BRIN Siap Kolaborasi dengan Kementan Dukung Ketahanan Pangan
Jakarta – Humas BRIN. Keberadaan
BRIN diharapkan bisa semakin bermanfaat dan memberikan kontribusi positif bagi
masyarakat bangsa dan negara. Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Riset dan
Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko dalam sambutannya pada apel pagi
Senin (19/02) secara virtual.
Handoko mengatakan Kementerian
Pertanian saat ini sudah semakin terbuka dalam mendukung BRIN. “Saat ini
mestinya sebagian teman-teman yang di ORPP khususnya itu diundang oleh Pak Menteri
pertanian untuk berdiskusi, jadi saya juga sudah minta untuk hadir Deputi Kebijakan
Pembangunan dan juga Kepala ORPP dan Kepala OR Kesehatan,” jelas Handoko.
“Karena di OR Kesehatan itu ada Pusat
Riset Veteriner yang bertanggung jawab untuk penyakit terkait ternak misalnya, dan
saya berharap melalui pertemuan ini saya sudah menyampaikan beberapa hal khusus
yang saya titipkan melalui Pak Menteri Pertanian tetapi intinya adalah
bagaimana supaya BRIN bisa semakin berkontribusi dan sinergi dengan khususnya
Kementerian Pertahanan itu semakin kuat kedepannya,” lanjut Handoko.
Dikatakan Handoko terkait program
pangan itu ada tiga pihak utama yang memiliki peran penting. “Pihak pertama
yang paling hulu itu adalah BRIN, kemudian ada Kementerian Pertanian yang
bertanggung jawab untuk produksi,” jelas Handoko.
“Jadi kalau BRIN bertanggung
jawab untuk riset inovasinya sampai dapat izin edar dan sebagainya, katakanlah
kalau untuk kualitas misalnya kemudian pertanyaan untuk produksi aspek-aspek
dan Bapanas (Badan Pangan Nasional) untuk strategi kebijakan logistik, supply
chain dan ketersediaan pangan di masyarakat,” lanjut Handoko.
“Selain itu tentu ada Badan Karantina
Indonesia yang menjadi mitra kita juga dalam menjaga sumber daya genetik yang
keluar maupun yang masuk ke Indonesia termasuk berbagai jenis flora dan fauna,”
tutur Handoko.
Dirinya menegaskan bahwa sebenarnya
sejak awal itu sudah jelas BRIN menjadi bagian yang paling hulu. “Saya tidak
bicara yang paling utama ya tetapi ini menjadi utama untuk memastikan produksi
pangan kita itu mencukupi dan syukur-syukur jadi salah satu soko guru ekonomi,
pilar ekonomi negara kita kedepannya,” ucap Handoko.
“Jadi kita tidak cukup hanya
memiliki beberapa puluhan belasan varietas misalnya karena negara kita sangat
beragam, geografisnya juga beragam, iklimnya juga beragam, misalnya kita
memerlukan banyak sekali varietas baru yang bisa lebih sesuai untuk
daerah-daerah dengan spesifikasi tertentu dan untuk hampir semua komoditas baik
komoditas tanaman pangan maupun hortikultura dan juga tanaman Perkebunan,”
lanjut Handoko.
Dirinya juga berharap agar
Kementerian Kesehatan juga bisa membuka diskusi terkait dengan kesehatan
manusia.
“Jadi hal-hal seperti ini memang
terus kita upayakan agar keberadaan BRIN itu bisa semakin bermanfaat dan
memberikan kontribusi positif bagi masyarakat bangsa dan negara kita,” tutup
Handoko. (nnp)