Dorong Pemanfaatan Bahan Pangan Alternatif, BRIN Kenalkan Pengolahan Porang pada MGMP IPA SMP Kabupaten Subang
Subang - Humas BRIN. Teknologi pengolahan pangan merupakan hal yang penting saat ini, dimana negara Indonesia pangan pokoknya masih banyak tergantung pada beras dan terigu, sehingga perlu pengetahuan dan teknologi pengembangan untuk pemanfaatan bahan pangan alternatif berbasis komoditas lokal sebagai sumber karbohidrat baik untuk bahan pengganti makanan pokok beras dan terigu.
Untuk mendukung hal tersebut, BRIN melalui Pusat
Riset Teknologi Tepat Guna (PRTTG) Subang memperkenalkan riset teknologi pengolahan
pangan berbasis non terigu kepada 70 orang guru anggota Musyawarah Guru Mata
Pelajaran (MGMP) IPA SMP se-Kabupaten Subang pada Kamis, (26/11).
Umi Hanifah, koordinator kegiatan teknologi pengembangan pangan porang menyampaikan bahwa penggunaan fasilitas riset di PRTTG khususnya terkait fasilitas laboratorium riset teknologi pengolahan pangan porang telah ada sejak tahun 2021.
Umi lalu menjelaskan ciri-ciri dari umbi porang. Hal ini dikarenakan selama ini masih banyak masyarakat belum mengenal umbi porang dan belum mengetahui karakteristiknya.
“Porang adalah salah satu bentuk pangan sehat yang mengandung serat tinggi dengan kalori yang rendah, mineralnya tinggi, dan memiliki antioksidan, sehingga bahan pangan porang ini menjadi solusi yang tepat untuk alternatif pengganti pangan dari beras,” jelas Umi.
Pada kesempatan ini Umi menyampaikan, bahwa Presiden Joko Widodo telah menggalakkan budidaya tanaman porang, namun pemasarannya kurang efektif sehingga banyak umbi porang yang dieksport, oleh karenanya periset BRIN berupaya untuk memanfaatkan porang agar dapat diolah lebih lanjut menjadi bahan pangan yang bermanfaat khususnya dalam meningkatkan ekonomi bagi para petani, ungkap Umi.
Lebih lanjut Umi menyampaikan terkait teknologi pengolahan pangan berbasis non terigu porang, dimulai dari alur proses dan peralatan pengolahan porang yaitu: pemrosesan umbi basah porang segar hingga menjadi bubur porang. Kemudian dari bubur porang dilanjutkan pengolahannya dengan menggunakan peralatan Teknologi Tepat Guna yang menghasilkan produk turunan tepung glukomanan menjadi produk-produk pangan berbasis porang, jelas Umi.
Kunjungan ini dapat memberikan tambahan wawasan dan
pengetahuan bagi guru-guru yang tergabung dalam MGMP IPA Kabupaten Subang untuk
ditularkan kepada siswa didiknya serta menumbuhkan inovasi di sekolah berbasis
permasalahan yang ada dan potensi lokal setempat yang diwujudkan melalui Lomba
Etnosains-Enterpreneur Desember mendatang. (sp.ecp.da/da)