• (021) 3169010
  • ppid@brin.go.id
Views ( 331 ) Apr 7, 2023

Buku Tentang Covid-19 Ditulis Pelajar Indonesia di 22 Negara, Hasil Layanan Program Akuisisi Pengetahuan Lokal dari BRIN


Jakarta - Humas BRIN, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Direktorat Repositori, Multimedia, dan Penerbitan Ilmiah (RMPI) adakan Peluncuran empat Buku Indonesia Post-Pandemic Outlook Series dengan tema “Multidisciplinary strategies for Indonesia to recover stronger post-pandemic”, secara daring (6/4). Buku-buku tersebut merupakan output layanan Program Akuisisi Pengetahuan Lokal BRIN yang telah dimulai sejak 2021 silam.

Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko dalam sambutannya mengatakan BRIN melalui penerbit BRIN yang terjalin dengan PPI Dunia telah melakukan kerja sama penerbitan buku hasil pemikiran para pelajar diaspora Indonesia yang sudah berlangsung sejak 2021, kerja sama sebelumnya mengangkat topik Indonesia Emas Berkelanjutan 2045: Kumpulan Pemikiran Pelajar Indonesia Sedunia, ujarnya.

Handoko memberi apresiasi tinggi pada seri buku berbahasa Inggris yang ditulis oleh lebih dari 85 pelajar Indonesia yang tersebar di 22 negara, bagaimana kerja sama lintas zona waktu dan berjarak ribuan kilometer dari para generasi muda Indonesia ini demi menyajikan perspektif para pelajar Indonesia tentang pandemi saat ini dan mengusulkan strategi multidisiplin bagi Indonesia untuk pulih lebih kuat pasca-pandemi.

Kerja sama penerbitan tersebut menghasilkan 4 buku berbahasa Indonesia, juga terdapat versi bahasa Inggris agar mudah terjangkau bagi seluruh dunia, dengan sejumlah topik yang mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) untuk mencapai tujuan Indonesia Emas 2045.

Program akuisisi pengetahuan lokal BRIN bertujuan menyediakan sumber literasi yang kredibel, mudah, dan merata untuk diakses seluruh masyarakat Indonesia. "Topik ini masih sangat penting dan relevan untuk diangkat, utamanya dalam memberikan referensi berharga sebagai panduan bagi kita. Mengantisipasi -pandemi dan krisis lainnya di masa depan, terutama Indonesia pascapandemi, kata Handoko

Lebih lanjut, Handoko mengatakan Pada tahun ini fokus penerbitan buku beralih pada topik Covid-19 yang berdampak besar pada ekonomi dunia dalam dua tahun terakhir, termasuk struktur dukungan sosial yang ada dan geopolitik global. Topik ini masih sangat penting dan relevan untuk diangkat, utamanya dari buku yang ditulis oleh PPI Dunia memiliki peranan dalam memberikan referensi berharga sebagai panduan bagi kita untuk mengembangkan inovasi dalam sektor Kesehatan, guna mengantisipasi potensi pandemi dan krisis lainnya di masa depan, terutama Indonesia pasca-pandemi.

Semuanya terangkum dalam empat seri buku Indonesia Post-Pandemic Outlook yang dapat diakses oleh publik secara gratis melalui situs web Penerbit BRIN. Hal ini juga tak lepas dari program akuisisi pengetahuan lokal BRIN yang bertujuan menyediakan sumber literasi yang kredibel, mudah, dan merata untuk diakses seluruh masyarakat Indonesia. Handoko berharap agar kedepannya dapat terus berkolaborasi dengan PPI, dalam bentuk apapun unuk mendapatkan beragam insight perspektif yang berbeda dari sisi dunia lain.

Sementara itu Deputi Bidang Fasilitasi Riset dan Inovasi (FRI) BRIN Agus Haryono mengatakan Program dari Direktorat RMPI BRIN ini telah berlangsung sejak 2020, dan telah menghasilkan ratusan konten. Baik buku maupun film audio visual, yang bisa diakses oleh publik secara gratis. "Pada 2023, program ini masih dibuka dan mengundang para penulis dan kreator untuk ikut serta dalam penyediaan produk-produk informasi. Tentunya untuk menjaga, dan melestarikan pengetahuan, serta kearifan lokal Indonesia," ujarnya.

Agus menambahkan, salah satu tujuan dari program akuisisi ini adalah untuk memperoleh atau mencari tahu potensi dari pengetahuan yang ada di masyarakat, baik itu pengetahuan lokal, pengetahuan tradisional, sampai ke pengetahuan modern yang dapat bermanfaat bagi masyarakat. Diharapkan kedepan akan terus ada pemikiran-pemikiran muda yang selalu terbuka dengan perkembangan yang ada, akses informasi yang lebih masif, dan tentu saja semangat perubahan menjadi lebih baik dapat terus diwujudkan dalam terbitan-terbitan selanjutnya. (ff)