BRIN Terima Kunjungan Institut Teknologi Sumatera
Bandung – Humas BRIN. Pusat Riset Mekatronika Cerdas (PRMC) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menerima kunjungan dosen dan mahasiswa jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sumatera (ITERA) pada Selasa, (4/6).
Bambang Wahono, Ketua Kelompok
Riset Smart Machines and Autonomous Systems PRMC, menjelaskan bahwa kelompok
riset ini fokus pada penelitian terkait kendaraan listrik otonomos. “Kami
mengembangkan kendaraan otonomos MEVI yang diharapkan mampu memenuhi keinginan
pemerintah untuk menghasilkan kendaraan otonomos yang bisa diterapkan di Ibu
Kota Negara (IKN),” tuturnya.
Kendaraan ini diharapkan bisa
mencapai level 4, di mana dapat berjalan secara mandiri dari satu titik ke
titik lainnya. Kendaraan ini merupakan pengembangan dari kendaraan MEVI level 3
yang bersifat teleoperate, yaitu digerakkan dari jarak jauh. “Kami berharap ada
kerja sama dengan pihak luar seperti ITERA untuk menyempurnakan penelitian ini,”
jelas Bambang.
PRMC juga membuka peluang kerja
sama atau kolaborasi riset dengan perguruan tinggi, baik itu berupa kerja sama
penelitian, pengiriman mahasiswa untuk tugas akhir, MBKM, dan lainnya. “Kami
juga terbuka untuk menjalin kerja sama bagi dosen yang ingin melanjutkan ke
jenjang doktoral untuk menggandeng civitas PRMC, khususnya kelompok riset
otonomos, menjadi copromotor melalui beasiswa DBR (Degree by Research),”
tambah Bambang.
Peneliti di Kelompok Riset Robotika
dan Dinamika Cerdas PRMC, Roni Permana Saputra, memaparkan bahwa kelompok
risetnya mengembangkan penelitian dalam berbagai bidang, termasuk robotika,
sistem kontrol cerdas, sistem dinamik, mekanikal dan struktur, elektronika,
serta sistem cerdas.
“Penelitian yang dilakukan oleh
kelompok ini meliputi integrasi sistem mekanik dan kontrol, pengembangan sistem
mobile robot dan manipulator, pengembangan sistem tak berawak cerdas, sistem
sensor, dan aktuator,” tuturnya.
Berbagai produk riset yang
dikembangkan di kelompok riset ini meliputi berbagai aplikasi, termasuk alat
transportasi cerdas, otomasi industri, alat kesehatan, energy harvesting,
dan teknologi hankam.
“Kelompok riset ini juga
berkolaborasi dengan berbagai institusi akademik dan industri, baik di dalam
maupun luar negeri, untuk mempercepat inovasi dan penerapan teknologi robotika
dan sistem dinamik cerdas,” papar Roni.
Hanif Fakhrurroja, Ketua Kelompok
Riset Instrumentasi Cerdas di PRMC, menjelaskan bahwa kelompok risetnya sedang
melakukan penelitian di bidang pertanian presisi. “Pada pertanian modern,
sistem otomasi berbasis AI sudah banyak diterapkan, seperti proses penyiraman
tanaman secara otomatis berdasarkan data dari sensor kelembaban dan suhu tanah,”
ungkap Hanif.
Selain itu, di Kelompok Riset
Instrumentasi Cerdas, mereka juga mengembangkan sistem pemberian nutrisi tanah
berbasis AI dan teknologi nanobubbles. “Data dari sensor merupakan sumber
utama; tanpa data, kita tidak dapat menghasilkan pemodelan machine learning,” imbuhnya.
Hanif juga menekankan pentingnya
penggabungan teknologi Internet of Things (IoT) dan artificial intelligence
(AI) untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produk pertanian. “Dengan
teknologi ini, kita bisa mencapai hasil pertanian yang lebih baik,” pungkasnya.
(ds, ed.kg)