BRIN Perkuat Wawasan Riset Iklim Dan Atmosfer Mahasiswa ITB
Bandung-Humas BRIN. Kegiatan belajar di dunia pendidikan tinggi tidak
hanya sebatas belajar di lingkungan kampus tetapi juga di luar kampus. Kunjungan
ilmiah bisa memperkuat wawasan keilmuan mahasiswa. Khususnya tren riset dan
inovasi teranyar yang ada pada bidang studinya. Pusat Riset Iklim dan Atmosfer
(PRIMA) BRIN menerima kunjungan mahasiswa Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian
Institut Teknologi Bandung (FIT ITB) pada Kamis (10/11) di Ruang Matahari,
Kawasan BRIN Djundjunan.
Kepala PRIMA Albertus Sulaiman menyambut baik kunjungan sekaligus
berharap para mahasiswa dan dosen memperoleh ilmu dan wawasan baru. Nantinya
kata Albertus, para periset akan menjelaskan materi terkait tren riset terkini
mengenai bidang atmosfer. Albertus menjelaskan bahwa salah satu andalan peneliti
di PRIMA BRIN adalah riset frontier. “Artinya konsep riset yang
menitikberatkan cara berfikir, sehingga riset tersebut berorientasi mengenai riset
untuk ilmu atau disebut dengan inovasi,” ujarnya.
Mewakili Pihak FIT Kebumian
ITB, Joko menyampaikan tujuan kunjungan kali ini adalah menciptakan keeratan jejaring
antara dunia perguruan tinggi dengan lembaga riset pemerintah seperti PRIMA
BRIN. Harapannya para mahasiswa akan mendapat
gambaran yang jelas tentang bidang ilmu yang digelutinya. Karena tahun depan
para mahasiswanya sudah mempersiapkan proposal tugas akhir dan persiapan praktek
kerja lapangan lainnya. Ia yakin dengan kunjungan ilmiah ini mahasiswa
bertambah wawasannya tentang riset- riset terkini di BRIN. “Serta mengetahui
alur prosedur apabila akan melakukan riset, pengujian maupun pembimbingan di
BRIN,” ujarnya.
Narasumber peneliti
PRIMA Midi Trismidianto menerangkan sejarah awal terbentuknya BRIN
yang berasal dari integrasi beberapa lembaga riset. “Terdapat 5 entitas lembaga
yang sudah berintegrasi ke dalam BRIN yaitu LAPAN, LIPI, BATAN dan BPPT,serta
Kemenristek,” ungkapnya. PRIMA BRIN berada di bawah koordinasi Organisasi Riset
Maritim dan kebumian; serta memiliki beberapa fokus riset yaitu: (1) sains
iklim, (2) sains atmosfer, (3) aplikasi sains iklim dan atmosfer, (4) teknologi
pengamatan iklim dan atmosfer.
Tidak luput juga dalam paparannya disampaikan produk-produk
hasil riset para periset PRIMA. Hasil riset tersebut sudah diiplementasikan
kepada masyarakat seperti SRIKANDI (Sistem Informasi ystemKomposisi Atmosfer
Indonesia, SADEWA (Satellite Disaster
Early Warning System), JATAYU (Jaringan
Pengamatan Atmosfer untuk Transportasi wilayah Udara), INDRA (Input Data Sumber Air), GATOTKACA (GNSS for Atmosphric
Observation and Tracking Climate Change), dan KAMAJAYA (Kajian Awal Musim
wilayah Indonesia Jangka Madya). Semua temuan tersebut membuat antusias para
mahasiswa untuk melontarkan pertanyaan-pertanyaan kepada narasumber pada sesi
akhir acara. (ER/Ed. AS/KG)