Kelompok Penelitian BRIN Terima Tiga Mahasiswa FTIP Unpad
Subang - Humas BRIN. Dalam upaya memperkuat sektor pertanian sebagai pilar ekonomi nasional, Pusat Riset Teknologi Tepat Guna (PRTTG) yang berada di bawah naungan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Fakultas Teknologi Industri Pertanian (FTIP) Universitas Padjadjaran (Unpad). PKS ini, ditandatangani pada tahun 2023, menjadi tonggak penting dalam pengembangan teknologi pertanian yang inovatif dan berkelanjutan.
Kepala PRTTG BRIN, Achmat Sarifudin, menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara lembaga riset dan perguruan tinggi dalam menghadapi tantangan di sektor pertanian. "Melalui kerja sama ini, kita dapat mengintegrasikan pengetahuan akademis dengan penelitian terapan untuk menciptakan solusi yang relevan dan efektif," ungkap Achmat dalam kunjungan Tim FTIP di BRIN Kawasan Sains Subang pada Rabu (5/6).
Sebanyak tiga mahasiswa dari FTIP Unpad telah bergabung dalam kelompok penelitian di PRTTG-BRIN, sebagai langkah konkrit dalam implementasi PKS. Hal ini menunjukkan komitmen bersama dalam menggerakkan roda inovasi di sektor pertanian. "Mahasiswa merupakan aset berharga dalam pengembangan riset, dan kami berharap agar mereka dapat aktif berpartisipasi dalam kegiatan riset yang sedang berlangsung," tambah Achmat.
Salah satu program unggulan yang dijalankan oleh PRTTG-BRIN adalah Riset Inovasi untuk Indonesia Maju (RIIM) yang bersifat kompetitif. Dalam program ini, mahasiswa dari FTIP Unpad turut serta sebagai bagian dari implementasi PKS. Tujuannya adalah untuk mendorong kolaborasi lintas sektoral dalam menghasilkan solusi inovatif yang dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi di sektor pertanian.
Sophia Dwi Ratna, selaku Kepala Program Studi Teknik Pertanian & Biosistem (TPB) FTIP Unpad, menyambut baik kerja sama ini. "Kerja sama ini membuka peluang besar bagi mahasiswa untuk terlibat dalam penelitian yang relevan dengan bidang studi mereka, sehingga dapat menghasilkan lulusan yang siap bersaing di pasar kerja," jelasnya.
Selain itu, diskusi antara kedua belah pihak juga mengulas tentang berbagai program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh PRTTG, termasuk pendanaan riset, pemanfaatan riset pada instansi pemerintah, serta infrastruktur riset strategis. Hal ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam bagi para dosen dan tim dari FTIP Unpad mengenai potensi kerja sama yang dapat dijajaki ke depan.
Dalam kesempatan tersebut, Syarifah Nurjanah, seorang dosen dari FTIP Unpad, menyampaikan antusiasmenya terhadap potensi kerja sama yang terbuka lebar antara FTIP Unpad dan BRIN dalam bidang teknik pertanian. "Kami berharap agar kerja sama ini tidak hanya berfokus pada penelitian, tetapi juga meliputi berbagai aspek lain seperti pengajuan paten, publikasi bersama, dan pengembangan program pendidikan," tuturnya.
Kerja sama ini diharapkan dapat membuka pintu menuju terobosan baru dalam pengembangan teknologi pertanian di Indonesia, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional. (sp.ecp.da/da ed. set)