• (021) 3169010
  • ppid@brin.go.id
Views ( 658 ) May 24, 2024

Jalin Kebersamaan Civitas CWS Kusnoto Selenggarakan Gathering


Bogor - Humas BRIN. Berawal dari obrolan ringan sambil mempersiapkan kegiatan halal bilhalal bulan lalu, tercetus keinginan untuk menjalin keakraban antar civitas di CWS Kusnoto. Tim kecil yang dikomandani Adnan Albahry, seorang periset yang didapuk menjadi ketua paguyuban mulai bergerak.


Kegiatan gathering akhirnya menjadi kesepakatan. Menggunakan kereta api, 106 orang civitas CWS Kusnoto meluncur ke salah satu kawasan wisata alam bernama Oasis yang berada di Sukabumi, pada Kamis (23/3).


Kegiatan santai ini di desain untuk saling mengenal dan menjalin keakraban. Lomba karaoke menjadi jembatan lintas generasi untuk melepas penat sesaat dari rutinitas. Gelak tawa pun pecah. Peserta terlihat menikmati suasana yang dibangun. Tak hanya itu, aktivitas mendayung, berkuda, bernyanyi dan joget bersama menjadi keseruan tersendiri bagi peserta. Kesempatan untuk berburu oleh-oleh khas lokal pun tak dilewatkan di akhir kegiatan.


Adnan Albahry selaku Ketua Paguyuban Kusnoto menuturkan, civitas dengan latar belakang institusi yang berbeda, lalu disatukan dalam naungan BRIN, tentu membutuhkan proses untuk dapat bersinergi. Lingkungan kerja yang di desain model co working space banyak dirasakan kurang kondusif. 


Di masa awal melebur, kondisi yang terjadi dalam satu ruangan hanya bisa saling memandang satu sama lain, dengan wajah tegang karena tidak saling mengenal. Situasi tersebut ibarat ketel uap. Panas dan penuh tekanan. Gesekan sedikit saja, bukan tidak mungkin berujung runyam. Karena tak semua orang bisa bekerja dalam keramaian. Bahkan dalam situasi tertentu, tak jarang kursi pun berebutan. Untuk menjalin komunikasi, mengandalkan grup whatsapp nyatanya tak menjamin seluruh civitas dapat  saling mengenal. 


“Untuk memecah kebekuan, mulailah diinisiasi dengan kegiatan seperti senam bersama, halal bilhalal dan partisipasi dalam memeriahkan kegiatan HUT BRIN ataupun hari kemerdekaan RI. Demi mencapai kebersamaan, saling tenggang rasa dan pengertian, atas inisiatif beberapa orang dibentuklah paguyuban. Tujuannya tentu sebagai katup pelepas uap panas agar tak meledak. CWS Kusnoto diharapkan memberikan kenyamanan saat bekerja dan beraktivas. Civitas yang berkegiatanpun saling kenal sehingga tercipta situasi yang kondusif”. ungkap Adnan.


Adnan menambahkan bila program-program yang dirancang sifatnya stress release. Tidak menambah pekerjaan peneliti yang sudah cukup sibuk di Pusat Risetnya masing-masing. Sehingga kegiatan yang dilakukan bersifat kerelaan, menyehatkan dan membahagiakan. 


“Kegiatan  yang sudah rutin dilakukan seperti olahraga bersama.  Senam aerobik dengan mengundang instruktur profesional. Juga kegiatan seperti munggahan atau halalbihalal, dengan skema potluck yang sudah berjalan dua tahun ini. Program terus bertambah mengikuti antusiasme civitas kusnoto. Dalam waktu dekat kami akan menggelar qurban bersama, pertandingan beberapa cabang olahraga dengan CWS Cibodas, sampai workshop terjadwal untuk menunjang aktifitas penelitian, seperti pelatihan penggunaan aplikasi dan menghasilkan karya bersama. Sudah ada beberapa pelepasan varietas serta banyak paper yang dihasilkan dari hasil duduk bersama di CWS Kusnoto ini”. Lanjut nya.


“Dari bincang ringan selama perjalanan, muncul nostalgia, kemudian terjadi transaksi untuk menghasilkan karya bersama. Mereka sudah memiliki ikatan batin dan history yang sama sekarang. Ini merupakan modal besar untuk bisa berkarya lebih besar lagi, melalui kolaborasi lintas disiplin”. Tandas Adnan.


Adnan pun menyampaikan harapannya, CWS Kusnoto ini dapat menjadi benchmark bagi lokasi lain. Banyak permasalahan riset tanah air, yang mungkin bisa diselesaikan dengan cara informal seperti ini, jika cara resmi membentur tembok yang menjulang. Beragam masalah penting bisa diselesaikan dengan cara informal. Connecting the dots. Yups, revolusi Perancis dimulai dari kongkow minum kopi di Kedai kopi seperti Le Procope dan Café de Foy, di sebuah sudut kota Paris. Semoga ikatan batin yang terjalin  menjadi modal besar untuk bisa berkarya lebih besar lagi, melalui kolaborasi lintas disiplin ilmu. (MKR)