• (021) 3169010
  • ppid@brin.go.id
Views ( 369 ) Apr 4, 2023

Inisiasi Kerja Sama bidang Hama dan Patogen Eucaplytus, BRIN Terima Kunjungan PT. Arara Abadi di KST Soekarno


Cibinong – Humas BRIN. Salah satu faktor terbesar yang menyebabkan penurunan kualitas dan produktivitas tanaman hutan adalah serangan hama dan penyakit. Beberapa tahun ke depan, luas penanaman di hutan tanaman industri diperkirakan akan semakin meningkat sehingga ancaman dari serangan hama dan penyakit juga berpotensi tinggi.


Atas dasar itulah, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Mikrobiologi Terapan (PRMT) Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan (ORHL) melakukan inisiasi kerja sama dengan mitranya PT. Arara Abadi tentang “Studi Keragaman Hama dan Patogen pada Eucalyptus serta Evaluasi Ketahanan Tanaman Inang.”


Dalam rangka kerjasama riset tersebut, PRMT BRIN menerima kunjungan mitranya tersebut untuk melihat fasilitas riset baik alat dan teknologi BRIN apa saja di KST Soekarno BRIN yang dapat dikolaborasikan antara kedua belah pihak, terutama dalam penanggulangan hama dan penyakit pada eucalyptus, pada Senin (3/4).


Beberapa fasilitas riset yang dikunjungi yaitu Laboratorium Genomik, Laboratorium Integrated Laboratory of Bioproduct (iLaB), dan rumah kaca riset. Laboratorium Genomik menyediakan fasilitas infrastruktur laboratorium bagi periset dari BRIN atau luar BRIN, sedangkan Integrated Laboratory of Bioproduct (iLaB) merupakan salah satu laboratorium pengujian dan laboratorium bioproduk terintegrasi pertama di Indonesia. Sementara rumah kaca riset sudah dilengkapi dengan ruang Biosafety Level 1 dan Biosafety Level 2.


Sebelum dilakukan kunjungan, terlebih dahulu dilaksanakan penandatangan Kerangka Acuan Kerja (KAK) antara kedua belah pihak di Gedung Administrasi KST Soekarno Cibinong. Kepala Pusat Riset Mikrobiologi Terapan, Ahmad Fathoni mengatakan tujuan kerja sama adalah untuk melakukan studi keragaman hama dan patogen pada tanaman Eucalyptus serta mengevaluasi keragaman genetik tanaman Eucalyptus yang tahan terhadap serangan hama dan patogen.


“Orientasi kita yaitu outcome dan harus dekat dengan mitra industri. Hal ini menjadi penting ketika membangun sebuah kegiatan, menghasilkan produk, dan teknologi apa yang akan dibutuhkan oleh stakeholder kita,” terang Fathoni.


Pada kesempatan yang sama Kepala Research & Development PT Arara Abadi, Budi Tjahjono menyampaikan semoga pertemuan ini menghasilkan sesuatu yang dapat diterapkan untuk kemajuan ekonomi dan menyejahterakan masyarakat. “Banyak tantangan di lapangan yang kami hadapi dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas dari produk kami yang bergerak di hutan tanaman industri yang ujungnya kayu dan industri pulp and paper yang menghasilkan selulosa sesuai untuk kebutuhan industri, “ujarnya.


Kemudian Peneliti Ahli Madya PRMT BRIN, Neo Endra Lelana sekaligus penanggung jawab kerja sama menerangkan ekspor pulp and paper memiliki nilai ekonomi tinggi dan mayoritas didukung oleh produksi kayu hutan tanaman industri.


“Saat ini yang menjadi masalah utama yaitu hama penyakit, oleh karena itu eucalyptus sp. akan banyak dikembangkan dengan mengelola potensi hama dan penyakit supaya kehilangan hasil turunnya tidak signifikan, “pungkas Neo. (yl/ ed.sl)