• (021) 3169010
  • ppid@brin.go.id
Views ( 258 ) Apr 29, 2024

BRIN Terima Studi Wawasan Riset MAN Insan Cendekia OKI


Bandung - Humas BRIN. Ada sebuah ujaran yang mengatakan bahwa jika kita ingin kaya maka jadilah pengusaha. Jika kita ingin ilmu maka jadilah dosen. Tetapi jika kita ingin keduanya, maka jadilah peneliti. Hal ini disampaikan oleh Nasrullah Armi, Kepala Pusat Riset Telekomunikasi BRIN dalam sambutannya pada kunjungan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia Ogan Komering Ilir (OKI) saat berkunjung ke BRIN KST Samaun Samadikun Bandung, Kamis (25/04).


Nasrullah memberikan motivasi kepada para siswa agar ujaran tersebut bisa dijadikan quotes. Ia juga menyampaikan apresiasinya pada siswa yang hadir berkaitan dengan dunia riset yang menjadi program dan kegiatan mereka di sekolah. “Pusat Riset Telekomunikasi melaksanakan tugas teknis penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi di bidang telekomunikasi,” jelas Nasrullah.



Disampaikan oleh Nasrullah, selain tugas tersebut, Pusat Riset Telekomunikasi juga menyelenggarakan fungsi penyiapan bahan rekomendasi ilmiah atau tanggapan ilmiah di bidang telekomunikasi. “Ada pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang telekomunikasi serta pelaksanaan kerjasama di bidang telekomunikasi,” tutur Nasrullah.


Riset yang dilakukan oleh Pusat Riset Telekomunikasi dibagi menjadi beberapa kelompok riset. Kelompok riset communication and signal process, kelompok riset antenna and propagation, kelompok riset RF, microwave, acoustic, and optical communication, serta kelompok riset advanced network protocol.


Secara umum, bidang riset yang ada di Badan Riset dan Inovasi Nasional sangat banyak. Mulai dari teknologi sampai Bahasa dan agama. “Jadi jika siswa ingin masuk menjadi periset BRIN jangan takut tidak memiliki bidang yang sesuai. Semua ada. Hanya untuk saat ini menjadi periset BRIN harus berijazah Strata 3,” ungkap Nasrullah.


“Untuk itu, periset BRIN khususnya di Pusat Riset Telekomunikasi yang belum berijazah Strata 3 terus didorong untuk melanjutkan pendidikannya. Nantinya periset yang berpendidikan Strata 3 bisa mengisi sekitar 75 persen dari komposisi yang dibutuhkan. Mungkin perlu waktu sekitar 10 tahun ke depan jika para siswa MAN Insan Cendekia OKI ingin masuk dan berkiprah di BRIN dengan kebutuhan seperti sekarang,” terang Nasrullah.


Nasrullah pun menyampaikan bahwa bukan sebuah hal yang mustahil jika selalu dilakukan dengan semangat belajar yang tinggi. Apalagi kurikulum sekolah yang ada sangat mengedepankan bidang riset dan telah terbukti memiliki prestasi yang membanggakan


Afriansyah, guru pembimbing MAN Insan Cendekia OKI menyampaikan bahwa program sekolahnya mengedepankan bidang sains, teknologi, dan riset. “Sehingga tujuan kami berkunjung ke BRIN adalah untuk studi wawasan riset,” kata Afriansyah.


Lebih jauh Afriansyah mengatakan bahwa MAN Insan Cendekia OKI menyiapkan para siswanya untuk memiliki kecerdasan yang baik di bidang sains, teknologi, dan riset. “Program yang menjadi unggulan sekolah adalah di bidang riset Sehingga dilakukan internalisasi kurikulum program riset dalam mata pelajaran. Siswa yang menginjak kelas XI diwajibkan menyusun karya tulis ilmiah. Dalam kurikulum sekolah, hal itu menjadi salah satu syarat untuk naik kelas dan kelulusan,” jelas Afriansyah.


Afriansyah melanjutkan bahwa keluaran yang ingin dicapai dari program tersebut adalah karya tulis ilmiah yang dibuat siswa harus dilombakan, dipublikasikan di beberapa jurnal nasional dan internasional, dan diseminarkan. (ers, ed. nu)