Kenali Komet Melintas Dekat Bumi
Bandung-Humas BRIN. Komet adalah salah satu benda
langit di tata surya kita yang juga mengelilingi Matahari. Komet banyak
mengandung komposisi gas organik yang mudah menguap (gas, debu, es, dsb). Hal tersebut
karena wilayahnya berasal dari tepian tata surya, tetapi karena komet melintasi
Matahari atau mempunyai orbit mengelilingi Matahari sehingga ada satu waktu
komet dekat dengan Matahari.
Pada
saat itulah material seperti debu, gas ataupun es menguap sehingga seperti
bercahaya. Itulah yang membuat masyarakat menyebut komet sebagai bintang
berekor tetapi sebenarnya komet bukanlah bintang. Komet tidak mengeluarkan
cahaya. Hal ini diungkapkan Peneliti Pusat Riset Antariksa Ayu Dyah Pangestu
pada talk show Dofida (Dialog Obrolan Fakta Ilmiah Populer dalam Sains
Antariksa) di kanal YouTube BRIN Indonesia, Kamis (9/2).
Komet
yang akan melintas Bumi ini bernama Komet C/2022
E3 (ZTF). Arti C itu komet yang tidak periodik, 2022 artinya komet ditemukan
pada tahun 2022. Sedangkan E3 itu kodefikasi untuk paruh pertama bulan Maret
ditemukan pada tanggal 1-15 Februari dan merupakan temuan yang ketiga. Kemudian
ZTF, singkatan dari Zwicky Transient Facility,
adalah nama dari sebuah fasilitas pengamatan astronomis dengan medan pandang
yang lebar, yang menggunakan kamera yang terhubung dengan teleskop Samuel
Oschin di Observatorium Palomar, California, Amerika Serikat. Komet ini pertama
kali diamati pada 10 Juli 2021.
“Komet
ini sudah bisa dilihat sejak Desember 2022 hanya saja di beberapa wilayah
tertentu. Pada bulan Januari 2023 komet semakin terang untuk diamati. Kemudian
pada 02 Februari pukul 00.32 WIB / 01.32 WITA / 02.32 WIT ini waktu paling dekat dengan
Bumi pada jarak 42.472.000 km dari Bumi. Komet ini hanya melintas satu kali dalam seumur hidup (langka) dikarenakan
orbitnya yang berbentuk hiperbola,” jelasnya
Komet
ini akan tampak kehijauan, bisa dilihat mulai pukul 06.30 WIB sampai pukul
24.00 WIB dengan bantuan instrumen. “Instrumen yang digunakan untuk mengamat
biasanya adalah dengan menggunakan teleskop optik dan kamera DSLR yang medan
pandangnya lebar atau isa juga menggunakan binokular,” tegasnya.
Ayu
menambahkan komet C/2022 E3 (ZTF) ini tidak berpengaruh kepada manusia. Ini
merupakan fenomena alam biasa ketika sebuah komet melintas Bumi dan komet
berada pada jarak yang aman. Pemantauan komet dilakukan oleh tim dari BRIN
Sumedang tetapi dikarenakan cuaca yang mendung/berawan jadi belum bisa terambil
foto komet tersebut. (cw/ed:kg)