• (021) 3169010
  • ppid@brin.go.id
Views ( 886 ) Nov 14, 2022

BRIN Perkuat Wawasan Riset Iklim Dan Atmosfer Mahasiswa ITB


Bandung-Humas BRIN. Kegiatan belajar di dunia pendidikan tinggi tidak hanya sebatas belajar di lingkungan kampus tetapi juga di luar kampus. Kunjungan ilmiah bisa memperkuat wawasan keilmuan mahasiswa. Khususnya tren riset dan inovasi teranyar yang ada pada bidang studinya. Pusat Riset Iklim dan Atmosfer (PRIMA) BRIN menerima kunjungan mahasiswa Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung (FIT ITB) pada Kamis (10/11) di Ruang Matahari, Kawasan BRIN Djundjunan.

Kepala PRIMA Albertus Sulaiman menyambut baik kunjungan sekaligus berharap para mahasiswa dan dosen memperoleh ilmu dan wawasan baru. Nantinya kata Albertus, para periset akan menjelaskan materi terkait tren riset terkini mengenai bidang atmosfer. Albertus menjelaskan bahwa salah satu andalan peneliti di PRIMA BRIN adalah riset frontier. “Artinya konsep riset yang menitikberatkan cara berfikir, sehingga riset tersebut berorientasi mengenai riset untuk ilmu atau disebut dengan inovasi,” ujarnya.

Mewakili Pihak FIT Kebumian ITB, Joko menyampaikan tujuan kunjungan kali ini adalah menciptakan keeratan jejaring antara dunia perguruan tinggi dengan lembaga riset pemerintah seperti PRIMA BRIN. Harapannya para mahasiswa  akan mendapat gambaran yang jelas tentang bidang ilmu yang digelutinya. Karena tahun depan para mahasiswanya sudah mempersiapkan proposal tugas akhir dan persiapan praktek kerja lapangan lainnya. Ia yakin dengan kunjungan ilmiah ini mahasiswa bertambah wawasannya tentang riset- riset terkini di BRIN. “Serta mengetahui alur prosedur apabila akan melakukan riset, pengujian maupun pembimbingan di BRIN,” ujarnya.

Narasumber peneliti PRIMA Midi Trismidianto menerangkan sejarah awal terbentuknya BRIN yang berasal dari integrasi beberapa lembaga riset. “Terdapat 5 entitas lembaga yang sudah berintegrasi ke dalam BRIN yaitu LAPAN, LIPI, BATAN dan BPPT,serta Kemenristek,” ungkapnya. PRIMA BRIN berada di bawah koordinasi Organisasi Riset Maritim dan kebumian; serta memiliki beberapa fokus riset yaitu: (1) sains iklim, (2) sains atmosfer, (3) aplikasi sains iklim dan atmosfer, (4) teknologi pengamatan iklim dan atmosfer.

Tidak luput juga dalam paparannya disampaikan produk-produk hasil riset para periset PRIMA. Hasil riset tersebut sudah diiplementasikan kepada masyarakat seperti SRIKANDI (Sistem Informasi ystemKomposisi Atmosfer Indonesia, SADEWA (Satellite Disaster Early Warning System),  JATAYU (Jaringan Pengamatan Atmosfer untuk Transportasi wilayah Udara),  INDRA (Input Data Sumber Air), GATOTKACA (GNSS for Atmosphric Observation and Tracking Climate Change), dan KAMAJAYA (Kajian Awal Musim wilayah Indonesia Jangka Madya). Semua temuan tersebut membuat antusias para mahasiswa untuk melontarkan pertanyaan-pertanyaan kepada narasumber pada sesi akhir acara. (ER/Ed. AS/KG)