• (021) 3169010
  • ppid@brin.go.id
Views ( 355 ) Apr 11, 2022

Lantik Kepala Riset, Kepala BRIN : Tingkatkan Ekosistem Riset dan Inovasi Nasional


Jakarta, Humas BRIN. Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko pada Apel Pagi, Senin (11/4) memberikan 3 arahan penting yaitu :  pertama seperti diketahui bersama bahwa pada tanggal 8 April 2022 Minggu lalu, BRIN sudah menetapkan dan melantik 60 kepala Pusat Riset definitif diberbagai Kedeputian. 


Sebanyak 7 Deputi di lingkungan BRIN yaitu 85 Kepala Pusat Riset di 12 Organisasi Riset tetapi sayangnya baru 60 yang terpilih,” jelas Handoko. Jadi masih ada 25 yang terpaksa harus di PLT kan. Hal ini memang harus dilakukan dikarenakan jumlah kandidat masih kurang dari yang dipersyaratkan. “Minimal harus ada 3 kandidat , jadi umumnya itu semua dikarenakan kurangnya jumlah kandidat. Meskipun ada beberapa posisi yang mana kandidatnya itu sudah ada 3 tetapi terpaksa di PLT kan juga. Ini lebih pada keadaan teknis yang mengharuskan posisi tersebut di PLT kan,”tegas Handoko. 


Seperti misalnya ada beberapa kandidat yang diminta bantuannya untuk menjadi kepala riset di tempat lain, otomatis hal ini akan berpengaruh juga pada proses pemilihan kandidat yang bersangkutan, lanjutnya.


Point yang kedua seperti yang saat ini di Organisasi Riset Kesehatan ,  hanya 17 posisi yang lengkap kandidatnya. “ Dalam kasus ini lebih kepada bidang kepakaran para kandidat yang tidak sesuai, jadi terpaksa diputuskan untuk dapat diulang lagi agar semuanya lancar, hal ini juga untuk mencegah ada maslah. Hal ini dikarenakan jika untuk Pusat Riset,k andidatnya tidak sesuai dengan bidangnya itu akan menjadi masalah yang signifikan. 


Meskipun tidak harus bidangnya persis sama tetapi kalua terlalu jauh itu akan menjadi masalah,” ungkap Handoko. Pada kesempatan ini pula, Handoko juga mengundang sivitas BRIN untuk secara proaktif mendaftarkan diri untuk 25 posisi Kepala Riset yang akan segera dilansir termasuk juga 2 posisi kepala Organisasi Riset yang masih statusnya PLT, tambah Handoko.


Lebih lanjut Handoko menyampaikan bahwa terkait dengan kelengkapan infrastruktur administrasi dari kepala organisasi riset dan kepala pusat di BRIN, maka secara otomatis seluruh proses bisnis dan manajemen internal sudah berubah.


Seperti sudah pernah disampaikan juga bahwa homebased dari organisasi dan pusat riset, untuk itu sebaiknya kepala organisasi dan pusat riset untuk dapat melakukan co working space (CWS) untuk secretariat pendukungn iptek disesuaikan dengan tempat tinggalnya. Pada kesempatan ini Handoko juga berharap para kepala organisasi riset dan kepala pusat riset harus sudah menempati tempat bekerja masing-masing, meskipun juga tetap diperbolehkan sesekali untuk melakukan CWS.


Pada kesempatan ini, Handoko mengingatkan bahwa per 1 Januari, fungsi kepala kantor itu sudah tidak ada lagi dan akan digantikan oleh coordinator atau sub coordinator. Jadinya nanti yang sudah terpilih untuk menempati sebagai coordinator ditempat terkait , itulah yang akan berperan menjadi representasi pimpinan di lokasi tersebut seperti misalnya di Kebun Raya Cibodas, Bedugul dan Purwodadi.Tetapi itu semua juga akan ditentukan lagi lebih jauh sesuai dengan setiap kasus per kasus.


Jadi point yang ketiga adalah sejak per 1 Maret , BRIN sudah harus focus menjalankan tugas dan fungsi utama kita yaitu menjalankan program penguatan riset, penguatan ekosistem riset dan inovasi secara nasional karena itulah tugas BRIN .”BRIN harus mengurus ekosistem riset dan inovasi secara nasional dan bagaimana bisa menjadi pelaksana riset dan inovasi yang harus dilakukan oleh periset di internal BRIN yang tentu Bersama-sama dengan para kolaborator baik di kampus, industry maupun kolaborator lain baik di dalam maupun di luar negeri ,” ungkap Handoko.


Mengakhiri amanat Apel Pagi, Handoko mengajak seluruh sivitas BRIN untuk dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya dan selalu melakukan perbaikan secara terus menerus tanpa pernah berhenti, selalu harus ada continuous improvement, karena dengan car aitu akan membuat diri kita lebih baik dan bisa menjadi kontributif bagi masyarakat, bangsa dan negara. (Rdn/edt.cj)