• (021) 3169010
  • ppid@brin.go.id
Views ( 557 ) Mar 6, 2024

BRIN Punya Fasilitas Riset Teknologi Penerbangan, Simak Penjelasannya!


Bogor - Humas BRIN. Sekitar 200 siswa MA 1 Tangerang Selatan berkesempatan mengenal berbagai macam fasilitas penelitian teknologi penerbangan milik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang ada di Kawasan Sains dan Teknologi R.J Salatun, Rumpin, Bogor. Fasilitas-fasilitas ini digunakan para periset untuk rancang bangun teknologi penerbangan.


“Fasilitas di Pusat Riset Teknologi Penerbangan ini hanya sebagian kecilnya saja. BRIN memiliki banyak fasilitas riset untuk menunjang kebutuhan para perisetnya,” ujar Periset Pusat Riset Teknologi Penerbangan, Angga Septiyana saat memberikan materi di Aula Garuda, Rabu (6/3).


Khusus di Pusat Riset Teknologi Penerbangan, Angga mengungkapkan terdapat fasilitas Wing Static Test atau Uji Statis Sayap. Fungsinya yaitu menguji kekuatan struktur terhadap beban statik pada sayap pesawat. Ada juga Universal Testing Meachine yang digunakan untuk menguji suatu benda atau material yang akan dipakai, sehingga diketahui karakteristik materialnya.


Angga mengatakan, fasilitas lainnya adalah Terowongan Angin Subsonik atau Terowongan Angin Kecepatan Rendah. Terowongan angin ini digunakan untuk menguji aspek-aspek aerodinamis dari prototip pesawat terbang, seperti gaya angkat dan gaya hambat spesimen sayap serta untuk kerja prototip baling-baling. 


"Ada juga Transonic Wind Tunnel yang kecepatannya lebih besar dari Subsonic. Dan di sini juga terdapat Supersonic Wind Tunnel atau Terowongan Angin yang memiliki kecepatan supersonic. Fungsinya sama untuk menguji aspek aerodinamis pesawat," paparnya.


Fasilitas selanjutnya, lanjut Angga, yaitu Vibration Test yang digunakan untuk mengukur ketahanan kompenen atau material terhadap getaran. Fasilitas lainnya adalah Simulasi dan Kontrol Uji yang digunakan para periset untuk desktop pesawat atau drone menggunakan software.


Selain itu, tambah Angga, ada juga Landing Gear Drop Test, digunakan untuk menguji kekuatan struktur dari Landing Gear Pesawat N-219 Nurtanio dalam menerima beban impact saat melakukan penerbangan. Alat uji drop test ini mampu mengangkat beban uji hingga 8 ton dengan ketinggian maksimum 1500 milimeter.


"Di sini juga ada Hanggar Pesawat untuk menyimpan pesawat-pesawat hasil penelitian," tutupnya.


Setelah mendapat penjelasan, para siswa kemudian diajak mengunjungi Hanggar Pesawat. Mereka bertemu Pesawat Cinta yang dipakai untuk membantu modifikasi cuaca. (dv)