• (021) 3169010
  • ppid@brin.go.id
Views ( 1591 ) Feb 14, 2023

Kenali Komet Melintas Dekat Bumi


Bandung-Humas BRIN. Komet adalah salah satu benda langit di tata surya kita yang juga mengelilingi Matahari. Komet banyak mengandung komposisi gas organik yang mudah menguap (gas, debu, es, dsb). Hal tersebut karena wilayahnya berasal dari tepian tata surya, tetapi karena komet melintasi Matahari atau mempunyai orbit mengelilingi Matahari sehingga ada satu waktu komet dekat dengan Matahari.

 

Pada saat itulah material seperti debu, gas ataupun es menguap sehingga seperti bercahaya. Itulah yang membuat masyarakat menyebut komet sebagai bintang berekor tetapi sebenarnya komet bukanlah bintang. Komet tidak mengeluarkan cahaya. Hal ini diungkapkan Peneliti Pusat Riset Antariksa Ayu Dyah Pangestu pada talk show Dofida (Dialog Obrolan Fakta Ilmiah Populer dalam Sains Antariksa) di kanal YouTube BRIN Indonesia, Kamis (9/2).

 

Komet yang akan melintas Bumi ini bernama Komet C/2022 E3 (ZTF). Arti C itu komet yang tidak periodik, 2022 artinya komet ditemukan pada tahun 2022. Sedangkan E3 itu kodefikasi untuk paruh pertama bulan Maret ditemukan pada tanggal 1-15 Februari dan merupakan temuan yang ketiga.  Kemudian ZTF, singkatan dari Zwicky Transient Facility, adalah nama dari sebuah fasilitas pengamatan astronomis dengan medan pandang yang lebar, yang menggunakan kamera yang terhubung dengan teleskop Samuel Oschin di Observatorium Palomar, California, Amerika Serikat. Komet ini pertama kali diamati pada 10 Juli 2021.

 

“Komet ini sudah bisa dilihat sejak Desember 2022 hanya saja di beberapa wilayah tertentu. Pada bulan Januari 2023 komet semakin terang untuk diamati. Kemudian pada 02 Februari pukul 00.32 WIB / 01.32 WITA / 02.32 WIT ini waktu paling dekat dengan Bumi pada jarak 42.472.000 km dari Bumi. Komet ini hanya melintas satu kali dalam seumur hidup (langka) dikarenakan orbitnya yang berbentuk hiperbola,” jelasnya

 

Komet ini akan tampak kehijauan, bisa dilihat mulai pukul 06.30 WIB sampai pukul 24.00 WIB dengan bantuan instrumen. “Instrumen yang digunakan untuk mengamat biasanya adalah dengan menggunakan teleskop optik dan kamera DSLR yang medan pandangnya lebar atau isa juga menggunakan binokular,” tegasnya.

 

Ayu menambahkan komet C/2022 E3 (ZTF) ini tidak berpengaruh kepada manusia. Ini merupakan fenomena alam biasa ketika sebuah komet melintas Bumi dan komet berada pada jarak yang aman. Pemantauan komet dilakukan oleh tim dari BRIN Sumedang tetapi dikarenakan cuaca yang mendung/berawan jadi belum bisa terambil foto komet tersebut. (cw/ed:kg)