• (021) 3169010
  • ppid@brin.go.id
Views ( 320 ) May 31, 2023

Koleksi Arkeologi BRIN Tidak Hanya untuk Riset Tetapi Juga untuk Media Pembelajaran Siswa


Bali – Humas BRIN. Sebanya 90 orang siswa SMP Kesuma Sari mengunjungi Kantor Kerja Bersama (KKB) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Denpasar Selatan yang menyimpan koleksi benda purbakala. Tujuan kunjungan tersebut untuk memperkuat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran, di samping juga untuk menambah wawasan dan pengetahuan siswa tentang arkeologi, sejarah, dan prasejarah.


Periset BRIN I Gusti Made Suarbhawa mengatakan Kunjungn ini menjadi sebuah peluang ke depan untuk berkolaborasi dan berbagi informasi, dan sebagai media bagi para peneliti untuk melatih diri dalam berkomunikasi dan menyampaikan sesuatu kepada pihak luar, saat menerima Siswa/i SMP Kesuma Sari di KKB Denpasar, Selasa (30/05).


Lebih lanjut Suarbhawa mengatakan, keberadaan BRIN tidak hanya ditujukan untuk internal periset saja, namun juga dapat dimanfaatkan oleh pihak luar.  "Oleh karena itu, penting bagi kita untuk belajar bagaimana bersosialisasi dan berkomunikasi dengan lingkungan sekitar, jangan sampai kita asing di dalam lingkungan sendiri,” jelasnya.

"Sebagai warga negara, kita harus memiliki kesadaran dan rasa tanggung jawab terhadap negara kita. Kita harus peka terhadap keadaan sekitar. Apa pun yang kita lakukan, penting bagi kita untuk membaginya dengan masyarakat. Ini juga merupakan salah satu bentuk etika dalam kehidupan berkelompok di lingkungan kita," ungkap Suarbhawa.


Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Humas SMP Kesuma Sari Anak Agung Ngurah Gede Arisandra menyatakan,  BRIN Kawasan Denpasar Selatan ini merupakan kantor riset yang menyimpan benda-benda purbakala yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan, terutama ilmu pengetahuan sejarah dan sosial di sekolah. Oleh karena itu, pihak sekolah mengambil inisiatif untuk melakukan kunjungan.  


Arisandra menjelaskan bahwa para siswa mendapatkan banyak informasi dan pengetahuan tentang benda purbakala, menjumpai langsung artefak prasejarah yang selama ini hanya dapat dibaca di dalam buku pelajaran. "Arkeologi memiliki peran penting dalam memperkenalkan sejarah kepada siswa, terutama dalam pelajaran sejarah di sekolah. Tujuannya adalah agar anak-anak dapat mengenal sejarah secara langsung, tidak hanya melalui buku,” ungkap Arisandra.


Siswi SMP Kesuma Sari Chelsylia Garneta Dwi K. menyatakan setelah mengunjungi dan melihat langsung koleksi artefak purbakala, dia menjadi lebih memahami secara mendalam tentang sejarah, termasuk bidang arkeologinya. "Saya juga baru mengetahui kalau manusia pada zaman dahulu sangat berbeda dengan manusia zaman sekarang," ungkapnya.

 

"Ternyata zaman dulu telah terjadi aktivitas perdagangan dengan daerah luar. Ada interaksi antara nenek moyang kita dan dunia luar. Seperti yang saya dengar tadi bahwa keberadaan keramik merupakan bukti bahwa aktivitas perdagangan tersebut telah terjadi. Keramik  menandakan ciri khas mereka pada zaman dulu, hanya orang-orang yang mampu yang bisa memiliki keramik, sedangkan orang biasa tidak menggunakan keramik,” beber Chelsylia.

 

Chelsylia juga menyampaikan ketertarikannya mengenal sejarah zaman dulu. “Saya memang sangat ingin melihat benda sejarah zaman dulu, jadi saya ingin tahu lebih banyak tentang itu. Selain itu, saya juga memiliki tugas untuk membuat makalah yang akan dibahas nanti. Oleh karena itu, saya sangat bersemangat untuk mengikuti kegiatan ini," pungkasnya. (gws/yul/igp/edt.sj)