Kenalkan BRIN pada Mahasiswa, BRIN KKB Pontianak Terima Kunjungan Mahasiswa FKIP Geografi Universitas Tanjungpura Pontianak
Pontianak-Humas BRIN. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui BRIN Kawasan Kerja Bersama (KKB) Pontianak menerima kunjungan delapan puluh mahasiswa Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tanjungpura Pontianak, pada Kamis (21/09). Penerimaan kunjungan ini merupakan salah satu bentuk pengenalan riset dan BRIN kepada Masyarakat yang dilakukan oleh BRIN.
Pelaksana Fungsi Hubungan Masyarakat, Miswari menjelaskan secara mendalam mengenai BRIN yang merupakan lembaga negara satu-satunya yang diamanatkan untuk melakukan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi yang terintegrasi. BRIN dibentuk untuk memperkuat ekosistem riset dan inovasi nasional, ungkapnya.
“BRIN dibentuk sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2021, tentang Badan Riset dan Inovasi Nasional, dengan mengintegrasikan Kementerian Riset dan Teknologi dan 4 (empat) Lembaga Pemerintah nonkementerian (LPNK) yakni Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI),” terangnya.
Yenny Yulianti, Peneliti Organisasi Riset Arkeologi Bahasa dan Sastra BRIN, menyampaikan terkait Struktur Organisasi BRIN di mana terdapat 12 Organisasi Riset.
“Di BRIN Pontianak sendiri terdapat Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa, Organisasi Riset Arkeologi Bahasa dan Sastra, Organisasi Riset Pertanian serta Organisasi Riset Kebumian dan Maritim,” jelasnya.
Yeni juga turut memberi semangat kepada para peserta untuk terus belajar mengali ilmu sebagai penerus bangsa. Ia turut menjelaskan bahwa untuk di BRIN di tahun 2023 membuka formasi CPNS dengan kualifikasi pendidikan S3.
Pada kesempatan yang sama, Iskandar Bakri, Perekaya Ahli Muda menyampaikan materi mengenai peralatan observasi antariksa dan atmosfer yang ada di BRIN Kawasan Pontianak.
“Stasiun Observasi Antariksa dan Atmosfer Pontianak mengoperasikan Ionosonda atau Canadian Advanced Digital Ionosonde (CADI) untuk observasi ionosfer. Ionogram yang diperoleh dapat digunakan untuk menentukan ketinggian lapisan ionosfer. Selain itu kami juga memperoleh frekuensi isolasi plasma pada setiap lapisan tersebut,” pungkasnya. (msr).