• (021) 3169010
  • ppid@brin.go.id
Views ( 161 ) Jul 10, 2024

Jalin Hubungan dengan Komunitas, Ilustrator Botani BRIN Terima Kunjungan IDSBA


Cibinong-Humas BRIN. Herbarium Bogoriense, Direktorat Pengelolaan Koleksi Ilmiah (DPKI) – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Cibinong menerima kunjungan  Indonesia Society of Botanical Artists (IDSBA). Tujuan kunjungan adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para anggota Indonesia Society of Botanical Artists (IDSBA) dalam bidang ilustrasi botani dengan cara mempelajari langsung proses kerja para ilustrator botani di Herbarium Bogoriense BRIN di Gedung Keakeragaman Hayati (Kehati), Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Soekarno, pada Senin (08/07).

 

Koordinator Pelaksana Fungsi Pengelolaan Koleksi Herbarium Bogoriense, Yayah Robiah menyampaikan bahwa kunjungan ke Herbarium dapat menginspirasi seniman botani dengan melihat langsung keanekaragaman tumbuhan dan detail-detail morfologi yang bisa diterapkan dalam karya seni mereka dan dapat memperoleh referensi visual dan ilmiah yang akurat untuk menghasilkan ilustrasi botani yang tepat dan indah.

 

“Kunjungan ini, secara keseluruhan, memperkuat sinergi antara seni dan ilmu pengetahuan serta mendorong konservasi dan apresiasi terhadap keanekaragaman hayati Indonesia. Saya berharap, dengan adanya kunjungan ini dapat terjalin hubungan dan kerja sama yang baik  antara IDSBA dan BRIN khususnya Herbarium untuk mendukung pengembangan seni botani di Indonesia,” ungkap Yayah.

 

Lina Susanti Juswara, Peneliti Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi (PRBE) menjelaskan  herbarium ada beberapa macam, yaitu herbarium kering yaitu biji dan buah yang dikeringkan serta herbarium basah yang di rendam dalam larutan etanol. Selain itu, ada sampel material di koleksi di lapangan seperti sampel daun dimasukkan ke dalam silika untuk dikeringkan.

 

Sebanyak 18 anggota ISBA diajak berkeliling  untuk berkunjung ke herbarium kering melihat kegiatan dimulai dari pengepresan yang merupakan tempat mulai spesimen koleksi diproses. Setelah itu, berlanjut ke penggarangan untuk melakukan pengeringan daun, dilakukan 60 sampai 70 derajat celcius selama 3 sampai 5 hari atau satu minggu tergantung dari kondisi spesimen sudah kering apa belum.

 

“Kegiatan selanjutnya adalah melakukan identifikasi untuk penambahan label yang ditransfer ke ruang mounting/penggeplakan untuk ditata diatas kertas. Dari situ datanya dimasukkan ke data base di freezer selama satu minggu untuk mematikan gangguan seperti jamur, insekta hingga akhirnya dilakukan penyelipan dan penyimpanan,”jelas Lina.

 

Pada kesempatan yang sama, Eunike Nugroho, Pendiri  IDSBA mengatakan kunjungan ini merupakan pengalaman sangat berharga dan kesempatan belajar dari struktur awal dijelaskan sampai akhir. “Ini menjadi sebuah ilustrasi botani dan pengetahuan sangat khusus, dijelaskan profesional, didapatkan di lembaga di BRIN dengan seperti koleksi herbariumnya,” tuturnya.

 

“Kemudian, kami juga ditunjukkan bagaimana cara untuk mengawetkan ketika suatu tumbuhan dikumpulkan di habitatnya, dikeringkan kemudian diberikan label, diberi nama oleh peneliti. Akhirnya ilustrator bersama peneliti mendiskusikan detail baik bentuk, sketsa, skala di buat dengan alat yang canggih. Ini merupakan informasi yang sangat sulit didapatkan dan sangat berharga untuk kami,” tambah Eunike dengan antusias.

 

Tak lupa Eunike mengucapkan terima kasih kepada para pengelola herbarium yang sudah menerima Indonesian Society of Botanical Artists (IDSBA) dengan sangat baik dan sudah memberikan penjelasan yang sangat detil dan menarik. “Semoga  ke depan akan makin banyak yang berminat serta mendalami bidang ilmu ilustrasi botani dan bisa bekerjasama lebih lanjut,”pungkasnya. (shf/ed:sl)