Buku Tentang Covid-19 Ditulis Pelajar Indonesia di 22 Negara, Hasil Layanan Program Akuisisi Pengetahuan Lokal dari BRIN
Jakarta
- Humas BRIN, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
melalui Direktorat Repositori, Multimedia, dan Penerbitan Ilmiah (RMPI) adakan
Peluncuran empat Buku Indonesia Post-Pandemic Outlook Series dengan tema
“Multidisciplinary strategies for Indonesia to recover stronger post-pandemic”,
secara daring (6/4). Buku-buku tersebut merupakan output layanan Program
Akuisisi Pengetahuan Lokal BRIN yang telah dimulai sejak 2021 silam.
Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko dalam sambutannya mengatakan BRIN melalui penerbit BRIN yang terjalin dengan PPI Dunia telah melakukan kerja sama penerbitan buku hasil pemikiran para pelajar diaspora Indonesia yang sudah berlangsung sejak 2021, kerja sama sebelumnya mengangkat topik Indonesia Emas Berkelanjutan 2045: Kumpulan Pemikiran Pelajar Indonesia Sedunia, ujarnya.
Handoko
memberi apresiasi tinggi pada seri buku berbahasa Inggris yang ditulis oleh
lebih dari 85 pelajar Indonesia yang tersebar di 22 negara, bagaimana kerja
sama lintas zona waktu dan berjarak ribuan kilometer dari para generasi muda
Indonesia ini demi menyajikan perspektif para pelajar Indonesia tentang pandemi
saat ini dan mengusulkan strategi multidisiplin bagi Indonesia untuk pulih
lebih kuat pasca-pandemi.
Kerja
sama penerbitan tersebut menghasilkan 4 buku berbahasa Indonesia, juga terdapat
versi bahasa Inggris agar mudah terjangkau bagi seluruh dunia, dengan sejumlah
topik yang mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable
Development Goals (SDGs) untuk mencapai tujuan Indonesia Emas 2045.
Program
akuisisi pengetahuan lokal BRIN bertujuan menyediakan sumber literasi yang
kredibel, mudah, dan merata untuk diakses seluruh masyarakat Indonesia.
"Topik ini masih sangat penting dan relevan untuk diangkat, utamanya dalam
memberikan referensi berharga sebagai panduan bagi kita. Mengantisipasi -pandemi
dan krisis lainnya di masa depan, terutama Indonesia pascapandemi, kata Handoko
Lebih
lanjut, Handoko mengatakan Pada tahun ini fokus penerbitan buku beralih pada
topik Covid-19 yang berdampak besar pada ekonomi dunia dalam dua tahun
terakhir, termasuk struktur dukungan sosial yang ada dan geopolitik global.
Topik ini masih sangat penting dan relevan untuk diangkat, utamanya dari buku
yang ditulis oleh PPI Dunia memiliki peranan dalam memberikan referensi
berharga sebagai panduan bagi kita untuk mengembangkan inovasi dalam sektor
Kesehatan, guna mengantisipasi potensi pandemi dan krisis lainnya di masa
depan, terutama Indonesia pasca-pandemi.
Semuanya
terangkum dalam empat seri buku Indonesia Post-Pandemic Outlook yang dapat
diakses oleh publik secara gratis melalui situs web Penerbit BRIN. Hal ini juga
tak lepas dari program akuisisi pengetahuan lokal BRIN yang bertujuan
menyediakan sumber literasi yang kredibel, mudah, dan merata untuk diakses
seluruh masyarakat Indonesia. Handoko berharap agar kedepannya dapat terus
berkolaborasi dengan PPI, dalam bentuk apapun unuk mendapatkan beragam insight
perspektif yang berbeda dari sisi dunia lain.
Sementara
itu Deputi Bidang Fasilitasi Riset dan Inovasi (FRI) BRIN Agus Haryono
mengatakan Program dari Direktorat RMPI BRIN ini telah berlangsung sejak 2020,
dan telah menghasilkan ratusan konten. Baik buku maupun film audio visual, yang
bisa diakses oleh publik secara gratis. "Pada 2023, program ini masih
dibuka dan mengundang para penulis dan kreator untuk ikut serta dalam
penyediaan produk-produk informasi. Tentunya untuk menjaga, dan melestarikan
pengetahuan, serta kearifan lokal Indonesia," ujarnya.
Agus
menambahkan, salah satu tujuan dari program akuisisi ini adalah untuk
memperoleh atau mencari tahu potensi dari pengetahuan yang ada di masyarakat,
baik itu pengetahuan lokal, pengetahuan tradisional, sampai ke pengetahuan
modern yang dapat bermanfaat bagi masyarakat. Diharapkan kedepan akan terus ada
pemikiran-pemikiran muda yang selalu terbuka dengan perkembangan yang ada,
akses informasi yang lebih masif, dan tentu saja semangat perubahan menjadi
lebih baik dapat terus diwujudkan dalam terbitan-terbitan selanjutnya. (ff)