• (021) 3169010
  • ppid@brin.go.id
Views ( 485 ) Nov 2, 2023

Kedutaan Amerika Serikat Kunjungi BRIN untuk Jajaki Kerja Sama Riset


Cibinong - Humas BRIN. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menerima kunjungan Tim Kedutaan Amerika Serikat dalam upaya untuk meningkatkan kolaborasi dalam bidang riset dan teknologi. Tim dari Kedutaan Amerika Serikat melakukan kunjungan ke beberapa fasilitas riset di Laboratorium Genomik Cibinong, KST. Soekarno,pada Kamis (02/11).


Silva Abraham, koordinator Pelaksana Fungsi Pengembangan Kemitraan dan Tata Kelola Layanan Bidang Hayati, Lingkungan, Pangan, Pertanian, dan Kesehatan di BRIN, menyambut kunjungan tersebut dengan antusias. Dia mengungkapkan bahwa BRIN sangat terbuka terhadap peluang kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk kedutaan Amerika Serikat.


“BRIN sangat terbuka dengan berbagai peluang kerja sama yang datang dari berbagai pihak. Salah satunya dari Tim Kedutaan Amerika yang hari Kamis (02/11) ini melakukan kunjungan ke beberapa fasilitas riset di KST. Soekarno dalam rangka mengidentifikasi berbagai potensi peluang kerja sama yang dapat dilakukan,” ujar Silva.


BRIN saat ini sedang berfokus pada pembenahan infrastruktur dan peningkatan fasilitas risetnya. Dengan skema open access yang diterapkan, BRIN menjadi daya tarik bagi mitra asing, seperti Kedutaan Amerika Serikat, yang tertarik menjalin kerja sama riset dengan Indonesia.


Silva juga menjelaskan bahwa BRIN memiliki beragam fokus riset yang dijalankan oleh 12 organisasi riset, menciptakan peluang kerja sama yang sangat luas. Khususnya, KST. Soekarno diperuntukkan untuk riset hayati yang mencakup riset dasar hingga aplikasi di berbagai bidang keperluan.


Pada kesempatan yang sama Alison Behling, Pejabat Ekonomi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pemerintah Amerika Serikat, menyatakan minatnya untuk menjajaki kerja sama ilmiah dan penelitian antar lembaga pemerintah. Pemerintah Amerika Serikat sangat mendukung kemitraan penelitian ilmiah yang sudah ada dan kerja sama baru yang sesuai dengan tujuan pemerintah.


“Kami ingin memperkuat kerja sama yang sudah ada, baik dengan BRIN dan berbagai institusi di Indonesia. Kami sangat mendukung kemitraan penelitian ilmiah yang sudah ada dan kerja sama baru yang sejalan dengan tujuan pemerintah dan beberapa prioritas utama. Misalnya penelitian perubahan iklim, kesehatan dan obat-obatan, menemukan cara untuk menghadapi pandemi berikutnya, mengatasi penyakit yang ada, penelitian keselamatan nuklir, energi berkelanjutan, dan termasuk juga sumber energi baru,” kata Alison.


Alison juga mengungkapkan minat Pemerintah Amerika Serikat dalam isu-isu seperti perubahan iklim, kesehatan, energi berkelanjutan, dan sumber energi baru. Mereka juga ingin mengeksplorasi isu-isu seperti restorasi terumbu karang, karbon biru, dan polusi di kota-kota besar Indonesia.


Selain itu, Pemerintah Amerika memiliki program pendanaan dan relasi yang kuat dengan beberapa lembaga di Amerika yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti. Mereka juga memiliki program untuk mendatangkan pakar Amerika ke Indonesia untuk bekerja secara langsung dengan mitra dan wilayah sasaran.


Kunjungan tersebut juga dihadiri oleh perwakilan Kedutaan Amerika lainnya, termasuk Benedicta Kuspartini dan beberapa peneliti dari Pusat Riset Biologi dan Molekuler Eijkman. Selama kunjungan, tim Kedutaan Amerika Serikat juga melihat fasilitas riset lainnya di Laboratorium BSL, Gedung Kehati, dan Animalium.


Kerja sama ini diharapkan akan membawa manfaat besar dalam pengembangan riset dan inovasi di Indonesia serta memperkuat hubungan antara kedua negara. (sa/akb)