
BRIN Siap Dukung Visi Misi Presiden 2024-2029 Melalui Riset dan Inovasi
Jakarta – Humas BRIN. Pada tanggal 20 Oktober 2024 lalu
telah dilantik presiden dan juga wakil presiden yang baru. Menanggapi hal
tersebut Badan Riset dan Inovasi Nasional siap untuk mendukung visi dan misi
presiden baru ujar Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Laksana Tri Handoko
dalam sambutannya pada apel pagi (21/10).
“Poin-poin pidato yang kemudian menjadi PR kita bersama di BRIN
untuk tindak lanjut secara lebih detail terkait dengan visi misi dari
pemerintahan 5 tahun kedepan ini yang akan disusun bersama-sama dengan BAPPENAS,
tentu kita harus menyesuaikan sebagian dan juga ada mungkin akan penambahan,”
tutur Handoko
“Yang pertama terkait dengan kedaulatan pangan karena
kemitraan pertanian itu fokus pada produksi, kemudian badan pangan nasional itu
fokus pada distribusi dan ketersediaan di pasar maka BRIN itu sebenarnya yang
paling hulu jadi tugas kita itu dari hulu,” lanjut Handoko.
“Bagaimana mengembangkan berbagai varietas presisi yang
sesuai dengan agroekologi dan agroclimate dari setiap wilayah di Indonesia apakah
itu di Merauke, di Sumatera, di Jawa dan seterusnya jadi ini yang menjadi
tantangan kita dan kita diminta melakukan secepatnya,” terang Handoko.
Dikatakan Handoko untuk melakukan dengan secepatnya tidak
bisa lain kecuali harus berbasis genetika.
Yang kedua kata Handoko adalah terkait dengan kedaulatan
energi karena kita sudah merasakan politik global yang sangat mempengaruhi
kedaulatan energi kita dan sangat berpengaruh pada ekonomi.
“Jadi ada dua hal kalau terkait energi yaitu energi untuk transportasi
dan untuk listrik jadi selain tentu untuk industri juga dan itu semua tidak
mudah, jadi meskipun tentu di hilir itu ada ESDM sebagai pemangku kebijakan
utama tetapi diharapkan memang selalu seperti halnya pangan tadi jadi bagaimana
kita memberikan solusi alternatif untuk transisi,” jelas Handoko.
“Kalaupun transportasi akan masuk ke listrik itu pasti perlu
transisi karena pasti masih membutuhkan bahan bakar minyak. Nah, bagaimana kita
memanfaatkan bahan bakar minyak nabati semacam biosolar, biofuel, memanfaatkan
berbagai komoditas yang terbarukan dari pertanian kita,” lanjut Handoko. (nnp)