• (021) 3169010
  • ppid@brin.go.id
Views ( 117 ) Jun 6, 2024

Kolaborasi Riset BRIN - UINSA: Peluang Pemanfaatan Data Antariksa


Bandung – Humas BRIN. Kolaborasi riset merupakan hal yang penting bagi suatu lembaga penelitian, baik dari dalam maupun luar negeri. Beberapa peneliti di Pusat Riset Antariksa BRIN menjadi narasumber pada seminar bertema ”Perubahan Iklim di Indonesia: Kondisi, Solusi dan Peluang Pemanfaatan” yang diadakan di Gedung Sains dan Teknologi Kampus Gunung Anyar, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA), Fakultas Sains dan Teknologi, Program Studi Matematika, pada Kamis (30/5). Sebelumnya, pada Rabu (29/5), dilakukan pembahasan kolaborasi riset dan akuisisi data pengamatan Matahari antara BRIN dan Prodi Ilmu Falak UINSA.

 

Johan Muhamad, salah satu pembicara dari BRIN, membahas dampak aktivitas Matahari terhadap Bumi. Dia menjelaskan bahwa ledakan flare dari Matahari dapat melepaskan energi besar dalam bentuk radiasi gelombang elektromagnetik dan partikel energi tinggi yang dapat mencapai Bumi dalam 2-3 hari.

 

”Magnetosfer Bumi berperan sebagai perisai yang melindungi Bumi dari partikel bermuatan listrik. Riset penting dilakukan untuk mendukung prediksi aktivitas Matahari sebagai langkah mitigasi bencana,” ungkap Johan, Peneliti Ahli Madya di Pusat Riset Antariksa BRIN.

 

Pembicara lainnya, Ayu Dyah Pangestu, memaparkan risetnya terkait pengamatan Gerhana Matahari Total (GMT) pada 20 April 2023 untuk memprediksi puncak siklus Matahari ke-25. Ayu menjelaskan prediksi siklus Matahari berdasarkan data pengamatan dan analisis struktur korona Matahari dari pengamatan GMT 2023.

 

”Struktur, bentuk, dan kecerlangan korona Matahari akan berbeda (unik) untuk setiap peristiwa GMT dan berkaitan dengan siklus Matahari. Siklus Matahari 11 tahunan menjadi proksi untuk mengetahui aktivitas Matahari. Siklus ini memiliki amplitudo bervariasi yang dapat mempengaruhi kondisi cuaca antariksa sehingga penelitian terkait dengan prediksi siklus Matahari penting dilakukan,” jelasnya.

 

Pada kesempatan yang sama, peneliti BRIN lainnya, yakni Nanang Widodo dan Gerhana Puannandra Putri, juga memaparkan materi yang bisa dijadikan bahan kolaborasi antara BRIN dan UINSA. Materi yang disampaikan terkait studi kecerlangan langit malam menggunakan data Sky Quality Meter (SQM) dan studi terkait astronomi secara umum. Materi ini disampaikan kepada dosen dan mahasiswa. Melalui seminar dan penjajakan ini, diharapkan dapat menjaring peluang-peluang kolaborasi riset antara BRIN dan UINSA ke depannya. (cw, ed.kg)