BRIN Terima Studi Wawasan Riset MAN Insan Cendekia OKI
Bandung - Humas BRIN.
Ada sebuah ujaran yang mengatakan bahwa jika kita ingin kaya maka jadilah
pengusaha. Jika kita ingin ilmu maka jadilah dosen. Tetapi jika kita ingin
keduanya, maka jadilah peneliti. Hal ini disampaikan oleh Nasrullah Armi,
Kepala Pusat Riset Telekomunikasi BRIN dalam sambutannya pada kunjungan
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia Ogan Komering Ilir (OKI) saat
berkunjung ke BRIN KST Samaun Samadikun Bandung, Kamis (25/04).
Nasrullah memberikan
motivasi kepada para siswa agar ujaran tersebut bisa dijadikan quotes. Ia juga menyampaikan
apresiasinya pada siswa yang hadir berkaitan dengan dunia riset yang menjadi
program dan kegiatan mereka di sekolah. “Pusat Riset Telekomunikasi
melaksanakan tugas teknis penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan,
serta invensi dan inovasi di bidang telekomunikasi,” jelas Nasrullah.
Disampaikan
oleh Nasrullah, selain tugas tersebut, Pusat Riset Telekomunikasi juga
menyelenggarakan fungsi penyiapan bahan rekomendasi ilmiah atau tanggapan
ilmiah di bidang telekomunikasi. “Ada pemberian bimbingan teknis dan supervisi
di bidang telekomunikasi serta pelaksanaan kerjasama di bidang telekomunikasi,”
tutur Nasrullah.
Riset yang dilakukan oleh
Pusat Riset Telekomunikasi dibagi menjadi beberapa kelompok riset. Kelompok
riset communication and signal process,
kelompok riset antenna and propagation,
kelompok riset RF, microwave, acoustic,
and optical communication, serta kelompok riset advanced network protocol.
Secara umum, bidang riset
yang ada di Badan Riset dan Inovasi Nasional sangat banyak. Mulai dari
teknologi sampai Bahasa dan agama. “Jadi jika siswa ingin masuk menjadi periset
BRIN jangan takut tidak memiliki bidang yang sesuai. Semua ada. Hanya untuk saat
ini menjadi periset BRIN harus berijazah Strata 3,” ungkap Nasrullah.
“Untuk itu, periset BRIN
khususnya di Pusat Riset Telekomunikasi yang belum berijazah Strata 3 terus
didorong untuk melanjutkan pendidikannya. Nantinya periset yang berpendidikan
Strata 3 bisa mengisi sekitar 75 persen dari komposisi yang dibutuhkan. Mungkin
perlu waktu sekitar 10 tahun ke depan jika para siswa MAN Insan Cendekia OKI
ingin masuk dan berkiprah di BRIN dengan kebutuhan seperti sekarang,” terang
Nasrullah.
Nasrullah pun
menyampaikan bahwa bukan sebuah hal yang mustahil jika selalu dilakukan dengan
semangat belajar yang tinggi. Apalagi kurikulum sekolah yang ada sangat
mengedepankan bidang riset dan telah terbukti memiliki prestasi yang
membanggakan
Afriansyah, guru
pembimbing MAN Insan Cendekia OKI menyampaikan bahwa program sekolahnya
mengedepankan bidang sains, teknologi, dan riset. “Sehingga tujuan kami
berkunjung ke BRIN adalah untuk studi wawasan riset,” kata Afriansyah.
Lebih jauh Afriansyah
mengatakan bahwa MAN Insan Cendekia OKI menyiapkan para siswanya untuk memiliki
kecerdasan yang baik di bidang sains, teknologi, dan riset. “Program yang
menjadi unggulan sekolah adalah di bidang riset Sehingga dilakukan internalisasi
kurikulum program riset dalam mata pelajaran. Siswa yang menginjak kelas XI
diwajibkan menyusun karya tulis ilmiah. Dalam kurikulum sekolah, hal itu
menjadi salah satu syarat untuk naik kelas dan kelulusan,” jelas Afriansyah.
Afriansyah melanjutkan
bahwa keluaran yang ingin dicapai dari program tersebut adalah karya tulis
ilmiah yang dibuat siswa harus dilombakan, dipublikasikan di beberapa jurnal
nasional dan internasional, dan diseminarkan. (ers, ed. nu)