• (021) 3169010
  • ppid@brin.go.id
Views ( 209 ) Jun 13, 2024

BRIN Terima Kunjungan Mahasiswa UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi


Cibinong – Humas BRIN. Sebanyak 60 mahasiswa dan 6 Dosen Prodi Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, mengunjungi Gedung Keanekaragaman Hayati (Kehati) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Soekarno, Cibinong pada Rabu (12/6).


Ketua Prodi Tadris Biologi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN, Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Dr. H. Salahuddin, M. Si mengatakan bahwa tujuan kunjungan dalam rangka praktikum Herbarium (Mata Kuliah Taksonomi Tumbuhan), Koleksi Zoologi (Mata Kuliah Taksonomi Hewan), Koleksi Mikroba (Mata Kuliah Mikrobiologi), dan Awetan Basah Embrio Fisiologi dan Embriologi  (Mata Kuliah Embriologi), karena di universitasnya masih banyak fasilitas yang belum lengkap sehingga dengan kegiatan ini dapat memperdalam dan menambah wawasan dan pemahaman mahasiswa.


“Kami berharap dengan kegiatan kunjungan ini, mahasiswa kami dapat menambah wawasan dan pemahaman yang lebih luas lagi dan ke depannya dapat menjalin kerja sama untuk meningkatkan kualitas penelitian dan pendidikan di tempat kami,” ucapnya.


Sementara itu, Willa Rafiqah, mahasiswa Program Studi Tadris Biologi mengatakan sangat senang berkunjung ke BRIN, karna banyak ilmu yang diperoleh.  “Selama ini dalam perkuliahan hanya mendapatkan teori dan melihat  gambar saja, namun dengan adanya kunjungan ke BRIN kita bisa melihat langsung bentuk asli spesimen-spesimennya, juga dapat melihat spesimen-spesimen yang diawetkan sehingga sangat menambah wawasan kami," tuturnya.


Dalam kunjungan ke Gedung Keanekaragaman Hayati (Kehati)  ada beberapa tempat yang dikunjungi, yaitu Herbarium Bogoriense (HB) dan Museum Zoologicum Bogoriense (MZB) di Gedung Kehati.


Di HB, para mahasiswa diajak untuk mempelajari tanaman yang diawetkan dalam bentuk kering atau basah. Saat ini HB telah mengumpulkan 950 ribu spesimen. Jenis spesimen ini meliputi tumbuhan berbiji belah, tumbuhan berkeping biji Tunggal, tumbuhan berbiji terbuka, fungi, alga, tumbuhan paku, lumut kerak, lumut hati, dan lumut daun. Selain bunga Raffles, ada lebih dari 40 spesies tanaman langka di Nusantara yang dikoleksi HB. Koleksi paling tua yang disimpan dalam HB ialah spesimen paku kering bernama latin Asplerium caudatum.


Selanjutnya  para mahasiswa  mengunjungi  Museum Zoologi Bogoriense (MZB), untuk mengetahui koleksi satwa yang diawetkan. Museum ini menyimpan lebih dari 2,8 juta spesimen ilmiah dari berbagai spesies yang dikoleksi sejak didirikan oleh Dr. J.C Koningsberger pada tahun 1894. MZB merupakan museum rujukan penting dalam koleksi spesimen ilmiah satwa di regional Asia Tenggara. Koleksi spesimen MZB dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu mamalia, burung, ikan, reptil, amfibi, moluska, krustasea, serangga, serta invertebrata.


Pelaksana fungsi koleksi mamalia, Apandi berharap dengan adanya kegiatan kunjungan ke Direktorat Pengelolaan Koleksi Ilmiah (DPKI), mahasiswa dapat lebih mengenal BRIN dan lebih mengetahui dan menambah wawasan apa saja yang ada di BRIN terutama untuk  pengoleksian yang baik terhadap semua spesimen baik darat, laut, perairan tawar yang ada di BRIN.


Hal senada juga disampaikan Yayah Robiah, Koordinator Pelaksana Fungsi Botani, (Pengelola Koleksi HB) bahwa dirinya sangat merasa senang dengan kunjungan ini sehingga herbarium bisa dikenal oleh masyarakat luas dari tingkat siswa sampai dengan periset. (nurm,wt/ ed.sl)