Dukung Generasi Muda Menjadi Talenta Unggul, BRIN Adakan Sosialisasi Penulisan Artikel Populer
Purwodadi - Humas BRIN. Pramoedya Ananta Toer, seorang penulis terkenal pernah berkata “menulis adalah bekerja untuk keabadian”. Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Makna mendalam dapat kita pelajari dari ungkapan di atas. Sebagai badan riset, BRIN bertanggungjawab untuk melakukan kegiatan komunikasi sains dalam bentuk tulisan populer di berbagai media.
Humas BRIN Kawasan Jawa Timur berkolaborasi dengan Elga Renjana, Peneliti Pusat Riset Konservasi Tumbuhan, Kebun Raya, dan Kehutanan – BRIN memberikan sosialisasi dan pendampingan penulisan artikel populer, Dari kegiatan ini diharapkan para peserta bisa menghasilkan artikel populer yang berkualitas. Kegiatan yang dilakukan di SMAN 1 Purwosari dan diikuti oleh 48 peserta yang berasal dari 3 sekolah yang berbeda yaitu SMAN 1 Purwosari, SMKN 1 Purwosari, dan SMAN 1 Lawang pada Senin (10/4).
“Kegiatan ini dilaksanakan untuk mempersiapkan generasi muda khususnya siswa siswi SMA sederajat untuk mengenal dan memahami cara menulis populer yang baik dan benar”, ujar Fitria Rizki Wijaya, Koordinator Humas BRIN kawasan Jawa Timur. Dari kegiatan ini diharapkan bisa ditindaklanjuti dan siswa difasilitasi sekolah untuk bisa mengikuti lomba menulis artikel populer tingkat SMA sederajat yang diselenggarakan oleh BRIN dalam rangka menyambut HUT BRIN Ke-2.
Kepala Sekolah SMAN 1 Purwosari Fety Susilawatie selaku kepala sekolah SMAN 1 dalam sambutannya menyampaikan bahwa ini merupakan kesempatan langka bagi kami dan peserta dari sekolah lain untuk bisa belajar dan menimba ilmu dari BRIN untuk mengenal dan memahami karya tulis populer yang baik dan benar dari ahlinya. “Selama ini BRIN sangat mendukung program pendidikan dan hal ini dapat memotivasi peserta didik di sekolah sebagai calon-calon generasi unggul bangsa untuk mengembangkan potensinya misalnya dengan kegiatan workshop, penelitian karya tulis ilmiah, pengembangan kreativitas menulis, dan lain sebagainya”, tutur Tety.
Sementara itu Elga Renjana peneliti ahli muda BRIN yang saat ini menjabat sebagai menyampaikan materi tentang bagaimana cara membuat artikel populer dengan mudah. Peserta diberikan pemahaman tentang definisi artikel populer. Pada kesempatan ini Elga juga menjelaskan tentang tujuan penulisan artikel populer yaitu untuk menarik perhatian pembaca dengan gaya penulisan yang mudah dipahami, lebih santai dan tidak terlalu formal seperti pada artikel akademik atau jurnal ilmiah. Namun, hal ini tidak berarti bahwa gaya penulisan artikel populer boleh sembarangan tanpa memperhatikan kualitas tulisan. “Bagi para penulis pemula masih sering ditemui kesalahan kesalahan yang dilakukan seperti mengabaikan pengecekan data berupa fakta sehingga isi tulisan tidak akurat dan merugikan pembaca, menggunakan bahasa yang terlalu formal sehingga sulit dipahami pembaca, menggunakan kata-kata yang kurang tepat, dan sering melakukan pengulangan kata yang sama”, papar Elga.
Elga menambahkan ada beberapa hal yang harus dipersiapkan untuk menulis artikel populer yaitu pemilihan topik artikel, gaya penulisan, struktur artikel, data dan fakta, gaya bahasa, dan visualisasi juga dijelaskan pada kegiatan ini. Elga juga berbagi trik bagaimana cara menentukan topik artikel agar tulisan menjadi menarik seperti bagaimana cara mengidentifikasi trending topics di media sosial, membaca situs berita dan blog populer, menggabungkan ide dan sudut pandang unik dari penulis, dan memahami target pembaca. Selain itu, peserta juga diberikan pemahaman dalam menentukan gaya penulisan dalam sebuah artikel populer, seperti: gaya penulisan naratif, deskriptif, argumentatif, dan persuasif, ujarnya.
Perbedaan gaya penulisan ini harus dipahami oleh penulis sebelum menulis tulisan populer. Gaya naratif biasanya mengandalkan cerita atau narasi menjelaskan suatu kejadian atau pengalaman secara detail dan menarik. Siswa diminta memperhatikan alur cerita dan memilih momen-momen penting yang dapat membuat pembaca tertarik. Gaya deskriptif biasanya menggambarkan suatu objek atau keadaan secara detail, dan memberikan informasi yang jelas dan mendetail tentang suatu topik. Selain itu, pemilihan kata-kata yang tepat dan struktur kalimat yang baik, serta penggunaan ilustrasi yang sesuai sangat dibutuhkan agar pembaca memahami informasi yang disampaikan.
Gaya argumentatif biasanya mengajak pembaca untuk mempertimbangkan suatu argumen atau pendapat, dan menyampaikan sudut pandang atau opini tentang suatu topik. Siswa diminta untuk bisa memberikan argumen yang kuat dan logis dengan penggunaan referensi yang dapat mendukung argumen yang disampaikan. Lain halnya dengan gaya persuasif yang biasanya akan mempengaruhi pembaca agar melakukan suatu tindakan atau mengambil suatu keputusan. Penulis akan mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat atau mendukung ide penulis. Untuk gaya penulisan ini, siswa diminta melakukan simulasi penulisan dengan memilih kata-kata dan data yang tepat yang dapat mendukung argumen yang disampaikan.
Selain itu, peserta juga diajak untuk lebih mengenal struktur artikel. Peserta diajak berdiskusi dan praktek langsung dalam menentukan judul yang menarik. Pemilihan judul yang tepat akan dapat memancing minat pembaca. “Sebuah tulisan populer harus memiliki sumber data artikel yang kuat”, jelas Elga. Biasanya penulis mendapatkan sumber data dari hasil penelitian yang relevan, survei, studi kasus, dan pengalaman pribadi yang tidak terlalu subjektif. Data yang diperoleh harus diolah dengan terlebih dahulu. Untuk itu perlu dilakukan pemilahan data dan dilakukan transformasi data agar data menjadi lebih mudah dipahami.
Refly salah seorang peserta kegiatan penulisan ini menyampaikan sangat senang bisa mengikuti kegiatan ini. “Selain mendapatkan materi yang penting, narasumber menyampaikan materi dengan sangat menarik dan mudah diterima. Materi ini akan menjadi bekal buat kami dalam membuat tulisan populer di kemudian hari”
Tidak kalah pentingnya adalah dalam menentukan gaya bahasa dalam sebuah tulisan populer. Tulisan harus dibuat sederhana, mudah dipahami, kalimat tidak terlalu panjang, menggunakan kata-kata yang menarik. Selain itu, siswa dijelaskan tentang teknik humor, analogi, metafora, dan penyesuaian dengan target pembaca. Apabila memang dibutuhkan, dalam sebuah tulisan populer perlu ditambahkan visualisasi yang relevan dan mudah dibaca berupa gambar, grafik, tabel, atau diagram.
Peserta kegiatan juga diberikan penjelasan tentang proses penyuntingan. Peserta diminta untuk membaca artikel secara keseluruhan untuk memeriksa setiap kalimat untuk memastikan tidak ada kesalahan tata bahasa atau ejaan. Peserta juga belajar untuk memastikan artikel mudah dipahami oleh pembaca dan memiliki alur yang jelas. (sa/edt.sj)