatan.
Lely Khojayanti, Perekayasa Ahli Muda yang juga sebagai PIC Mutu Laboratorium, dengan semangat menjelaskan, “Mereka ingin melihat fasilitas yang ada di lab kami. LAPTIAB mempunyai empat fokus bidang penelitian. Harapannya, setelah kunjungan ini, mereka mendapatkan wawasan baru dan mungkin terinspirasi untuk melakukan penelitian di masa depan.” (rm,gp/edt.aj)