Inisiasi Kerja Sama, Pusat Riset Teknologi Hidrodinamika (PRTH BRIN) Terima Kunjungan dengan BAKAMLA RI
Surabaya -
Humas BRIN. Pusat Riset Teknologi Hidrodinamika,
Organisasi Riset Energi dan Manufaktur Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRTH
OREM BRIN) menerima kunjungan Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (BAKAMLA
RI). Kunjungan atau audiensi ini dilakukan dalam rangka Penyusunan Konsep
Implementasi Strategi Penegakan Hukum, Di Wilayah Yurisdiksi Indonesia Secara
Sinergi, Terpadu, dan Terintegrasi sekaligus untuk menjalin kerja sama antara
BAKAMLA RI dengan BRIN khususnya PRTH. Kegiatan ini dilaksanakan di Auditorium
BRIN Kawasan Sains Said Djauharsjah Jenie) pada Kamis (26/10).
Direktur Litbang
Keamanan Laut BAKAMLA RI, A.M. Susanto S.W menyampaikan harapannya terutama
dalam kolaborasi riset desain kapal. “Kita sudah ada konsep desain kapal, untuk
memenuhi kebutuhan patroli diperkirakan membutuhkan sekitar 300 kapal sedangkan
kami baru desain 3 kapal. Kedepannya ada konsep peleburan dengan Kesatuan
Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) selaku Indonesian Coast Guard,” ungkap
Susanto.
Kepala Pusat Riset Teknologi Hidrodinamika Widjo Kongko, dalam sambutannya menyampaikan gambaran singkat mengenai PRTH. Saat ini, periset PRTH terdiri dari pemangku Jabatan Fungsional (JF) Perekayasa sebanyak 88% dan sisanya peneliti. Sementara itu, dengan sistem Work From Anywhere (WFA) yang saat ini masih berlaku di BRIN mengizinkan Periset PRTH untuk terbagi dalam 3 kawasan, yaitu di Surabaya, Yogyakarta dan Tangerang Selatan.
Pusat Riset
Teknologi Hidrodinamika merupakan bagian dari Organisasi Riset Energi dan
Manufaktur yang terdiri dari 10 kelompok riset, antara lain Teknologi Rancang
Bangun Perkapalan dan Bangunan Apung, Teknologi Bangunan Kelautan dan Lepas
Pantai, Teknologi Sistem Perkapalan dan Akustik Bawah Air, Teknologi Konversi
Energi Laut, Analisis Numerik dan Keselamatan Maritim, Perencanaan dan
pengelolaan Pelabuhan dan Wilayah Pesisir, Teknologi Infrastuktur Pelabuhan dan
Bangunan Pantai, Proses Pantai, Hidroinformatika Pantai, dan Mekanika Gelombang
Laut, Gelombang Ekstrim/Tsunami dan Bencana Terkait Air lainnya.
Periset Pusat
Riset Teknologi Hidrodinamika Muryadin memaparkan salah satu hasil riset
teknologi hidrodinamika yaitu Desain Kapal Pengawas Perikanan Kelas C – 32
Meter. Desain ini diketahui sudah mendapat class
approval dari BKI, sehingga saat ini kapal sudah dibangun oleh PSDKP
Kementerian Kelautan dan Perikanan RI sebanyak 2 unit dan sudah beroperasi di
Perairaan Natuna untuk operasi penangkapan pelaku Illegal Fishing di Perairan Natuna dengan kecepatan sampai 28 Knot.
Kunjungan diakhiri dengan kegiatan kunjungan fasilitas pengujian seakeeping dan resistance di
Laboratorium Hidrodinamika. (dsf)