Mengenalkan Hasil Riset Telekomunikasi pada Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Garut
Bandung – Humas BRIN. Pusat Riset Telekomunikasi merupakan salah satu pusat riset di bawah Organisasi Riset Elektronika dan Informatika BRIN dengan homebase di Bandung. Memiliki 4 kelompok riset. Kelompok riset dengan fokus pada komunikasi dan pengolahan sinyal, seperti sinyal base band, video image, dan lain-lain. Kelompok riset dengan fokus antena dan propagasi, seperti radar, antenna microwave, dan device microwave.
Hal tersebut disampaikan Nasrullah
Armi, Kepala Pusat Riset Telekomunikasi, saat menerima kunjungan mahasiswa
Teknik Elektro, Universitas Garut, pada Senin (01/11).
“Kelompok riset dengan
fokus pada RF, acoustic microwave dan
komunikasi optik. Ada kelompok riset terkait advanced network protocol atau yang berkenaan dengan jaringan.
Semisal jaringan komputer dan jaringan wireless,”
tuturnya.
Nasrullah menjelaskan berkaitan
dengan topik riset, maka pada tahun 2023 ada beberapa topik. “Diantaranya VANET, salah
satu infrastruktur komunikasi pada kendaraan. Bagaimana masing-masing kendaraan
itu bisa berkomunikasi. Kemudian kendaraan bisa berkomunikasi dengan
infrastruktur seperti lampu merah,” ucapnya.
Selain itu, autonomous vehicle.
Ini merupakan kendaraan yang dapat
berkomunikasi, misalnya dengan
lampu merah, mobil bisa berhenti sendiri secara otomatis. Kemudian jika ada
kemacetan dia akan memberikan informasi. Secara otomatis akan mengambil jalur
alternatif.
Topik riset lain
adalah radar sebagai track record.
Radar ada sejak awal tahun 2000-an dan hasilnya sudah ada prototype radar. “Radar
surveillance yang dipasang di
beberapa kapal KRI di Surabaya. Ada pula pengembangan radar tsunami. Bagaimana
radar diimplementasikan untuk mendeteksi gelombang laut sebagai early warning pada tsunami,” jelas Nasrullah.
Selain itu,
terdapat radar untuk deteksi medis terutama vital
sign manusia. Salah satunya untuk detak jantung. Sistem radar untuk deteksi
penyakit seperti saat Covid 19. Terlebih petugas tidak bisa dekat dengan
pasien. “Deteksi
penyakitnya harus dari jarak jauh. Radar untuk deteksi korban bencana dengan
menggunakan drone. Untuk membantu pencairan korban bencana seperti direruntuhan
bangunan,” ucapnya.
Hasil riset lain disampaikan oleh dirinya adalah
reconfigurable intelligent surface.
Hal yang relatif baru bagi publik. Secara bahasa sederhana adalah permukaan
yang nanti bisa jadi relay sinyal. Jadi ke depan tidak ada lagi istilah tidak
ada sinyal. Bisa terkoneksi dimana saja dan kapan saja. Ini teknologi masa
depan.
“Ada juga LIDAR (light detection and ranging) yang
diimplementasikan di kendaraan otonomus. LIDAR ini untuk deteksi objek. Jika
kendaraan bergerak ketika ada objek di depannya, maka dia berhenti otomatis.
Tapi ketika objeknya hilang, maka dia akan bergerak kembali,” jelasnya.
“Tahun lalu,
antara Universitas Garut dengan Pusat Riset Telekomunikasi BRIN telah ada
kerjasama. Ada beberapa mahasiswa yang dibimbing melakukan kerja praktik dan
tugas akhir di pusat riset kami,”
ucap Nasrullah
Mahasiswa Teknik
Elektro Universitas Garut miliki potensi untuk bergabung. Tidak hanya di masa
depan tetapi juga semasa menempuh pendidikan. Masing-masing tentu punya
karakter yang bisa disesuaikan. Beberapa jalur bisa dipilih, seperti kerja
praktik, tugas akhir, atau MBKM. (ers, ed.kg)