Dukung Pengembangan Satelit Unhan, BRIN berikan Pelatihan
Bogor - Humas
BRIN. Badan Riset dan Inovasi Nasional memberikan pelatihan
intensif terkait sistem dan teknologi satelit nano pada civitas Universitas
Pertahanan. Kepala Pusat Riset Teknologi Satelit BRIN,
Wahyudi Hasbi, menyebut pelatihan ini sebagai upaya membangun komunitas
teknologi satelit di Indonesia.
“Kolaborasi
ini mendukung pengembangan satelit RIDUSat oleh UNHAN sebagai langkah strategis
menuju kemandirian teknologi satelit nasional,” ujar Hasbi saat membuka
kegiatan yang berlangsung pada 23-26 September 2024 lalu di Pusat Riset
Teknologi Satelit (PRTS) BRIN, Rancabungur, Bogor.
Hasbi
menyebut bahwa ini adalah awal yang baik untuk memperkuat riset dan
pengembangan teknologi satelit nano di Indonesia. “Kolaborasi ini diharapkan
akan mempersiapkan generasi ahli satelit yang kompeten, serta mendukung upaya
Indonesia dalam membangun industri satelit nasional yang mampu bersaing di masa
depan,” lanjutnya.
Satriya
Utama, penanggung jawab kegiatan, menyampaikan bahwa materi yang disampaikan
oleh 13 pemateri dari Pusat Riset Teknologi Satelit (PRTS) BRIN terdiri dari
berbagai aspek utama teknologi satelit nano. Materi tersebut
mencakup analisis dan desain misi, yang menentukan tujuan dan fungsi satelit,
serta struktur dan sistem termal yang memastikan satelit nano dapat bertahan di
lingkungan luar angkasa. Selain itu, peserta juga mempelajari sistem ground
segment atau ruas bumi yang mendukung operasi satelit dari bumi, perangkat
lunak operasi, serta teknologi komunikasi satelit yang memungkinkan
pengendalian satelit secara remote.
Dalam sesi-sesi pelatihan,
peserta UNHAN juga mendapat penjelasan mendalam mengenai muatan satelit,
terutama fitur Automatic Packet Reporting System (APRS) yang
akan menjadi bagian integral dari satelit RIDUSat. Tim pemateri dari PRTS BRIN
membahas teknologi sistem bus elektronik satelit, yang mencakup subsistem daya
dan komputer onboard, mendukung satelit dalam beroperasi secara mandiri di orbit.
Topik lain yang tak kalah penting adalah teknik menjaga stabilitas dan
efisiensi satelit di orbit rendah (LEO), sebuah tantangan besar dalam
pengembangan satelit berukuran kecil.
Selain materi, peserta diberikan kesempatan untuk mengunjungi berbagai fasilitas canggih di PRTS, seperti ruang cetak 3D, Assembly Integration and Testing (AIT), serta Anechoic Chamber yang digunakan dalam pengujian satelit. Kunjungan ini memberikan wawasan langsung kepada peserta tentang bagaimana satelit dikembangkan, diuji, dan dipersiapkan untuk peluncuran. Fasilitas-fasilitas tersebut menampilkan standar riset BRIN dalam pengembangan satelit, dan membantu peserta memahami proses teknis di balik pengembangan satelit dari tahap awal hingga siap untuk dioperasikan di orbit. (dv/ed. Akb)