• (021) 3169010
  • ppid@brin.go.id
Views ( 284 ) May 15, 2024

Dorong Indonesia Maju 2045, BRIN Tawarkan UIN Salatiga Kolaborasi Riset Bidang Ekonomi


Jakarta - Humas BRIN. Sejumlah mahasiswa dan dosen Fakustas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga melakukan kunjungan industri di Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Kawasan Sains Sarwono Prawiroharjo Jakarta, Selasa (14/05). Kunjungan tersebut untuk memperkaya wawasan dan ilmu pengetahuannya dalam persiapan praktik kerja lapangan mereka.

 

Kunjungan diterima langsung Kepala Organisasi Riset Tata Kelola Pemerintahan, Ekonomi, dan Kesejahteraan Masyarakat (TKPEKM) BRIN, Agus Eko Nugroho. Menurut pandangannya, kunjungan industri penting bagi mahasiswa, karena sebagai calon pemimpin masa depan, diharapkan terlibat dalam pembangunan ekonomi dunia. Di mana di dalam pelaksanaannya ketat persaingan untuk mewujudkan Indonesia maju 2045.

 

Agus menyampaikan dari data Badan Pusat Statistik (BPS), ditunjukkan pertumbuhan ekonomi triwulan I 2024 sebesar 5,11% (yoy). Dijelaskannya, ini meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 5,04% (yoy). ”Ke depan, pertumbuhan ekonomi 2024 diperkirakan kuat didukung oleh permintaan domestik. Terutama dari berlanjutnya pertumbuhan konsumsi dan jumlah penduduk,” urai Agus. Maka ia menyampaikan harapan dan semangat di depan para mahasiswa tersebut, agar bisnis syariah maju.

 

Untuk menjawab tantangan tersebut, ia mengungkapkan, BRIN siap memberikan sumbangsih sesuai bidang kebutuhan para mahasiswa. Seperti magang, praktik kerja lapangan, program merdeka belajar, serta dalam bentuk pendampingan lainnya di dunia penelitian.

 

Agus juga menyambut baik jalinan kerja sama riset, salah satunya publikasi ilmiah. Menurutnya, hal tersebut sebagai salah satu bentuk BRIN yang hadir di tengah masyarakat menjadi mitra dalam konteks pengetahuan untuk berkolaborasi lebih lanjut.

 

Di dalam kunjungan ini, diberikan paparan yang diawali oleh Umi Karomah Yaumidin, Periset sekaligus Kepala Pusat Riset Ekonomi Perilaku dan Sirkuler. ia menyampaikan tentang profil BRIN yang dibentuk berdasarkan peraturan presiden nomor 78 tahun 2021. walaupun baru berumur 3 tahun, diutarakannya, BRIN telah melaksanakan tugas mengintegrasikan periset yang ada di Indonesia. Umi juga menjelaskan, bahwa periset merupakan gabungan dari peneliti dan perekayasa yang berkolaborasi melalui skema pendanaan.

 

Untuk memberi pandangan, Umi juga menjelaskan BRIN yang merupakan gabungan dari lima entitas yaitu Kementerian Riset dan Teknologi, Badan Tenaga Atom Nasional, Lembaga Penerbangan dan Antariksa, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, serta para periset yang sebelumnya bernaung di bawah kementerian dan juga pemerintah daerah. Umi juga menyampaikan struktur organisasi BRIN yang terdiri kepala BRIN, wakil kepala BRIN, 7 deputi, 12 organisasi riset, dan 85 pusat riset.

 

Selanjutnya, paparan disampaikan Addin Maulana dari Pusat Riset Ekonomi Industri, Jasa, dan Perdagangan. Ia menjelaskan peluang – peluang kegiatan riset yang bisa dimanfaatkan oleh para mahasiswa. Addin juta menjelaskan tema riset yang ada seperti industri pangan, pertanian, dan industri halal, lalu ekonomi maritim, kemudian pariwisata dan ekonomi kreatif, juga transportasi dan logistik.

 

Addin juga menginformasikan tentang mitra kerja sama penelitian dalam rangka penyusunan kebijakan. Dalam hal ini, diperkirakan untuk ke depannya, jumlah peneliti akan berkurang. Maka ia menaruh harapan besar generasi penerus, salah satu di antaranya mereka para mahasiswa ini.

 

Paparan terakhir, Yesi Hendriani Supartoyo dari Pusat Riset Ekonomi Makro dan Keuangan menginformasikan beberapa target ke depan sejumlah kelompok riset di lingkup pusrisnya. Harapannya, tim risetnya menyambut baik para mahasiswa maupun dosen untuk bisa berkolaborasi bersama. Kelompok – kelompok riset ini seperti ekonomi berbasis pengetahuan, sistem inovasi dan kebijakan pertanian, serta eokonomi keuangan internasional. Ia berharap agar dengan pihak UIN Salatiga, timnya bisa membangun mitra kerja sama yang bisa segera dituangkan ke dalam naskah – naskah kerja sama yang implementatif.

 

Di akhir acara, berlangsung diskusi interaktif oleh pembicara dengan para mahasiswa. Bahkan, para dosen juga tidak ketinggalan mengajukan berbagai pertanyaan dan kemungkinan dukungan kegiatan untuk menunjang proses pengajaran sehari – hari. Mereka juga banyak menanyakan mekanisme pemanfaatan program – program BRIN untuk masyarakat dan kemungkinan implementasi kerja sama yang akan didorong segera. (Sur/ ed:And, Dok. Smd)