Eksplorasi 2 Musim di Indonesia, PG Tunas Unggul Kunjungi BRIN
Bandung - Humas BRIN. Sejak lahir sampai usia 5 tahun sering disebut sebagai usia golden age. Usia dimana dimana pertumbuhan dan perkembangan anak berlangsung cepat. Masa keemasan ini merupakan masa dimana anak mulai peka untuk menerima berbagai stimulasi, diantaranya dengan memperkenalkan apa yang ada di sekitar anak.
Untuk itu meningkatkan pemahaman anak terkait 2
musim yang ada di Indonesia, sejumlah 14 siswa Playgroup (PG) Tunas
Unggul – Bandung berkunjung ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada
Rabu (01/11).
Rina perwakilan Guru dari
PG Tunas Unggul menyampaikan kunjungan
ke BRIN ini mengangkat tema “Aku Sayang Bumi dan topik the two seasons,
kami ingin teman-teman PG Tunas Unggul bereksplorasi dengan tema musim”.
“Ada 2 musim di
Indonesia, yaitu musim hujan dan kemarau serta ada 4 musim di dunia, yaitu
musim semi, musim panas, musim gugur dan musim dingin. Kami berharap dengan
melakukan kunjungan ke BRIN ini dapat lebih mengenalkan dan memperdalam lagi
pemahaman mereka terkait tema,” harapnya.
Pranata Humas dari BRIN
Kawasan Bandung – Garut, Muhtar Gunawan, mengawali dengan mengenalkan planet
yang ada di luar angkasa. “Di luar angkasa, ada planet Merkurius, Venus, Bumi,
Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus. Bumi merupakan tempat kita
tinggal yang didalamnya ada berbagai lapisan, diantaranya kerak bumi, tempat
manusia dan berbagai mahluk hidup tinggal, setelahnya ada inti bumi luar, inti
bumi bagian dalam,”ungkap Muhtar.
Selain itu, Bumi terus
berputar pada porosnya, 1 putaran berlangsung selama 1 hari sehingga kita bisa
merasakan siang dan malam serta pergantian musim. Bumi juga berputar
mengelilingi matahari dan perjalanannya selama 1 tahun. Perjalanan ini
mengakibatkan jumlah cahayanya tidak sama setiap saat, saat bumi menghadap ke
matahari, artinya hari sudah pagi dan apabila bumi membelakangi matahari, ini
artinya sudah malam. Selain itu, perputaran bumi mengelilingi matahari juga
mengakibatkan perbedaan kadar panas, hal ini yang menyebabkan perbedaan musim
panas dan dingin.
Terkait dengan tema,
Muhtar memperkenalkan proses terjadinya hujan dan manfaatnya bagi kehidupan.
“Dengan panasnya bumi, air yang naik ke atas langit yang membentuk awan kecil
dan berkumpul serta tertiup angin sehingga membuat awan yang besar dan berat,
hingga turun hujan. Hujan bermanfaat untuk mengairi sungai yang menjadi sumber
penghidupan di hutan. Hujan juga bisa membersihkan udara dan menghijaukan
hutan,” jelas Muhtar.
Di akhir, Muhtar
menyampaikan bahwa ada musim panas dan musim hujan, namun selalu ada cara untuk
kita selalu menikmati musim dengan tetap mengutamakan cara berpakaian untuk
menjaga kesehatan kita. (kpv)