
BRIN Tegaskan Tata Kelola dan Luncurkan Drone Unggulan
Jakarta - Humas BRIN. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggelar Rapat Pimpinan (Rapim) JPTM/P-Ka.OR/PR Semester I Tahun 2025 di Kawasan Sains Sarwono Prawirohardjo, Jakarta pada Senin (28/7). Agenda ini menjadi momen strategis untuk mengevaluasi capaian kinerja Organisasi Riset (OR) sekaligus menegaskan arah kebijakan riset ke depan melalui penandatanganan Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2025.
Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, dalam sambutannya menekankan pentingnya penguatan tata kelola dan peningkatan kualitas manajemen riset yang berdampak langsung bagi masyarakat dan dunia industri. Ia juga mengumumkan perubahan penting dalam sistem pengelolaan anggaran, yakni pengakhiran status Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) bagi 12 OR dan 3 Deputi BRIN.
Sebagai pengganti sebutnya, BRIN menerapkan mekanisme kontrak awal tahun berbasis Standar Biaya Keluaran (SBK) Riset dan Inovasi, yang dirancang untuk mempercepat penyaluran anggaran, memangkas birokrasi, dan meningkatkan efektivitas belanja riset. Pendanaan kini dapat bersumber dari APBN, Dana Abadi Penelitian (DPL), APBD mitra, maupun hibah non-pemerintah.
"Evaluasi kinerja kini tidak lagi mekanistik. Fokusnya beralih pada kontribusi individu dalam tim, kolaborasi lintas unit, dan pencapaian standar minimal kinerja. Setiap OR dan deputi diberikan keleluasaan dalam menyusun PK internal sesuai kebutuhan masing-masing," jelas Handoko.
BRIN juga mulai membangun lingkungan kerja yang lebih sehat dan menyenangkan dengan menyediakan drink corner di berbagai unit kerja serta membatasi ruang relaksasi bagi tamu eksternal strategis, sebagai bagian dari penguatan budaya kerja yang adaptif dan produktif.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Kepala BRIN, Amarulla Octavian, mengumumkan capaian teknologi strategis yang berhasil dikembangkan oleh Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa (ORPA), yakni drone berkapasitas angkut 1.170 kilogram yang telah lulus lima uji teknis utama.
"Teknologi ini akan sangat berguna dalam misi pencarian dan penyelamatan (SAR), pemantauan kebakaran hutan, hingga penanganan bencana. Dengan integrasi sistem kamera, sensor, dan data monitoring, kita akan mengembangkannya menjadi super drone," ungkap Amarulla.
Di penghujung acara, dilakukan penandatanganan PK Tahun 2025 antara Kepala BRIN dan para kepala OR serta deputi. Penandatanganan ini menegaskan komitmen bersama dalam mencapai target kinerja berbasis outcome dan impact, sekaligus memperkuat posisi BRIN sebagai lembaga riset nasional yang profesional, kolaboratif, dan berkontribusi nyata terhadap pembangunan bangsa.(dhs/ ed:And,trs)