• (021) 3169010
  • ppid@brin.go.id
Views ( 1064 ) Sep 5, 2023

Magang di Kebun Raya Purwodadi BRIN, Ini Aktivitas Riset yang Bisa Dilakukan Mahasiswa


Purwodadi - Humas BRIN. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) membuka peluang kolaborasi dengan mahasiswa untuk melakukan riset bersama maupun memanfaatkan fasilitas riset yang dimiliki BRIN, salah satunya di Kawasan Konservasi Ilmiah (KKI) Kebun Raya Purwodadi (KRP).

 

Peneliti Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi (PREE) BRIN Linda Wige Ningrum mengatakan, aktivitas mahasiswa magang atau Praktik Kerja Lapangan (PKL) di KKI KRP BRIN, di antaranya melakukan pengelolaan data koleksi tumbuhan, pemasangan papan nama tumbuhan, inspeksi herbarium, dan inspeksi koleksi tumbuhan.

 

“Selain itu, di KKI KRP BRIN, mahasiswa juga bisa melakukan banyak sekali aktivitas riset, seperti pemilihan calon bibit tanaman, perbanyakan tanaman dengan berbagai metode, transplantasi tanaman, inventarisasi hama tanaman, dan sebagainya,” ungkap Wige, pada kegiatan visitasi 52 mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya, yang tergabung dalam Lembaga Kedaulatan Mahasiswa Agritech Research and Study Club (ARSC), ke KKI KRP BRIN, Purwodadi, Senin (4/9).

 

Peserta visitasi diberikan pemahaman pada salah satu kegiatan riset yang dilakukan periset di KKI KKP BRIN, yaitu pemantauan kesehatan pohon koleksi marga Dillenia. Wige mengungkapkan, BRIN membuka peluang yang begitu luas bagi mahasiswa untuk PKL atau magang reguler, magang riset, Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) riset, MBKM non-riset, riset kolaborasi, riset tugas akhir/skripsi/tesis/ disertasi, maupun menjadi asisten riset.

 

Dirinya juga memaparkan proses bisnis PREE BRIN Tahun 2023, dan memberikan gambaran ruang lingkup kegiatan riset PREE BRIN, meliputi ecosystem service, species ecology, integrated landscape ecology, molecular ecology, climate change studies, ethnobiology, dan sustainable forest management.

 

“Beberapa capaian kerja sama BRIN dengan berbagai pihak khususnya di bidang pangan, di antaranya peningkatan pemberdayaan pangan lokal di pelosok masyarakat, peningkatan beberapa tumbuhan pangan secara ketahanan komoditas, daya peningkatan alat-alat pertanian, dan metode penerapan pertanian modern (smart farming), peningkatan lahan-lahan produktif, peningkatan inovasi sistem rendah emisi, dan peningkatan produktivitas hasil pertanian berkolaborasi dengan beberapa perusahaan,” bebernya.

 

Sampai saat ini, BRIN memiliki 12 Organisasi Riset (OR) yang terdiri dari 85 Pusat Riset (PR). Masing-masing PR memiliki banyak sekali kelompok riset. “PREE berada di bawah OR Hayati dan Lingkungan,” jelasnya.

 

Wige berharap, dengan adanya penjelasan semacam ini, para mahasiswa mengetahui lembaga riset BRIN yang ada di Indonesia, terbukanya berbagai peluang kerja sama yang dapat melibatkan mahasiswa bersama periset BRIN, memberikan aksesibilitas informasi terkait beasiswa riset untuk para mahasiswa terutama mahasiswa akhir untuk skripsi dll, mahasiswa mendapatkan informasi terkait jaringan kerja sama riset, menambah peluang dan pengetahuan untuk para mahasiswa bergabung bersama BRIN dalam hal riset dan kerja sama lainnya, dan menjadi input informasi terkait peluang kerja di BRIN.

 

Pada kesempatan yang sama, Subkoordinator Pengelola Koleksi Ilmiah BRIN Tulabi menyampaikan pengenalan koleksi tanaman, prosedur untuk mengakses koleksi, dan kegiatan konservasi di KRP.

Selain itu, mahasiswa diberikan gambaran penataan koleksi tumbuhan, yang didasarkan atas pola klasifikasi tertentu dengan mempertimbangkan nilai estetika, sehingga dapat menjadi daya tarik bagi masyarakat umum.

 

“Koleksi tumbuhan di KKI KRP BRIN memiliki nilai ekonomi dan pendidikan yang sangat tinggi, sehingga sangat potensial untuk dijadikan laboratorium botani hidup. Bagi para akademisi, peneliti, dan masyarakat kebun raya bisa dimanfaatkan untuk pendidikan lingkungan, penelitian, magang, maupun MBKM,” tuturnya.

 

Untuk semakin membuka wawasan mahasiswa, Tulabi juga menjelaskan secara gamblang mengenai alur pengelolaan koleksi, mulai dari penerimaan material tanaman, pendataan registrasi tanaman, pembibitan, pengelolaan dan pemeliharaan tanaman, sampai dengan kegiatan inspeksi tanaman.

 

Mahasiswa pada kesempatan ini juga diajak berkeliling KKI KRP BRIN untuk melihat langsung dari dekat rumah kaca, pembibitan, dan beberapa petak koleksi.

 

Salah satu mahasiswa, Muhammad Dhafa Aryaprayoga mengaku dirinya mendapat pencerahan dari visitasi ini. Karena selama ini, dia hanya mengenal kebun raya sebatas objek wisata alam yang indah.

 

“BRIN dipilih dalam kunjungan visitasi karena selaras dengan corak riset di Lembaga Kedaulatan Mahasiswa ARSC. Harapannya adalah bisa lebih memahami kondisi riset yang ada di Indonesia,” harapnya.

 

Selain itu, informasi yang didapat menjadi bekal para mahasiswa yang memiliki minat sebagai peneliti dan bergabung di BRIN.

 

“Dari kegiatan ini, kami bisa lebih paham tentang BRIN, terutama tentang jalur yang harus ditempuh apabila hendak memanfaatkan prospek pendanaan riset BRIN, peluang menjadi asisten riset di BRIN, maupun kolaborasi riset dengan periset BRIN. Harapan kami sebagai mahasiswa adalah adanya informasi pendanaan riset maupun kesempatan kolaborasi riset sivitas kampus dengan BRIN yang masif dan berkala di kampus-kampus,” tutup Dhafa. (sa/ed:frw, tnt)