Layanan Perpustakaan Kawasan Sains Teknologi Serpong
Tangerang Selatan - Humas BRIN, Civitas BRIN Khusunya yang berada di Kawasan Serpong, Kini tidak perlu bingung lagi untuk mencari referensi maupun jurnal ilmiah, di Kawasan Sains Teknologi Serpong (KST Serpong) sekarang sudah terdapat layanan perpustakaan yang bisa digunakan baik oleh Civitas BRIN khususnya di wilayah kerja KST Serpong.
BRIN Insight Every Friday kali ini (02/06) mengusung tema “Layanan Perpustakaan Kawasan Sains Teknologi Serpong” dengan menghadirkan Noorika Retno Widuri, S.Sos. selaku Koordinator Kepustakaan Kawasan Serpong 1 dan Dra. Noer’aida selaku Koordinator Kepustakaan Kawasan Serpong 2.
Dwi Wiratno Prasetjo, M.Eng. selaku Pelaksana Tugas Direktur Repository Multimedia dan Penerbitan (RMPI) Ilmiah membuka kegiatan ini dengan menjelaskan tugas dan fungsi dari Direktorat RMPI yang diantaranya adalah menyimpan data primer dan penelitian, dan mendigitalisasi buku-buku yang menjadi referensi.
"Akan ada 1 Perpustakaan di KST Serpong ini, yang meliputi 2 kategori khusus yakni Ketenaganukliran dan Teknik Nonhayati” Ungkap Dwi.
Sementara itu Koordinator Kepustakaan Kawasan Serpong 1 Noorika memaparkan bahwa Layanan yang ada di KST Serpong itu sendiri terdiri dari layanan sebelum melakukan riset (Plan), layanan selama melakukan riset (Collect Process Analysis Interpret) dan layanan setelah melakukan riset (Publish Share Preserved Reuse).
Pustakawan BRIN berusaha untuk mentransformasi layanan pendukung riset yang mulanya masih konvensional menjadi digitalisasi sehingga mendukung civitas BRIN dalam ekosistem riset.
Sebelum melakukan penelitian, civitas BRIN dapat menggunakan Layanan Bibliometrik yang disediakan perpustakaan.
Blibiometrik itu sendiri adalah studi kuantitatif penelitian ilmiah menggunakan publikasi sebagai data untuk penelitian. Konsepnya, Publikasi Ilmiah sebagai sumber data utama. Bibliometrik mengekstrak berbagai jenis data dari publikasi dan menggunakan teknik kuantitatif untuk menganalisa data tersebut dengan berbagai cara untuk mencoba dan mempelajari sesuatu tentang penelitian ilmiah, demikian salah satu paparan yang disampaikan oleh Noorika selaku narasumber dengan judul Layanan Analisis Bibliometrik yang ada di Perpustakaan BRIN.
“Secara sederhananya, paper yang periset hasilkan datanya dianalisis secara kuantitatif dengan berbagai cara untuk mencoba mempelajari sesuatu tentang penelitian ilmiah” lanjut Noorika.
Untuk trend Bibliometrik itu sendiri sudah ada sejak tahun 1969, namun di indonesia itu sendiri baru hadir pada tahun 2004. Terlihat dari grafik yang diberikan trend dari Bibliometrik itu sendiri mengalami perkembangan pada tiap tahunnya hingga saat ini di tahun 2022.
Noorika juga menyampaikan manfaat dari Analisis Bibliometrik itu sendiri yang salah satunya adalah meperkuat posisi riset dengan analisis bibliometrik, maupun mengetahui trend riset secara global serta tahapan dari Analisis Bibliometrik itu sendiri.
Koordinator Kepustakaan Kawasan Serpong 2, Noer’aida pada sesi paparan berikutnya menyampaikan bahwa literasi informasi diperlukan untuk menggunakan informasi yang berasal dari berbagai sumber dan berbagai format dapat digunakan secara efektif dan etis.
Literasi Informasi itu sendiri mencakup pengetahuan dan kebutuhan informasi, kemampuan untuk mengenali, mengetahui lokasi, mengevaluasi, mengorganisasi dan menciptakan, serta mengkomunikasikan informasi secara efektif untuk mengatasi masalah yang dihadapi sesorang. Dikutip dari (Sulistio Basuki, 2013).
Salah satu metode Literasi Informasi yang disampaikan oleh Noer’aida adalah dari SCONUL yakni, Seven Pillar of Information Literacy. Dimana dibagi menjadi dua tahapan, dimana awal digunakan untuk mengetahui bagaimana menentukan lokasi informasi serta mengaksesnya (dasar), dan tahapan selanjutnya adalah untuk mengetahui bagaiaman memahami serta menggunakan informasi (IT)
Untuk layanan data Repository yang dimiliki oleh BRIN diantaranya adalah INIS (International Nuclear Information System) yang dibentuk oleh IAEA. Untuk mencari data melalui basis data INIS, diperlukan sebuah strategi salah satunya adalah kata kunci, menentukan Subject category /scope, dan jika sudah sampai tahapan hasil dapat diurutkan berdasarkan apa yang kita cari misalnya tahun.
Untuk civitas yang memerlukan data di INIS maupun IAEA Library dapat menghubungi pustakawan yang ada di KST Serpong ataupun melalui email perpustakaanrmpi.brin.go.id untuk dapat dibantu mencari informasi yang dibutuhkan.
Pada tahapan management literasi informasi adalah mengelola informasi, mengutip, menyusun bibliografi, etis dalam menggunakan informasi, serta kemampuan menggunakan Mendeley, Zotero, dll. Pada tahapan terakhir adalah menyusun produk informasi dalam bentuk yang tepat dan menyajikan menjadi pengetahuan yang baru.
Kegiatan ini dilanjutkan dengan diskusi antar narasumber dengan peserta yang hadir, dimoderatori oleh Arti Juwita S.Si., Apt.
Untuk para civitas internal BRIN dapat menggunkan menu Layanan Kawasan yang terdapat di INTRA BRIN namun untuk Eksternal BRIN dapat bersurat melalui email perpustakaanrmpi.brin.go.id untuk pengajuan layanan kepustakaan yang ada di BRIN.
“literasi informasi ini sangat dibutuhkan baik peneliti maupun non peneliti untuk memperoleh hasil yang optimal. Kemampuan untuk melakuakan literasi informasi lebih perlu digali, apabila ada yang belum memahami, belajarlah kamis siap membantu” Noer’aida.
“kami dari RMPI khususnya untuk perpustakaan di BRIN membuka peluang bagi seluruh civitas di BRIN untuk memanfaatkan layanan kami” closing statement Noorika di akhir acara. (rdt/edtAJ,CJ)
#ReformasiBirokrasiBRIN
#ASNBerAKHLAK
#ProfesionalOptimisProduktif