BRIN Sosialisasikan Layanan Pengembangan Kompetensi
Bandung – Humas BRIN. Direktorat Pengembangan
Kompetensi (DPK) BRIN, di bawah Kedeputian Sumber Daya Manusia Iptek (SDMI), bertanggung
jawab atas penyiapan, perumusan, dan pelaksanaan kebijakan, serta memberikan
bimbingan teknis dan supervisi dalam pengembangan kompetensi sumber daya
manusia.
Sasa Sofyan Munawar, Direktur
Pengembangan Kompetensi, mengungkapkan pada Selasa (25/6) di BRIN KST Samaun
Samadikun Bandung saat Sosialisasi Layanan Pengembangan Kompetensi dan Pemetaan
Potensi Pelatihan, bahwa periset diharapkan dapat memanfaatkan layanan DPK
termasuk pelatihan bagi pihak eksternal BRIN. Sasa berharap para periset
semakin memahami fungsi layanan di DPK BRIN dan dapat mengusulkan
potensi-potensi pelatihan yang bermanfaat bagi masyarakat, industri, mahasiswa,
dan pemerintah, sehingga ilmu pengetahuan hasil riset dan inovasi dapat lebih
dimanfaatkan.
DPK hadir untuk memanfaatkan hasil
riset para periset untuk masyarakat. Riset menghasilkan output seperti Karya
Tulis Ilmiah (KTI) dan Kekayaan Intelektual (KI) yang seharusnya dimanfaatkan
oleh masyarakat.
“Ciri KTI yang termanfaatkan adalah
adanya sitasi, sedangkan HKI termanfaatkan jika ada lisensi oleh industri atau
dunia usaha. Selain itu, ilmu pengetahuan periset juga bisa dimanfaatkan,
misalnya menjadi narasumber dalam suatu kegiatan, sehingga memberikan manfaat
ilmu pengetahuan kepada pihak eksternal,” ujar Sasa.
Indra Riswadinata, Koordinator
Fungsi Layanan Learning Management System Pengembangan Kompetensi SDM, dalam
sosialisasi di BRIN KST Samaun Samadikun Bandung, menjelaskan profil, program,
tugas, dan fungsi DPK terkait pelatihan. Indra menekankan bahwa sosialisasi ini
bertujuan untuk mempersiapkan pelatihan-pelatihan ke depan. DPK juga siap
membantu periset membuat video pembelajaran.
Program manajemen talenta riset dan
inovasi DPK meliputi talent mobility, capacity building, competency
development, professional certification, young talent engagement, dan national
talent appreciation.
“Produk pelatihan yang
diselenggarakan di BRIN mencakup pelatihan institusional SDM ketenaganukliran,
pelatihan dasar CPNS, manajer riset, pelatihan talenta muda
nasional/internasional, sertifikasi SDM, dan pelatihan mandiri (online) di
BRILIANT untuk SDM nasional/internasional,” jelas Indra.
Pada sesi siang, Indragini,
Koordinator Fungsi Layanan Pengembangan Kompetensi SDM Internasional,
menjelaskan 12 kriteria dalam pengembangan kompetensi, termasuk jumlah peserta,
topik, kurikulum, penyelenggaraan, level kompetensi, sertifikat kelulusan, metode
pembelajaran, target, dan sumber pendanaan. Output bahan pelatihan bisa berupa
pedoman, modul, dan bahan tayang.
Periset dapat mendaftar dan
mengetahui layanan DPK lebih lanjut melalui BRILIANT, BRIN Learning Management
System (LMS BRIN), yang bisa diakses online di https://briliant.brin.go.id/. “Pada
situs ini, pengguna dapat memilih menu registrasi untuk permohonan mengikuti
pelatihan, lisensi pelatihan, dan pembentukan pelatihan,” imbuhnya.
Yusuf Nur Wijayanto, Kepala Pusat
Riset Elektronika, menyampaikan bahwa ada beberapa kegiatan riset, penggunaan
alat laboratorium, dan kegiatan ilmiah lainnya yang berpotensi menjadi
pelatihan. “Manfaat sosialisasi terkait pengembangan kompetensi juga akan
dilakukan pemetaan potensi pelatihan dari pusat riset kepada para sivitas
periset yang ada di pusat riset yang ada di BRIN KST Samaun Samadikun Bandung,”
tutur Yusuf.
Adrin Tohari, Kepala Pusat
Kebencanaan Geologi, juga mengemukakan bahwa program DPK sangat baik dan
menarik, serta mendorong para periset untuk berpartisipasi. “Program
pengembangan talenta muda ini sangat baik dan diharapkan para periset bisa
berpartisipasi atas program dari DPK ini,” ucap Adrin.
Saat ini, DPK sudah bekerja sama
dengan organisasi internasional, instansi negara asing, lembaga pelatihan
swasta, pemerintah daerah, BUMN, rumah sakit, dan perguruan tinggi. Diharapkan
kolaborasi periset dan tim DPK dapat semakin memperkuat ekosistem riset dan
inovasi di Indonesia. (cw/ed:kg)