• (021) 3169010
  • ppid@brin.go.id
Views ( 244 ) Jun 26, 2024

BRIN Sosialisasikan Layanan Pengembangan Kompetensi


Bandung – Humas BRIN. Direktorat Pengembangan Kompetensi (DPK) BRIN, di bawah Kedeputian Sumber Daya Manusia Iptek (SDMI), bertanggung jawab atas penyiapan, perumusan, dan pelaksanaan kebijakan, serta memberikan bimbingan teknis dan supervisi dalam pengembangan kompetensi sumber daya manusia.

 

Sasa Sofyan Munawar, Direktur Pengembangan Kompetensi, mengungkapkan pada Selasa (25/6) di BRIN KST Samaun Samadikun Bandung saat Sosialisasi Layanan Pengembangan Kompetensi dan Pemetaan Potensi Pelatihan, bahwa periset diharapkan dapat memanfaatkan layanan DPK termasuk pelatihan bagi pihak eksternal BRIN. Sasa berharap para periset semakin memahami fungsi layanan di DPK BRIN dan dapat mengusulkan potensi-potensi pelatihan yang bermanfaat bagi masyarakat, industri, mahasiswa, dan pemerintah, sehingga ilmu pengetahuan hasil riset dan inovasi dapat lebih dimanfaatkan.

 

DPK hadir untuk memanfaatkan hasil riset para periset untuk masyarakat. Riset menghasilkan output seperti Karya Tulis Ilmiah (KTI) dan Kekayaan Intelektual (KI) yang seharusnya dimanfaatkan oleh masyarakat.

 

“Ciri KTI yang termanfaatkan adalah adanya sitasi, sedangkan HKI termanfaatkan jika ada lisensi oleh industri atau dunia usaha. Selain itu, ilmu pengetahuan periset juga bisa dimanfaatkan, misalnya menjadi narasumber dalam suatu kegiatan, sehingga memberikan manfaat ilmu pengetahuan kepada pihak eksternal,” ujar Sasa.

 

Indra Riswadinata, Koordinator Fungsi Layanan Learning Management System Pengembangan Kompetensi SDM, dalam sosialisasi di BRIN KST Samaun Samadikun Bandung, menjelaskan profil, program, tugas, dan fungsi DPK terkait pelatihan. Indra menekankan bahwa sosialisasi ini bertujuan untuk mempersiapkan pelatihan-pelatihan ke depan. DPK juga siap membantu periset membuat video pembelajaran.

 

Program manajemen talenta riset dan inovasi DPK meliputi talent mobility, capacity building, competency development, professional certification, young talent engagement, dan national talent appreciation.

 

“Produk pelatihan yang diselenggarakan di BRIN mencakup pelatihan institusional SDM ketenaganukliran, pelatihan dasar CPNS, manajer riset, pelatihan talenta muda nasional/internasional, sertifikasi SDM, dan pelatihan mandiri (online) di BRILIANT untuk SDM nasional/internasional,” jelas Indra.

 

Pada sesi siang, Indragini, Koordinator Fungsi Layanan Pengembangan Kompetensi SDM Internasional, menjelaskan 12 kriteria dalam pengembangan kompetensi, termasuk jumlah peserta, topik, kurikulum, penyelenggaraan, level kompetensi, sertifikat kelulusan, metode pembelajaran, target, dan sumber pendanaan. Output bahan pelatihan bisa berupa pedoman, modul, dan bahan tayang.

 

Periset dapat mendaftar dan mengetahui layanan DPK lebih lanjut melalui BRILIANT, BRIN Learning Management System (LMS BRIN), yang bisa diakses online di https://briliant.brin.go.id/. “Pada situs ini, pengguna dapat memilih menu registrasi untuk permohonan mengikuti pelatihan, lisensi pelatihan, dan pembentukan pelatihan,” imbuhnya.

 

Yusuf Nur Wijayanto, Kepala Pusat Riset Elektronika, menyampaikan bahwa ada beberapa kegiatan riset, penggunaan alat laboratorium, dan kegiatan ilmiah lainnya yang berpotensi menjadi pelatihan. “Manfaat sosialisasi terkait pengembangan kompetensi juga akan dilakukan pemetaan potensi pelatihan dari pusat riset kepada para sivitas periset yang ada di pusat riset yang ada di BRIN KST Samaun Samadikun Bandung,” tutur Yusuf.

 

Adrin Tohari, Kepala Pusat Kebencanaan Geologi, juga mengemukakan bahwa program DPK sangat baik dan menarik, serta mendorong para periset untuk berpartisipasi. “Program pengembangan talenta muda ini sangat baik dan diharapkan para periset bisa berpartisipasi atas program dari DPK ini,” ucap Adrin.

 

Saat ini, DPK sudah bekerja sama dengan organisasi internasional, instansi negara asing, lembaga pelatihan swasta, pemerintah daerah, BUMN, rumah sakit, dan perguruan tinggi. Diharapkan kolaborasi periset dan tim DPK dapat semakin memperkuat ekosistem riset dan inovasi di Indonesia. (cw/ed:kg)